Kaskus

Entertainment

mengajimaknaAvatar border
TS
mengajimakna
7 Keajaiban Rezeki : Buku Maut Pengundang
7 Keajaiban Rezeki : Buku Maut Pengundang

Izin sharing yah Agan dan Aganwati..

Jagat motivasi tanah air memang telah melahirkan sejumlah motivator kenamaan. Kita mengenal Mario Teguh, Tung Desem Waringin, Bong Chandra, Rhenald Kasali, Hermawayan Kartawijaya, Ippho Santosa dan Ary Ginanjar Agustian. Dengan gayanya masing-masing mereka telah mengisi berbagai seminar motivasi di seluruh penjuru tanah air. Bahkan beberapa di antaranya mampu menyelenggarakan dan kerap kali mendapat undangan seminar di berbagai negara.

Para motivator itu sejatinya telah menimba ilmu dari banyak guru. Jadi ilmu yang di-share-nya pun tidak tanggung-tanggung langsung berasal dari para pakarnya. Bila kita hadir dalam sebuah seminar motivasi ada banyak ilmu baru yang bisa kita dapati. Selain menambah kenalan, menyaksikan dan bertemu langsung dengan motivator rasanya memberikan semangat lebih. Ada sesuatu yang lain bila kita hanya melihatnya dalam tontonan televisi atau via Youtube.

Tahun kemarin saya pernah mengikuti seminar kepenulisan di daerah Jakarta Barat. Seminarnya berjudul Menjadi Penulis Best Seller dan Go National. Saat itu pembicara yang hadir Asma Nadia, Ahmad Fuadi dan Ippho Santosa. Asma Nadia dikenal dengan buku-bukunya yang berbicara tentang realitas rumah tangga. Mungkin Anda pernah kenal dengan sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang sering diputar di RCTI. Sinetron ini mengambil setting cerita dari buku hasil besutannya.

Ahmad Fuadi juga seorang penulis buku terkenal. Salah satunya yang berhasil dicetak dan dibuatkan film berjudul Negeri 5 Menara. Man jadda wa jadda adalah jargon kuat yang melekat di buku itu. Mengingatkan bahwa siapa bersungguh-sungguh dia akan berhasil mendapatkannya. Saya masih teringat dengan ucapan Ahmad Fuadi di seminar itu bahwa : Tulisan adalah karpet terbang yang memerdekakan melintas tanpa batas.

Yah ucapan itu memang terbukti keampuhannya. Ahmad Fuadi kerap diundang ke berbagai negara terutama Australia. Beliau diundang sebagai pembicara tentang kebudayaan di Indonesia. Bila Anda pernah membaca novel atau menonton film Negeri 5 Menara kita bisa melihat berbagai budaya di situ. Alif yang mengusung budaya Padang. Raja yang fasih berbahas Batak. Atang yang polos bersuku Sunda. Serta tokoh lainnya dengan keunikan budaya sukunya masing-masing. Latar belakang budaya inilah yang menjadi nilai jual buku yang telah telah terbit sejak tahun 2009 itu.

Lain lagi dengan Ippho Santosa. Penulis sekaligus motivator ini memang sangat fenomenal. Bukunya yang berjudul 7 Keajaiban Rezeki telah tembus 1 juta eksemplar sejak buku itu diterbitkan. Pencapaian luar biasa mengingat belum pernah ada dalam sejarahnya, buku non fiksi (bukan novel) yang terjual sebanyak itu.

Tebal buku itu tidak sampai 200 halaman. Namun judul dan cover bukunya sangat menggugah. Dari bukunya Ippho Santosa hanya mendapat royalti sebesar 10% atau sekitar 5000 rupiah. Jumlah yang relatif sedikit. Namun bila angka royalti itu dikalikan dengan 1 juta eksemplar maka hasilnya adalah 5 Milyar. Sungguh fantastis. Buku 7 Keajaiban Rezeki memang mendatangkan berkah rezeki bagi Ippho Santosa.

Ippho Santosa adalah penulis sekaligus motivator favorit saya. Usianya yang relatif muda telah mencetak banyak prestasi. Buku-buku yang ditulisnya rata-rata best seller semua. Bukan sekedar best seller malah mega-best seller. Di Indonesia buku yang dijual sebanyak 3000 eksemplar saja sudah dianggap best seller. Apalagi 1 juta eksemplar?

Alhasil Ippho Santosa tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi di mancanegara. Beliau adalah pembicara di belasan negara di 4 benua. Ketika di Hongkong, Ippho Santosa pernah mendapati buku 7 Keajaiban Rezeki-nya dibajak orang lain. Namun bukannya kecewa tapi malah bahagia. Dia bilang kalau buku sudah dibajak orang berarti buku kita sudah dianggap. Seperti di Indonesia, sesuatu yang laku dijual itu memang susah dihindarkan dari praktek pembajakan. Hukum itu ternyata berlaku juga di Hongkong. emoticon-Big Grin

Ada rute indah menuju ketenaran dan kemakmuran yang layak dikenang layaknya para motivator yang terkenal itu. Anda menulis buku dengan judul dan isi yang menggugah. Kalau bukunya laku dan meledak di pasaran maka bersiaplah Anda menjadi kaya raya.

Menulis buku sebenarnya sebuah awalan. Setelah penjualan buku meledak maka penulisnya bisa terkenal dan perusahaan atau publik berramai-ramai mengundang menjadi pembicara di seminar. Perusahaan rela membayar motivator 30 juta rupiah untuk berbicara selama 4 jam.

Rute indah ini telah dilalui kebanyakan motivator termasuk Ippho Santosa. Rhenald Kasali dan Hermawan Kartawijaya pakar dalam bidang marketing dan telah menulis buku di bidangnya. Tung Desem Waringin namanya melejit setelah menerbitkan buku berjudul Financial Revolution. Dilanjutkan sekuelnya Marketing Revolution.

Ary Ginanjar Agustian juga menjadi tenar setelah menulis dan menerbitkan buku berjudul ESQ. Mungkin bagi Anda yang hobi menulis sudah saatnya menerbitkan sebuah buku. Kelak bila buku Anda meledak di pasaran dan Anda mempunyai kemampuan public speaking yang bagus, maka Anda bisa sehebat dan setenar motivator terkenal seperti Ippho Santosa.

Original link : http://mengajimakna.com/2016/08/20/7...undang-rezeki/
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 0 suara
Apakah menurut Agan dan Aganwati artikel ini menarik?
Ya
0%
Tidak
0%
Diubah oleh mengajimakna 23-08-2016 15:18
0
2.6K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan