- Beranda
- Komunitas
- News
- Citizen Journalism
Ahok vs Fitsa Hats Siapakah yang Bohong?
TS
bartadam
Ahok vs Fitsa Hats Siapakah yang Bohong?
Ahok alias Basuki Tjahja Purnama yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Non-Aktif untuk DKI Jakarta kembali menjalani sidangnya hari ini setelah heboh dengan debat yang baru saja Ahok lakukan pada jumat minggu lalu dan menyebabkan berbagai kehebohan diantara pendukung paslon yang akan mencalonkan diri sebagai Gubernur untuk periode 2016-2021. Ahok sendiri saat ini menjadi terdakwa untuk kasus penodaan agama yang diambil berdasarkan Pasal 156 KUHP mengenai penodaan agama dan katanya Ahok bisa terancam sampai 6 tahun penjara lho!
Sidang lanjutan yang hari ini diadakan di Auditorium Kementrian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan 17 Januari 2017 banyak menyita perhatian semua orang dan kalangan. Ahok sendiri mengaku pusing selama menjalani proses persidangan, dimana persidangan tersebut harus Ahok ikuti setiap hari selasa. Menurut pengakuannya, Ahok merasa pusing apalagi waktu ia harus duduk di kursi persidangan hingga waktu yang cukup lama.

Sebagai seorang terdakwa, Ahok sapaan untuk laki-laki denga paras Chinese ini membiasakan diri untuk mempelajari BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang nanti akan dilontarkan oleh para saksi. Ahok sendiri sudah mempersiapkan tim pengacara yang handal lho, dimana tim pengacara dari Ahok tersebut akan mengumpulkan dan menyodorkan tumpukan BAP tersebut untuk dipelajari terlebih dahulu nih sama Ahok.

Menurut Ahok sendiri ia harus mengetahui secara jelas, kenapa sih orang itu melaporkan Ahok. Ia harus mencermati dan mendalami profil pelapor terlebih dahulu contohnya seperti, apakah benar saksi yang nanti didatangkan oleh jaksa penuntut umum ke dalam persidangan merupakan saksi yang mengetahui langsung dan jelas tentang peristiwa yang berhubungan dengan penistaan agama tersebut. Untuk hari ini setidaknya ada 6 saksi yang akan dihadirkan ke dalam persidangan.

Sebagian besar masyarakat yang mendukung ahok ke dalam persidangan datang dengan menggunakan baju kotak-kotak dengan warna andalannya yaitu merah, hitam dan putih. Baju ini merupakan baju ciri khas dari pasangan calon gubernur nomor 2 yaitu Ahok dan Djarot. Nah sekarang diantara kerumunan tersebut kembali terdengar seruan yang mengatakan dengan lantang untuk menangkap Habib Rizieq. Ada juga pendukung dari anti Ahok yang menyuarakan pendapatnya di depan ruang sidang dengan mengatakan hal sebaliknya yaitu dengan memenjarakan Ahok segera. Bahkan ada yang sampai mengancam lho akan menggulingkan pemerintahan Jokowi kalau Ahok tidak dipenjara. Hmm, agak menyeramkan kedengarannya.

Selama sidang berlangsung akhirnya sang majelis hakim pun memanggil dan mengintrograsi para saksi. Masih ingatkah dengan kejadian Fitsa Hats? Hal yang agak memalukan sih entah ini kesalahan dari polisi yang mengetik BAP atau murni kesalahan saksi ketika sedang menulis ya. Mungkin saksi atau polisi kurang minum Aqua nih! Banyak hal di dalam BAP yang nyatanya salah ketik dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Seorang polisi yang diintrograsi oleh majelis hakim pada saat persidangan yang bernama Briptu Ahmad pun dicecar oleh banyak pertanyaan dan akhirnya membuat sang hakim menjadi geram karena kebanyakan Briptu Ahmad menjawab hakim dengan kata “Kurang Tahu”. Mendengar pernyataan tersebut polisi yang menjadi saksi tersebut pun akhirnya ditegor oleh sang hakim di depan ruang persidangan. Apalagi polisi tersebut terlihat cengengesan dan tidak menghormati pertanyaan yang dilontarkan oleh hakim.
Pemanggilan polisi yang mengetik BAP untuk kasus Ahok ini juga terkait dengan kasus salah ketik tanggal ada saksi yang melaporkan Ahok melakukan penistaan agama karena melihat pidato Ahok yang diunggah ke Youtube pada tanggal 6 September 2016. Padahal tanggal 6 September 2016 itu pidato di Kepulauan Seribu belum berlangsung. Kamu pasti bingung kan? Menurut kalian siapa yang berbohong? Saksi atau Polisi BAP ya? Kita tunggu saja kelanjutannya!

[/LEFT]
Sidang lanjutan yang hari ini diadakan di Auditorium Kementrian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan 17 Januari 2017 banyak menyita perhatian semua orang dan kalangan. Ahok sendiri mengaku pusing selama menjalani proses persidangan, dimana persidangan tersebut harus Ahok ikuti setiap hari selasa. Menurut pengakuannya, Ahok merasa pusing apalagi waktu ia harus duduk di kursi persidangan hingga waktu yang cukup lama.

Sebagai seorang terdakwa, Ahok sapaan untuk laki-laki denga paras Chinese ini membiasakan diri untuk mempelajari BAP (Berita Acara Pemeriksaan) yang nanti akan dilontarkan oleh para saksi. Ahok sendiri sudah mempersiapkan tim pengacara yang handal lho, dimana tim pengacara dari Ahok tersebut akan mengumpulkan dan menyodorkan tumpukan BAP tersebut untuk dipelajari terlebih dahulu nih sama Ahok.

Menurut Ahok sendiri ia harus mengetahui secara jelas, kenapa sih orang itu melaporkan Ahok. Ia harus mencermati dan mendalami profil pelapor terlebih dahulu contohnya seperti, apakah benar saksi yang nanti didatangkan oleh jaksa penuntut umum ke dalam persidangan merupakan saksi yang mengetahui langsung dan jelas tentang peristiwa yang berhubungan dengan penistaan agama tersebut. Untuk hari ini setidaknya ada 6 saksi yang akan dihadirkan ke dalam persidangan.

Sebagian besar masyarakat yang mendukung ahok ke dalam persidangan datang dengan menggunakan baju kotak-kotak dengan warna andalannya yaitu merah, hitam dan putih. Baju ini merupakan baju ciri khas dari pasangan calon gubernur nomor 2 yaitu Ahok dan Djarot. Nah sekarang diantara kerumunan tersebut kembali terdengar seruan yang mengatakan dengan lantang untuk menangkap Habib Rizieq. Ada juga pendukung dari anti Ahok yang menyuarakan pendapatnya di depan ruang sidang dengan mengatakan hal sebaliknya yaitu dengan memenjarakan Ahok segera. Bahkan ada yang sampai mengancam lho akan menggulingkan pemerintahan Jokowi kalau Ahok tidak dipenjara. Hmm, agak menyeramkan kedengarannya.

Selama sidang berlangsung akhirnya sang majelis hakim pun memanggil dan mengintrograsi para saksi. Masih ingatkah dengan kejadian Fitsa Hats? Hal yang agak memalukan sih entah ini kesalahan dari polisi yang mengetik BAP atau murni kesalahan saksi ketika sedang menulis ya. Mungkin saksi atau polisi kurang minum Aqua nih! Banyak hal di dalam BAP yang nyatanya salah ketik dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.

Seorang polisi yang diintrograsi oleh majelis hakim pada saat persidangan yang bernama Briptu Ahmad pun dicecar oleh banyak pertanyaan dan akhirnya membuat sang hakim menjadi geram karena kebanyakan Briptu Ahmad menjawab hakim dengan kata “Kurang Tahu”. Mendengar pernyataan tersebut polisi yang menjadi saksi tersebut pun akhirnya ditegor oleh sang hakim di depan ruang persidangan. Apalagi polisi tersebut terlihat cengengesan dan tidak menghormati pertanyaan yang dilontarkan oleh hakim.
Pemanggilan polisi yang mengetik BAP untuk kasus Ahok ini juga terkait dengan kasus salah ketik tanggal ada saksi yang melaporkan Ahok melakukan penistaan agama karena melihat pidato Ahok yang diunggah ke Youtube pada tanggal 6 September 2016. Padahal tanggal 6 September 2016 itu pidato di Kepulauan Seribu belum berlangsung. Kamu pasti bingung kan? Menurut kalian siapa yang berbohong? Saksi atau Polisi BAP ya? Kita tunggu saja kelanjutannya!

[/LEFT]
anasabila memberi reputasi
1
2.3K
8
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan