alfiesyah
TS
alfiesyah
Begini Sebenernya Pinjam Uang di Bank! (Trit Tandingan HT)
Sore gan..
sambil iseng2 di kantor ane mau sharing supaya tidak terjadi Sesat Pikir (Fallacy) pembaca dari trit HT ini gan

http://m.kaskus.co.id/thread/562301f...med=hot_thread

langsung aja ya gan :

note : Sebelum baca trit ini silahkan baca dulu trit HT diatas ya gan karena trit ini adalah penjelasan dari hal2 yang disajikan di trit itu



Trit di atas bagus untuk saling diskusi.. semoga TS nya mau memberikan penyajian data yang seimbang.Ane coba menjelaskan 4 hal yang diangkat sama TS di trit itu:

1.Soal Bunga
ada sesat pikir (fallacy) yg disampaikan TS..karena TS membandingkan antara suku bunga yg ditawarkan dengan fakta suku bunganya. Yang benar 1%-2% itu adalah suku bunga PER BULAN. Tapi TS membandingkan dengan Fakta suku Bunga selama 3 (TIGA) TAHUN yaitu sebesar 70% an sekian (LIHAT DI GAMBAR TABEL YANG DI POST TS). Jelas saja perbandingannya jauh.
Pada uraian contoh gambar tersebut juga TS hanya menyampaikan contoh pinjaman konsumtif, bukan untuk usaha produktif.. Padahal kalau digunakan untuk usaha produktif.. tentu hasilnya akan berbeda. Tentu kalau untuk usaha produktif akan ada penghasilan dari pinjaman yang didapat untuk membayar pokok dan bunga pinjaman. Contoh seperti itu saya lihat di post sama salah satu agan yg komen disitu
Saya sarankan TS memperdalam lagi soal sistem bunga di perbankan konvensional.. ada yg Flat, anuitas, efektif, dll

2. Soal Transparansi
Dugaan saya TS ini posting hanya asal comot dari medsos saja.. bukan dari pengalaman langsung. Karena disemua perbankan.. apalagi TS menyebut Bank besar di Indonesia yang tersebar luas, setiap proses pemberian kredit kepada nasabah.. Nasabah akan diberitahu secara tertulis dan dijelaskan secara lisan oleh petugas bank.. semua hal mengenai kredit.. termasuk besarnya suku bunga, besarnya cicilan setiap bulannya, besarnya porsi pembayaran pokok dan bunga setiap bulannya, soal pinalti pelunasan maju, soal biaya-biaya, dan soal administrasi lainnya.
Silahkan TS coba ajukan pinjaman ke Bank yang TS sebutkan itu.. kalau petugas bank tidak memberikan penjelasan yang jelas.. silahkan PM saya siapa nama petugas yg melayani dan di unit kerja mana. Ini sudah ketentuan dari BI/OJK.. kalau bank tidak melakukan itu bisa kena denda yang gak sedikit.

3. Soal Dibuat Panik
ini semakin terlihat kalau kemungkinan trit ini bukan pengalaman pribadi TS. Dalam setiap proses kredit di bank, seperti yg saya sebutkan di poin 2.. semua dijelaskan baik secara tertulis maupun lisan oleh petugas Bank. Sebelum akad kredit.. Bank akan memberikan surat penawaran tertulis yang biasa disebut Offering Letter.. diisi lengkap tipe, struktur, syarat kredit (plafond, suku bunga, besar angsuran, biaya2, denda pinalti, syarat2 kredit, dll) kompliiittt..pliiiitttt...pliiittttt
dan NASABAH DIBERI WAKTU 14 HARI KERJA untuk membaca dan mempelajari isi surat tersebut.. apabila ada yang tidak setuju maka bisa nego lagi ke bank.. kalau setuju baru lah akad kredit bisa dilaksanakan. Inget gan.. syarat sah nya perjanjian di KUH Perdata salah satunya adalah "Kesepakatan". kalau salah satu gak sepakat ya gak bisa akad kredit gan.

4. Soal Biaya-Biaya
TS sudah menyebutkan soal biaya notaris, dll. Sepertinya tidak usah dijelaskan untuk apa kan biaya2 itu. jelas buat notaris lah. saya disini coba jelaskan mengenai Provisi biasanya tidak lebih dari 1% dari plafond kredit. Untuk apa sih provisi itu? gini gan di BI ada aturan bahwa untuk setiap kredit yang dicairkan, bank wajib mencadangkan dana sebesar 1% dari kredit tersebut.. nah cadangan dana itu istilahnya PPAP atau CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) ini untuk mitigasi risiko apabila ternyata kreditnya bermasalah. Kalau biaya administrasi itu utk operasional selama proses kredit dan maintanance kredit tersebut sampai lunas, misalkan untuk surat menyurat, transportasi petugas bank utk kunjungan ke nasabah dalam rangka monitoring pemberian kredit, dll.
dan yang perlu diingat gan, setiap biaya2 tersebut harus ada BUKTI SETORNYA! dan dibayarkan ke rekening bank dengan remark biaya. Bukan ke rekening petugas Bank. Kalau ada yang seperti itu laporkan ke BI/OJK gan. kalau yang seperti itu di Bank yang terbesar dan tersebar luas itu agan bisa PM ane.. sebutin nama petugas sama unit kerja nya!

sekian sharing dari ane...
ane gak mau masuk ke pembahasan soal halal dan haram / riba nya gan... ane insyallah muslim tp ilmu ane belum sampe kesana..

Ane hanya mencoba memberikan data dan fakta untuk mengimbangi apa yang disajikan oleh TS trit diatas. Karena menurut ane seperti yang ane bilang di awal soal bunga.. Trit itu berusaha membangun Sesat Pikir (Fallacy) untuk para pembaca yang males membaca keseluruhan diskusi.

mohon maaf kalau ada yang kurang berkenan di hati TS dan agan2 ya kontra terhadap penjelasan ane...

terima kasih

* Tambahan dari ane.. kalau agan2 kepikiran mau pinjem uang di bank.. pinjem di bank kalau untuk keperluan produktif gan.. yang bisa bikin uang pinjeman kita dari bank bisa menghasilkan untuk bayar pokok sama bunga nya gan..kalau ada keperluan konsumtif.. belilah barang konsumtif yang nilainya naek terus gan.. atau yang menghasilkan juga.. contohnya : beli rumah buat dikontrakin, beli mobil buat disewain..
klo beli rumah atau mobil untuk dipakai sendiri.. pastikan penghasilan agan setelah dikurangi besarnya angsuran ke bank cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari. jangan maksain gan!! kalau mampunya nyicil brio ya brio aja jangan maksain mau nyicil pajero. kalau mampunya nyicil rumah di bekasi.. ya jangan maksain nyicil rumah di pondok indah gan..

sekali lagi ane mohon maaf kalau ada yang salah/kurang
trit ini hanya untuk sharing dan diskusi..
maaf kalau sebelumnya sudah pernah ada trit seperti ini

-Edited 20 Okt 2015-
Buat agan2 yang pengen tau gimana cara nyelesein masalah agan2 sama dunia perbankan dan lembaga keuangan lainnya silahkan baca peraturan OJK ini gan :

silahkan agan baca2 Peraturan OJK ini gan :

1. Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan (“POJK No.1/2013”);

2. Peraturan OJK No. 1/POJK.07/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (“POJK No. 1/2014”);

3. Surat Edaran OJK No. 2/SEOJK.07/2014 tanggal 14 Februari 2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (“SE OJK No. 2/2014”)

Tambahan lagi nih gan
pertanyan dari salah satu agan yg komen.. cekidot gan !

Quote:


ini jawabannnya :

Quote:



emoticon-Toastemoticon-Toastemoticon-Toast
Diubah oleh alfiesyah 20-10-2015 12:34
0
44.3K
369
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan