BennyHinn666Avatar border
TS
BennyHinn666
[Trit Sepi] Korupsi: Kanker yang Mematikan !

Korupsi: Kanker yang Mematikan!
| Senin, 2 November 2015 ~ 3:20 PM | Penulis: Markus Saragih ~ Indonesia, Utama
Pdt. Gomar Gultom saat menyampaikan materi dalam diskusi Gereja Menghadap Korupsi
JAKARTA,PGI.OR.ID-Korupsi adalah kanker yang mematikan, hampir-hampir tak dapat lagi diobati. Benih-benih korupsi ada dalam tubuh kita sebagai bangsa. Gereja juga tidak luput dari bahaya ini, karena ditengarai beberapa gereja juga sudah ketularan.

Pendeta Gomar Gultom MTh Sekretaris Umum PGI menegaskan hal itu dalam diskusi bertajuk Gereja Menghadang Korupsi di Aula STT Jakarta, Senin (2/11).

Korupsi telah memiskinkan masyarakat dan merusak sistem kehidupan kemunitas yang sehat. Maka sangat dibutuhkan kini bersama-sama mengembangkan spiritualitas yang utuh, yakni keutuhan batin “waktu ibadah” dan “waktu bekerja”. Kita tidak bisa lagi hanya mengembangkan kesalehan pribadi tetapi minus dengan kesalehan sosial. Minggu kita saleh, tapi Senin hingga Sabtu kita salah.

Pdt. Jan Aritonang menyampaikan pertanyaan saat sesi tanya-jawab Pdt. Jan Aritonang menyampaikan pertanyaan saat sesi tanya-jawab
Lebih jauh Gomar menjelaskan: “Gereja-gereja di Indonesia turut serta dalam upaya memerangi korupsi. Sudah sejak Sidang BPL-PGI pada 1964 di Jakarta menyerukan agar dalam kotbah-kotbah dan pengajaran memberi nasihat dan peringatan keras mengenai cobaan-cobaan besar dalam masyarakat, agar orang Kristen memelihara pola hidup sederhana, dan agar pemerintah serta seluruh masyarakat melawan korupsi.

Sementara pada Sidang MPL-PGI 2012 di Melonguane, Talaud, kembali PGI menyerukan pentingnya gereja-gereja melawan korupsi ini, yang dinilai sebagai kejahatan yang luar biasa, yang sangat paradoks dengan ideologi Pancasila dan Indonesia sebagai negara yang agamis.

Dan secara khusus pada Pilkada Serentak 2015, PGI menekankan pentingnya warga berpihak kepada dan memilih kehidupan. Korupsi adalah bagian dari sengat kematian.

“Sekarang ini PGI mengedepankan spiritualitas keugaharian. Spiritualitas Keugaharian berangkat dari refleksi atas prakarsa Allah yang mengosongkan diriNya, demi menyapa umat manusia. Itu pula yang Yesus ajarkan: “berilah kami makanan yang secukupnya!”Spiritualitas Keugaharian juga mengandung dua aspek penting lainnya kesediaan berbagi agar orang lain juga menikmati kecukupan dan kesediaan untuk berjuang bersama menentangi segala sistem, struktur dan kebijakan yang membuat orang banyak tidak dapat memenuhi kecukupannya,” ujarnya.

Sementara itu, Hernodl Ferry Makawimbang Ahli Kerugian Keuangan Negara dan Aseet Recovery mengatakan, yang dapat dilakukan gereja dalam menghadang korupsi yaitu fokus kepada penguatan iman, etika dan perilaku warga gereja dan masyarakat, menciptakan budaya alternatif: menggerakkan orang berperilaku anti korupsi.

Selanjutnya, pimpinan gereja berperan sebagai simbol teladan bagi warga gereja dan masyarakat, dengan perilaku hidup bersih, taat pada perintah Tuhan dan aturan formal negara, pola hidup sederhana, jujur, tulus melayani, bertanggungjawab dengan jabatan, serta terus menerus memberikan pesan moral dan iman “perilaku anti korupsi” kepada warga gereja dan masyarakat melalui kotbah, diskusi, dan dialog di setiap kesempatan.

HUT ke 69 BPK Gunung Mulia

Seminar Gereja Menghadang Korupsi diselenggarakan dalam rangka HUT ke 69 BPK Gunung Mulia. BPK Gunung Mulia pada awalnya berdiri dengan nama Badan Penerbit Kristen (disingkat BPK) pada 1950, meskipun baru menjadi badan yang legal pada 31 Agustus 1951. BPK merencanakan untuk menerbitkan buku-buku dan buklet dalam Bahasa Indonesia. Salah seorang tokoh yang menjadi motor pada awal berdirinya BPK adalah Johannes Verkuyl, di samping orang-orang lainnya.

BPK mendapat dukungan dari Indische Kerk (kini menjadi Gereja Protestan Indonesia), lembaga-lembaga Zending, YMCA, dan tokoh-tokoh Kristen Indonesia, seperti J. Leimena, A.M. Tambunan, B. Probowinoto, dan W.J. Rumambi. Pada tahun 1950, Alfred Simanjuntak menjadi tenaga kerja penuh waktu dari BPK.

Ketika Dewan Gereja di Indonesia (DGI, sekarang Persekutuan Gereja-gereja Indonesia, PGI) berdiri pada bulan Mei 1950, BPK menjadi bagian dari DGI. Sebagai bagian dari DGI, BPK memiliki tiga tugas utama yaitu meningkatkan produksi literatur Kristen dalam bahasa Indonesia, Mempublikasikan bacaan-bacaan Kristen, dan mendistribusikan literatur-literatur Kristen.

Ketua DGI yang pertama adalah Todung Sutan Gunung Mulia dan dia memiliki andil besar dalam mengembangkan BPK. Karena itulah, pada 1971 namanya dipakai oleh BPK sehingga BPK berganti nama menjadi Badan Penerbit Kristen Gunung Mulia. BPK Gunung Mulia kemudian tidak lagi menjadi bagian dari DGI melainkan menjadi lembaga yang mandiri.

sumber

SAY NO TO KORUPSI..tuh udah dibilang juga korupsi sumber kemisikinan
ayo kumpul dimari.. tangani korupsi. berenti ngurusin rumput tetangga!emoticon-Sundul Gan (S)
Polling
0 suara
menurutmu,korupsi dilarang/DOSA?
0
1.1K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan