- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
DERETAN ABG "NGAKU ANAK JENDERAL" AGAR TAK DITILANG POLISI
TS
otake
DERETAN ABG "NGAKU ANAK JENDERAL" AGAR TAK DITILANG POLISI
Spoiler for berita:
Merdeka.com - Bagi mereka yang ketahuan melanggar lalu lintas, siap-siap untuk menerima selembar surat tilang dari polisi. Tak hanya itu, jika pelanggaran lebih dari tiga kali, Surat Izin Mengemudi (SIM) milik pelanggar lalu lintas juga dicabut dan dilarang mengendarai kendaraan apapun di seluruh Indonesia.
Para pengendara rupanya memiliki berbagai cara untuk menghindari tilang, ada yang kabur dari razia, ada pula yang mencoba merayu-rayu agar petugas luluh. Rupanya, tidak sedikit pula yang sampai mengaku-ngaku anak jenderal.
Kejadian itu berlangsung di Medan, Sumatera Utara. Ketika itu, polisi menghentikan sebuah mobil Honda Brio yang berisi sekelompok siswi SMA.
Dihentikan polisi, salah satu siswa meradang dan mengaku sebagai anak Irjen Pol Arman Depari, bahkan membentak Polwan yang menangkapnya. Tindakan arogan ini terekam dalam kamera wartawan setempat.
"Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Arman membantah bahwa siswi tersebut adalah putrinya. "Tidak benar, saya tidak punya anak perempuan," kata Arman kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.
Arman mengungkapkan, dia memiliki 3 anak dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. "Anak saya semua laki-laki dan semua di Jakarta," ungkapnya.
Diketahui, aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Selain siswi SMA tersebut, cara ini bukan yang pertama kali terjadi. Berikut kisahnya:
1. Seorang pengendara Honda Jazz memaksa petugas Trans Jakarta untuk membuka portal busway. Sang pengendara menggertak petugas bahwa dirinya adalah anak jenderal, tak main-main jenderal yang diakunya adalah Kapolri, yang saat itu masih dijabat oleh Jenderal Timor Pradopo.
"Ada pengendara mobil yang ngaku-ngaku anak jenderal dan meminta petugas membuka portal busway," ujar Humas BLU TransJakarta Sri Ulina kepada merdeka.com, Selasa (30/7/2013) lalu.
Menurut Sri, kejadian tersebut terjadi di Galur, Senen, Jakarta Pusat sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu lokasi kejadian memang macet.
"Dia memaksa petugas untuk membuka portal busway, padahal yang boleh masuk hanya bus transjakarta. Terus di bilang dia anak jenderal," terangnya.
Setelah ditelusuri, identitas sebenarnya adalah Febri Perta Pratama Suhartoni (18), mahasiswa Universitas Trisakti. Dengan akal-akalannya itu, Febri memaksa petugas untuk membuka portal Transjakarta yang menutup jalur busway di daerah Galur, Jakarta Pusat, sehingga Honda Jazz silver yang dia kendarai bisa melintas.
Padahal, di tubuh pria 18 tahun ini tak sedikit pun mengalir darah jenderal. Melalui seorang pria Devi Suhartoni, yang mengaku ayah Febri, menjelaskan mereka hanya keluarga petani karet asal Balikpapan.
Perilaku anaknya membuat Devi malu. Dia pun bingung, bagaimana bisa Febri yang berasal dari keluarga biasa mengaku anak orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Akibat perbuatannya, Jenderal Timor Pradopo dimintai keterangan oleh Mabes Polri soal pengakuannya. Polisi juga sudah bertindak tegas, surat tilang sudah melayang kepada dirinya dan SIM-nya dicabut.
2. Kejadian ini berlangsung pada Kamis (22/5/2014) lalu. Ketika itu, petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Kota Depok bersama Polresta Depok dan TNI menggelar razia di Jalan Margonda Raya, Depok. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, dan polisi akan menggembok sebuah mobil Mitsubishi Lancer Evo 3 dengan nomor polisi B-1088-ZRA yang parkir sembarangan.
Dari belakang, seorang anak baru gede tiba-tiba menghardik polisi, bahkan dia mengaku keponakan seorang jenderal Polri. Dia mendesak polisi tak menggembok mobilnya.
"Saya ini keponakan Jenderal Wenas (Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, mantan Kepala Korps Brigade Mobil Polri). Jangan macam-macam sama saya," kata remaja pria itu sambil menunjuk seorang petugas.
Tak hanya menghardik, dia juga menendang gembok yang dibawa petugas, dan terus melawan ketika polisi terus berusaha menggembok kendaraannya itu. Remaja tanggung ini langsung masuk ke dalam mobil dan tancap gas, lantas berputar arah. Dari seberang jalan, dia langsung berteriak menantang petugas.
"Kalian kenal enggak Om Wenas? Itu om saya," teriaknya sombong.
Karena tersendat macet, polisi langsung bergerombol di depan mobilnya. Mereka marah namun tetap tak bisa menghalangi gerak maju kendaraan tersebut karena dihalangi seorang anggota TNI.
sumur merdeka.com/peristiwa/deretan-abg-ngaku-anak-jenderal-agar-tak-ditilang-polisi-splitnews-3.html
Para pengendara rupanya memiliki berbagai cara untuk menghindari tilang, ada yang kabur dari razia, ada pula yang mencoba merayu-rayu agar petugas luluh. Rupanya, tidak sedikit pula yang sampai mengaku-ngaku anak jenderal.
Kejadian itu berlangsung di Medan, Sumatera Utara. Ketika itu, polisi menghentikan sebuah mobil Honda Brio yang berisi sekelompok siswi SMA.
Dihentikan polisi, salah satu siswa meradang dan mengaku sebagai anak Irjen Pol Arman Depari, bahkan membentak Polwan yang menangkapnya. Tindakan arogan ini terekam dalam kamera wartawan setempat.
"Oh oke, mau dibawa? Siap-siap kena sanksi turun jabatan ya. Aku juga punya beking," ucap siswi itu dengan nada tinggi.
Dia pun terus marah-marah dan menunjuk-tunjuk Polantas yang menghentikannya. "Oke Bu ya, aku nggak main-main ya Bu. Kutandai Ibu ya. Aku anak Arman Depari," ucapnya.
Saat dikonfirmasi, Arman membantah bahwa siswi tersebut adalah putrinya. "Tidak benar, saya tidak punya anak perempuan," kata Arman kepada merdeka.com, Rabu (6/4) malam.
Arman mengungkapkan, dia memiliki 3 anak dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. "Anak saya semua laki-laki dan semua di Jakarta," ungkapnya.
Diketahui, aksi konvoi para pelajar usai mengikuti ujian nasional (UN) di Medan, Rabu (6/4) sore, diwarnai tindakan arogan dari seorang siswi. Selain melanggar aturan lalu lintas bersama temannya, dia mengancam perwira Polantas.
Selain siswi SMA tersebut, cara ini bukan yang pertama kali terjadi. Berikut kisahnya:
1. Seorang pengendara Honda Jazz memaksa petugas Trans Jakarta untuk membuka portal busway. Sang pengendara menggertak petugas bahwa dirinya adalah anak jenderal, tak main-main jenderal yang diakunya adalah Kapolri, yang saat itu masih dijabat oleh Jenderal Timor Pradopo.
"Ada pengendara mobil yang ngaku-ngaku anak jenderal dan meminta petugas membuka portal busway," ujar Humas BLU TransJakarta Sri Ulina kepada merdeka.com, Selasa (30/7/2013) lalu.
Menurut Sri, kejadian tersebut terjadi di Galur, Senen, Jakarta Pusat sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu lokasi kejadian memang macet.
"Dia memaksa petugas untuk membuka portal busway, padahal yang boleh masuk hanya bus transjakarta. Terus di bilang dia anak jenderal," terangnya.
Setelah ditelusuri, identitas sebenarnya adalah Febri Perta Pratama Suhartoni (18), mahasiswa Universitas Trisakti. Dengan akal-akalannya itu, Febri memaksa petugas untuk membuka portal Transjakarta yang menutup jalur busway di daerah Galur, Jakarta Pusat, sehingga Honda Jazz silver yang dia kendarai bisa melintas.
Padahal, di tubuh pria 18 tahun ini tak sedikit pun mengalir darah jenderal. Melalui seorang pria Devi Suhartoni, yang mengaku ayah Febri, menjelaskan mereka hanya keluarga petani karet asal Balikpapan.
Perilaku anaknya membuat Devi malu. Dia pun bingung, bagaimana bisa Febri yang berasal dari keluarga biasa mengaku anak orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
Akibat perbuatannya, Jenderal Timor Pradopo dimintai keterangan oleh Mabes Polri soal pengakuannya. Polisi juga sudah bertindak tegas, surat tilang sudah melayang kepada dirinya dan SIM-nya dicabut.
2. Kejadian ini berlangsung pada Kamis (22/5/2014) lalu. Ketika itu, petugas gabungan dari Dinas Perhubungan Kota Depok bersama Polresta Depok dan TNI menggelar razia di Jalan Margonda Raya, Depok. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB, dan polisi akan menggembok sebuah mobil Mitsubishi Lancer Evo 3 dengan nomor polisi B-1088-ZRA yang parkir sembarangan.
Dari belakang, seorang anak baru gede tiba-tiba menghardik polisi, bahkan dia mengaku keponakan seorang jenderal Polri. Dia mendesak polisi tak menggembok mobilnya.
"Saya ini keponakan Jenderal Wenas (Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, mantan Kepala Korps Brigade Mobil Polri). Jangan macam-macam sama saya," kata remaja pria itu sambil menunjuk seorang petugas.
Tak hanya menghardik, dia juga menendang gembok yang dibawa petugas, dan terus melawan ketika polisi terus berusaha menggembok kendaraannya itu. Remaja tanggung ini langsung masuk ke dalam mobil dan tancap gas, lantas berputar arah. Dari seberang jalan, dia langsung berteriak menantang petugas.
"Kalian kenal enggak Om Wenas? Itu om saya," teriaknya sombong.
Karena tersendat macet, polisi langsung bergerombol di depan mobilnya. Mereka marah namun tetap tak bisa menghalangi gerak maju kendaraan tersebut karena dihalangi seorang anggota TNI.
sumur merdeka.com/peristiwa/deretan-abg-ngaku-anak-jenderal-agar-tak-ditilang-polisi-splitnews-3.html
nih gan video yg bikin gregeten
0
2.4K
Kutip
17
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan