VIVA.co.id – Aparat kepolisian yang dari pantauan berjumlah ribuan orang telah memadati Auditorium Kementerian Pertanian Jalan R.M. Harsono no. 3, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa, 3 Januari 2016 pagi.

Dari pantauan, sejak pukul 05.00 WIB pagi, mereka telah memenuhi lokasi sidang keempat perkara dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu. Tak jauh berbeda dengan sidang sebelumnya, dalam sidang kali ini, polisi kembali menurunkan mobil water canon juga baracuda ke lokasi.

Akibat adanya sidang lanjutan perkara tersebut di sana, arus lalu lintas di depan gesung sudah mulai tersendat pagi ini. Belum nampak adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan massa penolak Ahok di lokasi.

Malah, massa pendukung Ahok yang telah lebih dahulu tiba di lokasi dan hendak melakukan unjuk rasa. Mereka terlihat sudah ada di depan Auditorium Kementerian Pertanian beserta mobil komando mereka.

Tapi, jumlah mereka sendiri belum banyak, baru terlihat sekitar 10 orang lebih. Aparat kepolisian sendiri masih melakukan apel sebelum mengawal jalannya sidang lanjutan perkara dugaan penistaan agama itu.

Jakarta - Terdakwa Basuki Tjahja Purnama (Ahok) akan menjalani sidang dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari jaksa. Jelang sidang, massa pendukung dari dua belah pihak yang berperkara di sidang telah berkumpul di depan gedung Kementerian Pertanian (Kementan).

Pantuan detikcom, Senin (3/1/2017) pukul 5.45 WIB, dua massa yang terdiri kelompok pro-Ahok dan massa yang berasal dari GNPF MUI telah datang. Massa pro-Ahok terlihat mengenakan baju kotak-kotak. Sementara massa GNPF MUI banyak yang mengenakan baju berwarna putih.

Massa pro-Ahok berada di sebelah kiri gedung dan massa GNPF berada di sebelah kanan. Kedua massa ini dipisahkan kendaraan barracuda dan kendaraan kepolisian. Pemisahan ini dilakukan agar kedua kelompok tidak bertemu.

Persidangan Ahok rencananya akan digelar di auditorium Kementan, Jalan RM Harsono, Jakarta Selatan. Sidang akan dimulai pada pukul 09.00 WIB.

Sementara itu, arus lalu lintas dari Mampang menuju Ragunan yang melintasi depan gedung Kementan telah ditutup oleh pihak kepolisian. Hanya jalur TransJakarta yang masih beroperasi. Ratusan anggota polisi juga terlihat berjaga-jaga dan penjagaan ketat dilakukan di sekitar gedung Kementan.

Hingga saat ini, akses menuju lokasi sidang belum dibuka oleh polisi. Hanya orang orang yang mengenakan name tag yang boleh memasuki ruang sidang.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan mengatakan pelaksanaan demonstrasi hanya akan diperbolehkan di bagian depan Gedung Kementan. Pihaknya juga telah mengatur pihak-pihak yang akan melakukan demonstrasi, termasuk orang-orang yang akan diperbolehkan masuk ke dalam ruang sidang.

"Yang masuk sudah diatur. Bagi yang memiliki name tag (tanda nama) itu sudah bisa masuk ke dalam gedung, kami akan koordinir semua dan malam hari ini seluruh kegiatan pengamanan baik itu peralatan dan persiapan pengamanan kita lakukan terutama ruangan sidang sudah kita lakukan sterilisasi," terangnya.

"Kita sudah amankan tidak ada yang bisa masuk dan kita buka pukul 08.00 WIB," tambahnya.

Iwan menyebutkan kapasitas yang dapat ditampung di dalam ruang sidang berjumlah 80 orang. Dari jumlah itu, kedua kelompok massa akan mendapatkan kursi jika memiliki name tag.

"Begitu juga yang di luar, di luar dibuat sistem pengamanan sama. Masing-masing pihak ada areanya sendiri dan nanti akan dipisahkan dengan personel pengamanan," kata Iwan.