JAKARTA - Peringatan hari pendidikan Nasional, 2 Mei kali ini dinilai bisa menjadi momentum untuk menumbuhkan minat baca anak Indonesia. Anggota Komisi X, Dadang Rusdiana mengaku, dibanding negara tetangga seperti Malaysia, minat baca anak di Indonesia masih sangat rendah.

"Kaitannya dengan Hardiknas, kita prihatin, kualitas manusia Indonesia masih jauh sama tetangga. Minat baca, Malaysia setahun tiga buku kita tidak sama sekali," ujar Dadang saat dikonfirmasi Okezone, Senin (2/5/2016).

Salah satu penyebabnya, lanjut Dadang, lantaran putra-putri Indonesia lebih disuguhkan sesuatu yang lebih menarik dibanding buku, seperti game online. Bahkan, dalam tataran tertentu, anak yang sudah keranjingan game online, layaknya seseorang yang kecanduan zat adiktif.

"Karena anak-anak kita disuguhkan sesuatu yang lebih menarik seperti game online. Game online dalam ketergantungan berat sama dengan ketergantungan zat adiktif," imbuhnya.

Sebab itu, politikus Partai Hanura itu meminta pemerintah untuk melakukan langkah-langkah untuk melindungi anak Indonesia. Terlebih sebagai aset negara, anak-anak memiliki hak untuk menikmati masa depan.

"Pemerintah melakukan langkah-langkah untuk menangkal yang merusak anak Indonesia. Pada dasarnya kita menyayangkan peretasan situs KPAI. Karena anak berhak belajar, punya hak masa depan," tukasnya.

sumber: Okezone.com

sumber gambar: Google