octptrAvatar border
TS
octptr
Ujian Nasional CBT di Indonesia, Dibutuhkan atau Dipaksakan?


Komputer telah menjadi salah satu penemuan terbesar sepanjang sejarah. Penemuan itu telah banyak digunakan dalam kehidupan kita, termasuk pendidikan. Dan baru-baru ini, menteri pendidikan Indonesia, Anies Baswedan, mengkonfirmasi Indonesia akan mengadakan ujian nasional Computer Based Test (CBT) mulai tahun 2015. Itu berarti tahun 2016 ini adalah tahun kedua diadakannya UN CBT. Selanjutnya, menteri Anies menjelaskan bahwa edukasi yang meningkat telah ikut membangun sistem untuk mengimplementasikan ujian nasional berbasis komputer. Sang menteri mengklaim sistem pendidikan Indonesia dan perangkatnya telah memenuhi syarat untuk mengeksekusi pelaksanaan UN CBT. Namun, ada beberapa fakta yang menunjukkan negara kita tidak bekerja secara efektif dalam menyiapkan UN CBT. Sebagai tambahan, sedikitnya ada tiga alasan besar mengapa pemerintah sebaiknya menunda implementasi CBT dalam sistem pendidikan Indonesia.

Pertama, akan membutuhkan waktu lebih lama dalam menjalankan CBT, sehingga membuat para siswa melakukan kecurangan. Berdasar dari pengalaman, ketika menjalankan tes CBT, para pengawas ujian lebih sering duduk di mejanya mengawasi layar monitor di depannya yang berisi daftar nama siswa peserta ujian beserta jumlah waktu yang tersisa tiap siswa, dan status mereka saat itu apakah sudah selesai atau sudah disubmit. Ketika pengawas sedang asyik sendiri, peserta bisa saja membuka program lain yang bisa membantu mereka menyelesaikan ujian. Masalah ini mungkin bisa diatasi oleh pemerintah, namun era modern seperti ini memungkinkan peserta memanipulasi program untuk pengerjaan tes. Mereka bisa saja telah mempelajari cara memanipulasi program yang digunakan melalui penelusuran di internet.


Quote:


Alasan kedua adalah kemungkinan kebocoran soal akan semakin tinggi. Berdasar pengalaman di tahun 2015, ada beberapa bocoran soal-soal ataupun kunci jawaban yang beredar bebas di internet. Lebih-lebih, isu bocornya soal maupun kunci jawaban sudah marak sejak pertama diadakannya ujian nasional. Pemerintah selalu mencurigai perusahaan yang bertanggung jawab dalam pencetakan soal ujian nasional tapi kini ada kemungkinan perusahaan lain yang kini bertanggung jawab dalam pelaksanaan CBT ikut bocor. Jika pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer dilaksanakan dengan masalah ini belum terselesaikan, apakah bisa berjalan dengan mulus?

Dengan mengesampingkan isu sebelumnya, sang menteri telah mengatakan bahwa sekolah-sekolah di Indonesia telah memenuhi syarat untuk melaksanakan ujian berbasis komputer. Anies Baswedan juga telah menyatakan bahwa pemerintah akan membantu proses pengimplementasian sistem baru ke sekolah-sekolah. Namun, faktanya banyak sekolah BELUM siap untuk mengimplementasikan sistem baru tersebut. Banyak dari sekolah swasta, yang terletak di timur Indonesia belum memenuhi persyaratan untuk melaksanakan ujian karena belum mencukupi jumlah komputer, operatornya, bahkan infrastruktur lainnya yang mendukung pelaksanaan ujian berbasis komputer. Tak hanya di timur Indonesia, ada juga beberapa sekolah di Jawa yang belum memiliki akses internet seperti sekolah-sekolah di pedalaman.

Ketika memiliki perkembangan yang bagus dalam sistem pendidikan, pemerintah hendaknya lebih perhatian lagi dengan hal-hal detail. Kita belum cukup siap untuk melaksanakan ujian berbasis komputer. Kita setidaknya memiliki tiga alasan besar yang menjadi ganjalan, ketika memajukan teknologi juga menjadi keharusan dalam sistem pendidikan kita. Sebagai rakyat, hendaknya menjaga generasi berikutnya yang akan membantu Indonesia di masa depan dengan bekerja keras dalam sistem pendidikan negara ini. Jika kita tidak bekerja keras untuk meraih sistem pendidikan yang lebih baik, ujian nasional berbasis komputer hanya akan menjadi angan-angan kita.


Quote:


Quote:


Untuk gan/sis semuanya, gue mohon maaf jika ada kesalahan informasi karena gue hanya menerjemahkan satu artikel dari website yang gue baca dan udah gue sertakan juga sumbernya. Gue pure menerjemahkan, tanpa penambahan yang berlebihan. Jadi, mohon maaf sekali lagi yang sebesar-besarnya. Gue hanya ingin meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris gue dengan mencoba menerjemahkan artikel berbahasa Inggris. Sekian. Wassalammualaikum!
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 215 suara
Apakah Pelaksanaan UN CBT di Indonesia Terkesan Dipaksakan?
Ya
68%
Tidak
32%
Diubah oleh octptr 21-03-2016 09:56
0
32.2K
262
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan