Kaskus SportAvatar border
TS
Kaskus Sport
Beda Nasib AC Milan dan M'Baye Niang
Sial. Mungkin itu adalah kata yang sangat tepat untuk menggambarkan kondisi AC Milan di awal-awal tahun 2017 ini. Sejak awal musim 2016-17 hingga akhir tahun lalu, Milan seolah bangkit dari keterpurukan di beberapa musim ke belakang. Bahkan dua pertandingan pertama di tahun 2017 bisa mereka lewati dengan kemenangan.

Akan tetapi, setelah itu I Rossoneri tak pernah lagi meraih kemenangan. Dari lima partai terakhir yang dijalani tim asuhan Vincenzo Montella, mereka hanya meraih satu hasil imbang dan empat kali kekalahan beruntun, dimana salah satunya membuat Milan tersingkir dari Coppa Italia.

Jika Milan sedang sial, ada seseorang, yang mungkin secara tak sengaja, bisa keluar dari kesialan tersebut. Dia adalah M'Baye Niang. Bomber muda Milan yang dipinjamkan ke klub Premier League, Watford.



Pada awal musim ini, Niang sejatinya menjadi salah satu pemain yang terus dipercaya oleh Montella untuk mengisi lini serang Milan. Kepercayaan tersebut dibayar dengan cukup baik oleh Niang. Pemain berpaspor Prancis tersebut sukses mencatatkan tiga gol dan tiga assists dari tujuh laga awal musim ini.

Permulaan yang cukup bagus di awal musim ternyata tak bisa diteruskan oleh Niang. Perlahan penampilannya dinilai terus menurun oleh Montella. Sejurus kemudian posisinya di winger kiri Milan pun digeser oleh Giacomo Bonaventura, yang membuat Niang hanya menjadi cameo di beberapa pertandingan berikutnya.

Saat bursa transfer musim dingin resmi dibuka, rumor kepindahan Niang pun mulai menyeruak. Bahkan pemain yang masih berusia 22 tahun tersebut dikabarkan hampir berseragam Genoa. Tapi Niang menolak, dengan alasan ingin bermain di kasta tertinggi sepak bola Inggris. Sejurus kemudian, Watford datang dan Niang pun terbang ke negeri Ratu Elizabeth.

Beruntung bagi Watford -setidaknya dalam dua pertandingan terakhir- kesialan Milan di awal tahun ini tak ikut dibawa pergi oleh Niang. Justru sebaliknya, Watford mampu mengakhiri dua pertandingan tersebut dengan kemenangan. Bahkan, Niang sudah berkontribusi dengan catatan satu gol dan satu assist.



Jika mengacu pada statistik yang dilansir oleh Squawka, performa Niang di Watford jelas jauh lebih baik dari di Milan. Mulai dari rataan gol, rataan tendangan ke gawang, hingga rataan menciptakan peluang. Tetapi patut digarisbawahi, bahwa Niang baru menjalani dua pertandingan bersama Watford sementara di Milan sudah 18 kali.

Di samping itu semua, sepertinya ada satu penyesalan lain bagi Milan yang telah melepas Niang. Pasalnya, Bonaventura yang selama ini menjadi andalan di sisi kiri penyerangan Milan, harus mengakhiri musim lebih cepat karena cedera yang dideritanya. Jika melihat dua penampilan Niang bersama Watford, bukan tidak mungkin Montella menyesal dengan keputusannya tersebut.

Supported by:





www.kaskus.co.id
0
13K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan