urangbaikAvatar border
TS
urangbaik
[Agama Damai] Penulis Dunia Protes Penyair Ashraf Fayadh Dijatuhi Hukuman Mati


Jakarta -
Pekan lalu penyair Ashraf Fayadh dijatuhi hukuman mati oleh pemerintah Arab Saudi. Dia dituduh murtad dan diadili karena syair-syair kritik sosial dan politik pernah ditulisnya. Kini, penulis mancanegara lewat PEN International memprotes keputusan tersebut dan menandatangani surat menyerukan kebebasan bagi Fayadh.

Mereka yang menulis petisi adalah Carol Ann Duffy, penulis Irlandia Paul Muldoon, penyair asal Suriah Adonis, penyair Serbia-Amerika Charles Simic, penyair Amerika John Ashbery, Ghassan Zaqtan asal Palestina, penulis kelahiran Hungaria George Szirtes, dan penulis mancanegara lainnya.

Dalam surat petisi tersebut tertulis, "Kami penyair dari seluruh dunia terkejut bahwa pemerintah Arab Saudi telah menjatuhi hukuman mati kepada penyair Palestina Ashraf Fayadh karena tuduhan murtad."

Simak: EKI Dance Company Persembahkan 'Choreographers, Dances & Dancers'

PEN International kembali menegaskan bahwa syair-syair yang pernah ditulis Fayadh murni persoalan kebebasan berekspresi saja. "Ini bukan kejahatan untuk menahan ide, juga bukan kejahatan untuk mengekspresikan pendapat secara damai. Setiap individu memiliki kebebasan untuk percaya atau tidak percaya. Kebebasan hati nurani adalah kebebasan manusia yang terpenting," tulisnya.

Vonis terhadap Fayadh membuktikan otoritas Arab Saudi tidak toleransi terhadap persoalan kebebasan berekspresi. "Kami para penyair yang mendukung Fayad mendesak pemerintah Saudi untuk berhenti menghukum individu lainnya dan menyerukan kebebasan tanpa syarat."

Di tahun 2008, pria berusia 35 tahun itu pernah menerbitkan sebuah buku kumpulan puisi yang berjudul 'Instructions Within'. Dalam sebuah diskusi bersama penulis lainnya, ia sempat beradu argumen di Abha, Agustus 2013. Menurut ayah Fayadh, setelah berdebat penulis tersebut melaporkan putranya ke kepolisian agama Arab Saudi (Mutaween).

Kemudian, Fayadh ditangkap lalu dibebaskan lagi dengan jaminan. Namun, pada 1 Januari 2014 ia kembali ditangkap dan identitasnya pun diambil. Dia dicap sebagai anak kelahiran Arab dari pengungsi Palestina karena tidak memiliki kewarganegaraan resmi. Fayadh juga dituduh memiliki hubungan gelap dengan seorang perempuan.

Ashraf Fayadh tak hanya berprofesi sebagai seorang penyair. Tapi, dia juga aktif dalam organisasi seni Inggris-Arab bernama 'Edge of Arabia'.

http://hot.detik.com/read/2015/11/30...h-dihukum-mati




tidak boleh mengkritik islam, tapi islam boleh mengkritik islam dengan dalil dakwah emoticon-Ngakak
0
2.9K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan