aghilfath
TS
aghilfath
Dilirik Nachrowi Ramli Duet di Pilkada 2017, Ahok: Aku Mau Wagub Raisa

Jakarta- Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersenyum lalu mengangkat bahunya saat mendengar Ketua DPD PD Nachrowi Ramli yang membuka peluang duet dengannya di Pilgub 2017. Ahok kemudian menjawab pinangan Bang Nara yang pernah menjadi pesaingnya dalam Pilgub 2012 itu.

"Ya?" jawab Ahok begitu ditanya wartawan tentang ajakan Nachrowi sebelum memberi sambutan dalam acara 'The 6th Financial Transparency Conference' di Hotel Sari Pan Pacific, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (21/10/2015).

Ahok kemudian balik bertanya bagaimana jika dia berpasangan dengan Nara. "Kamu mau (setuju) enggak? Haha," ujar Ahok.

Lantas, siapa cawagub impian Ahok? Ahok berkelakar ingin cawagub dari kalangan artis. "Orang aku mau wagub Raisa dari dulu," ujarnya sambil tertawa."Jadi siapa cawagubnya nanti, Pak?" tanya wartawan memastikan sekali lagi. "Raisa," jawab dia singkat sambil menuju kendaraannya yang terparkir di lobi hotel.

Sebelum ini, Nara yakin menang di Pilgub 2017 karena memiliki banyak pendukung. "Tidak menutup kemungkinan untuk duet. Partai itu kemungkinannya banyak, sebab kita juga harus koalisi karena kita hanya ada 10 kursi di DPRD. Apalagi untuk maju syaratnya 20persen, 26 kursi ya," ungkap Nachrowi di sela-sela acara Seminar penyuluhan narkoba di Kantor DPP Demokrat, Jl Kramat Raya, Jakpus, Selasa (20/10).

Ahok Bongkar Akal-akalan Anggaran Pembersihan Sungai Rp 1,2 Triliun

Jakarta- Serapan anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masuk dalam kelompok terendah, yakni hanya 25% hingga akhir september 2015. Padahal, banyak daerah justru telah menyerap anggaran hingga lebih dari 50%.

Di depan peserta seminar berjudul 'Many Voice One Purpose: The sixth Financial Tranparency Conference', Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Poernama alias Ahok menjelaskan, mengapa penyerapan anggaran Ibu Kota ini lebih rendah ketimbang daerah lainnya.

Penyebabnya adalah, adanya perubahan pola belanja yang dilakukan pada tahun ini, dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Sekarang anggaran-anggaran tidak perlu, inefficiency semua kami pangkas. Kami belanjakan untuk hal yang perlu saja," tegas Ahok, dalam diskusi di hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (21/10/2015).

Ia mengungkap, salah satu bentuk ketidakefisienan yang terjadi di tubuh lembaganya adalah, seperti pada program pembersihan daerah aliran 13 sungai yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta.

Dinas PU DKI, kata Ahok, melakukan pemborosan anggaran untuk membayar kontraktor, menyewa truk. dan pengolahan sampah-sampah yang ada di sungai. "Mereka anggarkan Rp 400 miliar untuk mengangkat sampah, Rp 400 miliar untuk menyewa truk pengangkut sampah, dan Rp 400 miliar juga untuk membuang sampah,"‎ rinci Ahok.

Ini pemborosan, karena meski sudah menggelontorkan anggaran hingga Rp 1,2 triliun per tahun, nyatanya kualitas kebersihan sungai yang ada di lingkungan DKI Jakarta tak menunjukkan perbaikan. Tetap kotor karena banyak tertimbun sampah.

Hal itu didapatinya ketika ia dibantu personel Kodam Jaya memantau kondisi sungai yang ada di Jakarta. Hasil pantauan tersebut, didapati sedikitnya ada 500 titik di 13 aliran sungai di Jakarta yang ternyata digunakan untuk membuang kembali sampah yang baru diangkut. "Jadi ada kolusi. Sampahnya dibuang lagi ke sungai. Jelas saja sungai masih kotor," ujar Ahok geram.

Buah dari kemarahannya waktu itu, Ahok akhirnya mencopot pejabat Dinas bersangkutan dan mengubah pola penanganan sampah sungai di DKI Jakarta dari semula menggunakan jasa perusahaan sub kontrak, saat ini ditangani sepenuhnya oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI.

Dana yang semula digunakan untuk menyewa alat dan membayar sub kontraktor dibelanjakan untuk membeli alat berat dari katalog elektronik Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Pengoperasian dan perawatan alat berat di setiap sungai pun dilaksanakan sepenuhnya oleh SKPD.

"Saya potong kerja sama semua perusahaan sub kontrak, karena ada kolusi," kata Akok.

Ahok mengatakan langkah ini telah dilakukannya sejak ia masih menjadi Wakil Gubernur, berpasangan dengan mantan Gubernur Joko Widodo (Jokowi).

Aksi ini lah yang membuat Pemda DKI berhasil melakukan penghematan kerena saat ini Pemda DKI tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk menyewa alat dan membayar sub kontraktor mengingat seluruh kegiatan dan peralatan sudah dimiliki.

Sayangnya hal ini dipandang sebagai hal negatif. Karena dalam kacamata akuntansi pemerintahan pusat diterjemahkan sebagai penyerapan anggaran yang lambat.

Meski demikian, Ahok mengaku tak mau ambil pusing dengan masalah tersebut. Karena ia mengaku telah menjelaskan langsung hal tersebut ke pada Presiden Jokowi.

"Pak Presiden tanya, apa yang terjadi? Saya bilang 'Jangan khawatir, Pak'. Sekarang kita punya semuanya. Alat berat semua kita yang kelola, kita yang jaga sendiri kebersihan sungai kita," tegas Ahok bangga.


Sumber : http://m.detik.com/news/berita/30499...au-wagub-raisa& http://m.detik.com/finance/read/2015...-rp-12-triliun

Makin pede aja nih ahok, ga takut apa dikeroyok, mantan menteri aja udah koalisi dg tokoh2 hambat ahok maju lagi emoticon-Matabelo

Biar ga pada ngiler terpaksa ane tampilin :




Diubah oleh aghilfath 21-10-2015 11:59
0
3.8K
24
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan