NEW YORK - Sebuah badan intelijen keamanan swasta di Amerika Serikat menyatakan, jumlah pejuang asing di Irak dan Suriah meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu jumlahnya 12.000 orang, maka tahun ini mencapai 27.000 hingga 31.000 dan berasal dari 86 negara.

Soufan Grup menyatakan, jumlah tersebut menunjukkan bahwa upaya dunia internasional untuk membendung aliran pejuang asing ke dua negara tersebut dan upaya untuk mencegah daya tarik ISIS dampaknya sangat kecil.

"Fenomena pejuang asing di Irak dan Suriah benar-benar global," begitu bunyi pernyataan kelompok intelijen yang berbasis di New York itu seperti dikutip dari laman ABC, Selasa (8/12/2015).

"Keberhasilan ISIS melampaui impian kelompok teroris lain yang konvensional dan bahkan kuno, seperti Al-qaeda. Kelompok ini seolah menjadi sebuah medan energi yang membuat ribuan orang memilih untuk bergabung dan mendorong banyak orang untuk menjadi pendukungnya," bunyi laporan itu lagi.

Menurut Soufan Grup, dari jumlah pejuang asing yang datang tersebut, 20 dan 30 persennya telah kembali ke negara asal mereka. Hal ini tentu saja menjadi tantangan bagi otoritas keamanan masing-masing negara untuk menjaga stabilitas keamanannya. Terlebih saat ini ISIS tengah menggencarkan serangan di luar negeri.

Sumur : http://international.sindonews.com/r...pat-1449573784

tambah stlooong aje ne ISIS, mana neh om luski
bacot doang si ruski, sama macam mamarika