Merasa bersalah atas kecurangan yang dilakukan selama menjadi Relawan Teman Ahok, mantan penanggung jawab (pj) pengumpul KTP “Teman Ahok” membongkar semua kebohongannya, Kamis (23/6/2016). Hingga kini pengakuan tersebut telah dibeberkan ke pada media.

“Pembohongan semakin nyata dan kami merasa berdosa,” kata Richard di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6) semalam.

Dia tak senang jika disebut relawan, sebab dia dibayar Teman Ahok. Dan dia merasa dididik dengan politik kebohongan. Ia juga membantah bila disebut pencitraan.

“Apa yang dinyatakan Teman Ahok di pusat, mantan pimpinan kami, kami nyatakan bahwa tidak semuanya benar. Saya mau minta maaf kepada khususnya warga DKI atas informasi yang tidak semuanya benar yang disampaikan kawan kami di Pejaten,” kata Paulus.

Paulus juga mengungkapkan pengakuannya praktik kecurangan pengumpulan ke publik karena takut dengan isu adanya aliran dana Rp 30 miliar ke Teman Ahok.

“Kami berani ungkap ini karena sudah berbicara dengan KPK. Kami takunya dilibatkan diklaim sama mereka. Tapi kami siap memberikan keterangan apabila dibutuhkan pihak berwenang,” kata Paulus.adm
ember

Berita ginian mesti di banyakin biar semua sadar sihir media partisan yg selama ini membohongi publik musnah segera