hamizan77Avatar border
TS
hamizan77
Menristek Tak Larang LGBT di Kampus Asal Jangan 'Bermesraan'
VIVA.co.id - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), M. Nasir, meluruskan pernyataannya mengenai pelarangan kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) ke dalam lingkungan kampus. Mereka boleh beraktivitas dan belajar, namun jangan sampai menunjukkan tingkah laku yang menyimpang di dalam kampus, demikian maksud Menteri Nasir.

Melalui akun di Twitter, @Menristekdikti, Nasir mencoba memberikan penjelasan atas pernyataannya itu. Setidaknya, Nasir mengirim hingga 16 cuitan untuk memberikan maksud dan tujuan dari pelarangannya tersebut.

Menurut Nasir, keberadaan kelompok LGBT di Indonesia memang perlu dikaji secara mendasar oleh para akademisi. Mengingat kalau Indonesia terbentuk sebagai negara yang mengusung konsep "berketuhanan" dan menjunjung tinggi "kemanusiaan" yang adil "beradab".

"Memang sebagai bagian dari warga negara Indonesia, kaum LGBT perlu mendapat perlakukan yang sama di mata Undang-Undang. Namun, ini tidak lantas diartikan negara melegitimasi status LGBT," kicau Nasir.

LGBT, kata dia, hak-haknya sebagai warga negara harus dijamin oleh negara itu sendiri. Nasir menegaskan, pelarangan terhadap LGBT masuk ke kampus harus dipahami secara objektif.


Heboh, Organ Intim Palsu Dibuka Paksa Petugas Bandara
"Bukan berarti saya melarang segala bentuk kegiatan yang kaitannya dengan LGBT. Kampus terbuka lebar untuk segala kajian, edukasi, yang bertujuan untuk membangun kerangka keilmuan. Termasuk kajian mengenai LGBT dan lain-lain," ucapnya.

Kemudian, larangannya terhadap LGBT masuk ke kampus apabila mereka melakukan tindakan yang kurang terpuji, seperti bercinta atau pamer kemesraan di lingkungan kampus.

"Ini yang saya maksud akan berdampak terhadap kerusakan moral bangsa. Mau menjadi lesbian atau gay itu menjadi hak masing-masing individu. Asal tidak menganggu kondusifitas akademik," kata dia.

Maka dari itu, Nasir menghimbau kepada seluruh pihak perguruan tinggi untuk selalu melakukan pendamping secara intensif kepada mahasiswanya. Karena, lingkungan kampus akan sangat berpengaruh terhadap psikologis mahasiswa.

"Hemat saya, lebih baik lakukan kegiatan yang berorientasi untuk kepentingan peningkatan kualitas akademik. Sehingga akan melahirkan generasi yang berdaya saing dan punya manfaat besar bagi bangsa dan negara," ujar dia. (ren)

bermesraan

no komen.....
0
1.4K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan