Osana412Avatar border
TS
Osana412
(Masker siap2 laku) Asap kebakaran hutan sampai Jakarta

BNPB mermperkirakan kebakaran tak mungkin padam dalam 1-2 minggu ke depan.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, mengatakan sebaran asap dari Sumatera dan Kalimantan semakin meluas sehingga, berdasarkan laporan BMKG, pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis-sedang menutup Laut Jawa dan sebagian Jakarta.
Sebelumnya, asap telah menyebabkan kualitas Filipina, Malaysia, Singapura, dan menimbulkan krisis kabut asap terburuk di Thailand.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat pernyataan resmi badan tersebut mengatakan, ada 10 korban tewas akibat kabut asap di Sumatera dan Kalimantan, baik lewat dampak langsung maupun tidak langsung.
"Dampak langsung adalah korban yang meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya," ujar Sutopo.
Data BNPB juga mencatat ada 503.874 jiwa yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)‎ di 6 provinsi sejak 1 Juli-23 Oktober 2015.
Sejauh ini, penderita ISPA terbanyak ada di provinsi Jambi dengan 129.229, lalu di Sumatera Selatan dengan 101.333, di Kalimantan Selatan ada 97.430 penderita ISPA, 80.263 penderita di Riau, 52.142 di Kalimantan Tengah, dan 43.477 di Kalimantan Barat.

Quote:



"Kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit. Mereka berobat mandiri sehingga tidak tercatat," kata Sutopo lagi.
Sementara itu, BNPB memperkirakan ada lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap. Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan dan dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk.
"Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin 1-2 minggu ke depan akan padam. Tapi semua ikhtiar kita lakukan bersama," ujarnya lagi.
Sebelumnya, usai rapat terbatas soal penanganan kabut asap, Presiden Joko Widodo sudah memutuskan untuk meningkatkan pengendalian kebakaran hutan dan lahan dengan menunjuk Menkopolhukam Luhut Pandjaitan sebagai koordinator.
Dalam rapat tersebut, menurut situs Sekretariat Kabinet, Presiden menegaskan agar pemerintah melakukan operasi kemanusiaan guna menyelamatkan korban bencana kabut asap yang melanda sejumlah daerah. “Semua kementerian agar konsentrasi dan masuk ke lapangan, terutama untuk yang berkaitan dengan anak dan bayi,” kata Presiden pada Jumat (23/10).
Menurut Menkopolhukam, pemerintah sudah mempersiapkan kapal perang dan Pelni jika dibutuhkan untuk melakukan evakuasi dan pengungsian di wilayah tertentu di Sumatera maupun Kalimantan.
“Kami siapkan 6 kapal TNI, kemungkinan 3 atau 2 di Kalimantan, bergantung Panglima TNI mendeploynya, dan sisanya di pantai Sumatera,” ujar Luhut seperti dikutip situs Sekretariat Kabinet.

Quote:


Panastak dan Panasbung serta Panasduk mana nih, ga bantuin siram api?
Diubah oleh Osana412 24-10-2015 08:03
0
3.2K
37
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan