Kapan masyarakat Indonesia bisa menerima kehadiran kaum gay?
Quote:
Merdeka.com - Keberadaan pria sesuka jenis (gay) kerap mendapat kritikan bahkan tidak sedikit yang ditolak keberadaannya khususnya di Indonesia. Banyak masyarakat Indonesia menolak mereka karena dianggap keluar dari norma dari agama dan sosial.
Sosiolog Musni Umar menjelaskan, untuk menerima kehadiran gay di Indonesia perlu adanya transformasi budaya.
"Untuk menerima kaum gay atau homo, Indonesia harus menerapkan transformasi budaya untuk memperlakukan semua orang sama rata. Hal ini bisa melalui pendidikan yang akan efektif ditanam sejak dini, misal sejak kita berada di Paud," kata Musni saat dihubungi merdeka.com, Kamis (19/11).
Musni mengungkapkan, pendidikan itu yang nantinya bisa membangun kehidupan di mana setiap orang menghargai satu sama lain tanpa adanya perbedaan agama, jenis kelamin, ras, dan lain sebagainya.
"Tapi kalau berangkat dari kehidupan sekarang ini, menurut Saya mereka (gay) susah dihadapi dan susah diterima. Karena memang penerimaan gay di Indonesia tak semudah di negara barat. Maka saya harap masyarakat Indonesia yang tak mau menerima adanya kaum gay, bisa membangun gay menjadi manusia baru dengan dibina dan diluruskan. Karena selain membangun mereka ke manusia baru, penting juga mengubah perilaku mereka. Tetapi tak mudah," tuturnya.
Selain itu, untuk kaum gay, Musni memaparkan agar tidak didiskriminasi. Menurutnya harus ada pendekatan antara gay dengan masyarakat umum.
"Kalau itu, saya yakin mereka tak didiskriminasi. Mereka harus mengakui dan mau berubah, mereka bisa bergaul dengan masyarakat pada umumnya. Sehingga siapa tahu masyarakat bisa mengubah pola pikirnya menjadi normal kembali. Karena memang seharusnya kan manusia itu diciptakan hanya wanita dan laki-laki. Pasangan laki-laki itu wanita, dan sebaliknya. Itu sudah ada dasarnya," tutupnya.
sumber:
http://www.merdeka.com/peristiwa/kap...-kaum-gay.html
KASIAN PANASTAK, KEBERADAANNYA GA DIANGGAP! PANASTAK KERAP DIANGGAP SEBAGAI KUTUKAN TUHAN