Habib Rizieq Ditantang Debat Terbuka
22 January 2017


Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab resmi ditantang Anggota Dewan Pengawas Kantor Berita “Antara” Boni Hargens, untuk berdebat terbuka terkait tesisnya soal Pancasila. Menurut Boni, tesis Rizieq terkait dasar negara itu tidak sesuai dengan konsep Pancasila yang diungkapkan oleh Soekarno. Bahkan Rizieq, menurut Boni berpotensi mendirikan Negara Islam seperti yang pernah terjadi di Timur Tengah.

Habib Rizieq Shihab sendiri menulis tesis dengan judul “Pancasila dan Pengaruhnya Terhadap Syariah Islam” yang diselesaikannya pada tahun 2012 di Universiti Malaya Kuala Lumpur.

Sebelumnya, Putra Proklamator, Sukmawati Soekarno melaporkan Habib Rizieq ke aparat berwajib dengan tuduhan telah menghina Pancasila.

Berikut ini adalah isi surat undangan Bonie

Kepada Yth,

Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Dr. Al Habib Muhammad Rizieq Hussein Shihab Lc. MA. DPMSS.

di tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan Hormat,

Salam silaturahim kami sampaikan, semoga Bapak Muhammad Rizieq senantiasa sehat wal afiat dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Tesis Bapak tentang Pancasila dan Pengaruhnya Terhadap Syariah Islam di Indonesia yang dipertahankan di Universiti Malaya, Kuala Lumpur, Malaysia, pada tahun 2012 menarik perhatian saya. Tanpa berpretensi menilai kualitas dari karya Bapak, saya tergerak untuk mengadakan DEBAT TERBUKA dengan Bapak tentang Pancasila dalam kaitannya dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Niat saya menguat setelah mencermati komentar Bapak di ruang publik, termasuk yang terakhir soal keberatan Bapak terhadap pidato Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pada tanggal 10 Januari 2017.

Asumsi dasar saya adalah Bapak mempunyai konsep Pancasila yang lain, berbeda dengan hakikat Pancasila yang sejak awal dijadikan Weltanschauung Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh para Founding Fathers. Bapak bertendensi mendirikan Negara Agama, seperti ambisi Al-Maududi di Timur Tengah dalam sejarah perjuangan teo-demokrasi. Mudah-mudahan, asumsi saya keliru. Untuk itulah, ruang debat ini urgen.

Sekiranya berkenan, segala urusan teknis mengenai panggung debat, publikasi, dan hal lain yang diperlukan menjadi urusan tim pelaksana dan saya. Kami tidak akan merepotkan Bapak untuk teknis pelaksanaan. Demikian Surat permohonan dan undangan ini saya sampaikan. Atas atensi dan apresiasi Bapak Muhammad Rizieq Shihab, saya ucapkan terima kasih.

Jakarta, 20 Januari 2017

Pengundang

Boni Hargens


Sumber