berdikaricenterAvatar border
TS
berdikaricenter
Akankah Arcandra Kembali Menduduki Kursi Menteri ESDM ?
Quote:



Akankah Archandra Tahar kembali menduduki kursi Menteri ESDM ? Kita tunggu saja keputusan dari Presiden Joko Widodo menggunakan hak prerogatifnya dengan tepat untuk bisa mengangkat Archandra kembali. Apabila Arcandra dilantik kembali menjadi menteri ESDM, dia diyakini dapat menunjukkan kinerja yang terbaik untuk bangsa ini kedepannya, dan akan meruntuhkan polemik-polemik yang menyatakan dia tidak layak dilantik kembali menjadi menteri. Dari awal Presiden Joko Widodo tidak salah memilih Arcandra sebagai Menteri ESDM karena 20 hari menjadi menteri, hasil kerja yang ditunjukkan luar biasa.

Secara umum kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Arcandra sangat pro rakyat dan sangat nyata. Itu menjadi bukti dia sangat berkompeten dibidangnya. Walaupun sampai saat ini belum ada kepastian apakah Arcandra akan kembali ke Kabinet Kerja, banyak hal masih menjadi pertimbangan Presiden yang ingin melihat dan memastikan proses penyelesaian kewarganegaraannya. Andai Arcandra diangkat kembali menjadi menteri, hal itu tak dapat dipersoalkan karena status kewarganegaraan Arcandra kini jelas sebagai WNI. Kewenangan mengangkat dan memberhentikan menteri itu dimonopoli sepenuhnya oleh Presiden. Penggunaan kewenangan itu tidak bisa dipertanyakan di pengadilan. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sudah memberi isyarat bahwa terbuka peluang bagi Arcandra untuk kembali masuk ke Kabinet Kerja. Wapres juga mengingatkan, hak mutlak Presiden mengangkat seseorang menjadi pembantunya, apalagi Arcandra telah sah sebagai warga Indonesia dan sudah melewati proses serta prosedur hukum untuk itu.

Kita berharap semoga disekeliling Presiden Joko Widodo masih ada yang berjiwa nasionalisme memberikan pertimbangan yang matang untuk memberi masukan yang tepat sehingga Presiden meneguhkan kembali figur yang tepat menjadi Menteri ESDM. Sudah menjadi hal yang jamak dan diketahui masyarakat, bahwa kementerian ESDM merupakan kementerian basah dan mempunyai peranan strategis. Karena posisinya tersebut, kementerian ini menjadi incaran kepentingan partai, kelompok (kroni, relasi strategis), individu ( saudara, pertemanan, oknum strategis) atau faksi yang mempunyai kekuasaan atau akses kepada kekuasaan. Kementerian ini juga menjadi sektor dimana negara-negara asing pun juga mempunyai kepentingan strategis untuk dapat mempunyai akses canggih agar dapat menentukan kebijakan dari kementerian ESDM ini.

Kementerian ini mempunyai peranan strategis menjaga dan mengawal amanat UUD 1945 untuk kepentingan sebesar-besarnya buat rakyat Indonesia, sebagaimana tertera dalam pasal 33 ayat 3. Presiden Joko Widodo adalah sosok yang bijaksana, kita semua meyakini bahwa beliau sudah memperhatikan dan menimang dengan matang, untuk memutuskan memilih kembali Arcandra sebagai menteri dengan kualitas dan integritas yang dimiliki tanpa menimbulkan polemik. Presiden tentunya dan juga bangsa ini membutuhkan sosok Arcandra sebagai bagian dari planing Presiden Joko Widodo untuk membenahi birokrasi yang carut marut dalam pengelolaan Sumber Daya Alam di bangsa ini. Memang bukan langkah yang mudah dan menjadi tantangan berat Presiden, tetapi kita semua berharap Presiden Joko Widodo tidak pantang surut langkahnya untuk menggilas langkah mafia migas yang menguras kekayaan alam Indonesia, untuk itu kita telah merasakan bahwa Arcandra Tahar adalah orang yang tepat dan memiliki kompetensi tinggi dalam mengurai birokrasi migas dan memiliki keahlian khusus guna melakukan restrukturisasi cost pada manajemen migas. 20 hari Arcandra menjabat menteri ESDM, ia mampu mengobrak-abrik kejanggalan dan kecurangan yang dilakukan menteri-menteri sebelumnya. Arcandra mampu menekan biaya perjalanan dinas hingga 15%, banyak menemukan anggaran yang tidak efisien,kejanggalan, mark-up anggaran dan kontrak-kontrak karya dengan pihak lain yang merugikan negara Triliunan rupiah. Inilah yang bak hantu di siang bolong bagi gerombolan mafia migas dan orang-orang dalam yang selama ini bekerja di dalam seputaran migas.

Tentu saja banyak pesohor negeri ini yang berpotensi dirugikan dengan kembalinya Arcandra Tahar. Dari berbagai dokumen dan analisis, terdapat beberapa nammam yang kemungkinan besar memang ada di "belakang" penolakan Arcandra Tahar sebagai menteri dan derasnya pembentukan opini di berbagai media "mainstream" maupun medsos. Mudah ditebak, suara yang menentang kemungkinan Presiden mengangkat kembali Arcandra, adalah gerombolan orang-orang yang pasti berpotensi dirugikan dengan kehadiran Arcandra. Mereka adalah mafia migas dan orang yang selama ini menjadikan mafia migas berjalan mulus dalam operasinya, serta partai politik yang selama ini menjadikan kementerian ESDM sebagai mesin uang. Untuk membangun sektor industri energi, Arcandra Tahar telah berulangkali menegaskan, bekalnya adalah "integrity" dan "transparansi" dari pengelolaan sektor energi. Integritas dalam pengelolaan sumber daya alam ini sangat diperlukan agar kita bisa duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain dalam hal "dealing" atau memutuskan sesuatu yang berkaitan dengan "policy" di bidang oil dan gas.

Visi Arcandra selaku menteri ESDM juga paralel dengan visi Nawacita pemerintahan Joko Widodo, yaitu membangun kemandirian dari sisi energi, karena kebutuhan energi yang sangat besar sekali pada tahun-tahun kedepan. Arcandra Tahar adalah salah satu kejutan yang ditunjukkan Presiden Joko Widodo dalam 20 hari masa kerjanya. Pria berusia 45 tahun yang 20 tahun tinggal di Houston, AS, telah menunjukkan nasionalisme nyata dan baktinya kepada bangsa ini. Pada 1 September, Archandra sudah resmi menjadi WNI, dia sangat kita harapkan menjadi pedang tajam dalam keikut-sertaan pemerintah di dunia migas, yang dalam waktu singkat berhasil memangkas biaya pengembangan Blok Masela lebih itit US% 5 Milyar. Archandra baru menjabat dalam hitungan hari, sudah masuk melibas rencana mega korupsi di Blok Masela.

Bila memang berpihak pada rakyat dan mau ikut membangun Indonesia menjadi lebih baik, inilah saat yang tepat menunjuk kembali Archandra Tahar menduduki jabatan Menteri ESDM. Visi pengembangan, kreatifitas dan pengetahuannya dalam teknologi terbaru tentu saja mengganggu kepentingan kelompok predator migas. Tetapi perlu dicatat, dia telah membuktikan kepada bangsa ini perombakan dan penghematan anggaran senilai US$ 45 Milyar selama 20 hari menjabat Menteri ESDM. Hal yang ditunda oleh menteri sebelumnya, langsung diselesaikan Archandra tanpa nego dan kompensasi, kebijakan yang memang berani untuk sekelas pejabat baru yang belum dan tidak memiliki jaringan media, yang dimanfaatkan kelompok kepentingan tertentu untuk memutar-balikkan fakta dan kaidah hukum.

Sumber Berita

Quote:


Quote:


Diubah oleh berdikaricenter 13-09-2016 16:15
MasPuthut
tien212700
tien212700 dan MasPuthut memberi reputasi
2
2.2K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan