- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Gadget Menginvasi Manusia, apa benar?
TS
fry01
Gadget Menginvasi Manusia, apa benar?

Seberapa pentingkah gadget dalam kehidupanmu?
Pernahkah kamu bayangkan hidup sehari tanpa gadget?
Bagaimana kehidupan akan berjalan apabila gadget dan teknologi tidak pernah di temukan?
Gadget memiliki sisi positif dan negatif dalam penggunaanya, meski disalahpahami dalam kaum milennial jaman sekarang.
Di kehidupan normal kita hanya memiliki beberapa teman yg benar-benar selalu ada, namun dalam sosial media, kita memiliki ratusan bahkan ribuan teman (followers) yg mengetahui aktivitas yg kita sebarkan di media sosial.
Ratusan maupun ribuan teman yg memberikan like maupun komentar akan menghasutmu untuk selalu menggenggam erat gadget di tanganmu tanpa menyadari bahwa ada orang yg benar-benar care disampingmu. Apakah itu sebuah kebetulan? Tidak, untuk era ini (terutama kaum milennialis) hal ini adalah hal wajar, dikarenakan hal tersebut sudah mendarah daging dan sulit untuk dihindari. Apakah itu berarti sebuah kesalahan? Tentu iya, manusia akan kehilangan jati dirinya sebagai makhluk sosial yg selalu mengedepankan kehidupan saling gotong royong dan membantu satu dan lainnya.
Ketika manusia kehilangan identitas dirinya, manusia akan berubah menjadi makhluk individualis yg mana merasa tidak memerlukan orang lain sebagai teman, melainkan dia akan selalu menatap gadget lebih lama agar mendapatkan perhatian dari dunia yg dianggap benar (Sosial media). Sebenarnya, banyak juga sisi positif dari gadget, namun hal tersebut tertutupi oleh sisi negatif yg cenderung dilakukan oleh manusia pada era ini.
Ketika Kereta, Manusia, Kepedulian dan Gadget berada dalam satu wadah yg sama
Secara eksplisit kita sudah mengerti makna yg tergambar dari foto diatas.
Momen ini saya temukan di dalam padatnya KRL yg berseliweran di Jabodetabek. Momen dimana gadget benar-benar menghipnotis semua pengguna untuk memgang erat dan menatapnya selama perjalanan. Ironis? tentu iya, hampir 80% pengguna KRL mengaktifkan gadget untuk kepentingan hiburan seperti, membuka Facebook. Twitter, Instagram, Youtube, dll. Ketika saya berada di dalam sebuah kereta menuju ke arah Manggarai, mata saya tertuju kepada dua orang pemuda yg duduk di bangku. Kedua pemuda berbadan tegap dan sehat tersebut memegang HP mereka masing-masing. Apa yg salah dari dua pemuda tersebut?
Umumnya, bangku di gunakan untuk para lanjut usia, ibu hamil dan orang sakit yg sedang dalam perjalanan. Namun, kedua pemuda tersebut asyik saja dengan gadget mereka. Pemuda pertama menggunakan headset di telinga dan tidur di dalam kondisi kereta yg super padat tanpa menghiraukan ada ibu tua berdiri bersama dengan yg lainnya. Pria kedua, memegang gadget sambil menggunakan headset juga menghiraukan ibu tua tersebut.
Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat

Apa yg dilakukan ketika kalian berkumpul dengan teman-teman kalian? Ngobrol dong pastinya. Alah basi ! sekarang jaman berubah dimanapun, kapanpun dengan siapapun tetap gadget yg di jadikan prioritas. Itulah sepenggal cerita yang gue alami sendiri sekarang. Ketika gue menatap sesuatu dengan pandangan kosong, disitulah gue menyadari kalo gue berada dikumpulan yg memiliki keanehan dalam bergaul.
Mau makan foto, mau ngobrol chatting, mau nonton update path. Please be a normal person. Coba untuk lupakan sejenak gadget mu dan rasakan kebebasan walaupun sebentar.
Gadget untuk Manusia atau Manusia untuk gadget?

Sosial media adalah faktor terpenting kenapa manusia memegang erat gadget. Alasannya simple, Kehidupan fiktif di sosial media menghadirkan impian-impian kosong yang membuat manusia berpikir tidak rasional. Imbasnya, manusia mengikat dirinya sendiri ketika gadget mereka harus di-charge. Manusia mengikat hewan peliharannya agar tidak kabur dan lari, namun mengapa kita harus mengikat diri kita sendiri kepada gadget? Apakah kita memiliki derajat yg sama dengan hewan peilharn kita?
Freedom

Artikel ini dibuat hanya sekedar mengingatkan apabila kita harus bisa mengontrol penggunaan gadget. Saya menulis artikel ini, bukan berarti saya orang yang "gaptek" melainkan untuk mengingatkan kepada kalian bahwa gunakan gadget kalian secara bijak.
Ketergantungan kalian terhadap gadget akan mengakibatkan hal buruk terjadi seperti sulit berkomunikasi secara verbal karena kehilangan jati diri sebagai makhluk sosial, gampang menerima "hoax" karena membaca berita yg sumber nya tidak jelas. Mari kita hentikan penggunaan yg berlebihan dan bergabung ke komunitas sebenarnya. Take your time and let's be free.
Regards,
The author.
Sumber :moneylesstraveler.blogspot.co.id
Polling
0 suara
Bener gak sih kita diinvasi?
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
3
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan