Senin 02 May 2016, 16:24 WIB
Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikNews
Jakarta - Pendidikan via media digital mulai bertumbuh. Materi belajar tersedia melalui internet maupun CD dan flashdisk. Peran guru pun berubah jadi fasilitator.
"Melihat peta situs pendidikan digital saat ini ada 7-8 situs dengan pangsa masing-masing. Selain sekolahpintar.com, ada IndonesiaX yang gratis sama sekali. Bedanya, kalau IndonesiaX itu lebih ke materi pencerahan, dan kami ilmu praktis," jelas pendiri sekolahpintar.com dan konsultan internet marketing, Dian Martin, kala ditemui di kantornya, Baba Studio, ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan, Sabtu (30/4/2016) lalu.
Selain itu, imbuhnya, ada juga Haruka Edu yang menawarkan materi kuliah, bekerja sama dengan perguruan tinggi swasta yang berbayar dan bersertifikat. Ada pula inibudi.org yang menyediakan materi pelajaran SD-SMA dengan gratis.
Situs-situs pendidikan digital seperti ini, imbuh Dian, bermanfaat untuk belajar karena ada standarnya, dibanding dengan YouTube yang informasi dan ilmunya bebas tak tersaring.
Meski demikian, menurut Dian, pendidikan digital ini tak bakal menghilangkan kelas konvensional yang mengandalkan kehadiran dan tatap muka.
"Saya sendiri tak percaya bahwa pendidikan digital ini akan menghilangkan kelas konvensional tatap muka. Saya lebih percaya kelas hibrid ya, karena tatap muka tetap dibutuhkan untuk memberikan pencerahan," imbuh dia.
Hal senada diungkapkan Managing Director inibudi.org, Wilita Putrinda. Kelas tatap muka tetap diperlukan meski bahan ajar sudah tersedia secara digital, untuk lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
"Menurut saya, kelas tatap muka tetap diperlukan. Di Amerika sana, kelas itu tetap diperlukan untuk berinteraksi, berdiskusi, eksplorasi, percobaan-percobaan. Jadi guru nanti menjadi fasilitator dan membuat kegiatan belajar menjadi seru banget, beyond the class begitu," jelas Wilita kala ditemui di sela-sela peresmian Pesta Pendidikan di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (1/5/2016) kemarin.
Peran guru yang menjadi fasilitator di masa depan seiring dengan bertumbuhnya teknologi digital sebagai media belajar juga diamini pendiri Akademi Berbagi, Ainun Chomsun.
"Di era digital ini guru jadi fasilitator saja, karena semua materi itu sudah tersedia semua di internet. Seperti anak saya, saya tak pernah ajari lho dia bikin presentasi, dia bisa sendiri, dari internet belajarnya," tutur Ainun di lokasi yang sama di Monas.
"Kelas konvensional tidak hilang sama sekali, hanya orang jadi punya banyak pilihan, mau menghadiri kelas tatap muka atau jarak jauh," tuturnya.
(nwk/mad)
Code:
http://news.detik.com/berita/3201800/pendidikan-via-digital-ubah-peran-guru-masa-depan-jadi-fasilitator
gamers, gak perlu berangkat ke sekolah, cukup di depan komputer aja disambi ngegame
pemerintah, gak susah2 bangun gedung sekolah yg ambruk terus tp gak dibangun lagi
ini cuma pilihan, gak mungkin juga semua sekolah konvensional ditinggalkan, semua ada plus dan minusnya