vmapAvatar border
TS
vmap
Kebenaran Makam Hitler Di Mata Mantan Pasien Dan Sejarawan


sumber
Keberadaan makam diktator NAZI Jerman di Surabaya ternyata sudah lama diketahui sejumlah sejarawan. Sejarawan LIPI Asvi Warman, misalnya, mengaku sudah lama mendengar perihal itu.

“Memang ada cerita tentang seorang dokter di Sumbawa Besar, dr Poch. Saya juga mendengar itu,” kata Asvi Warman Adam ketika dikonfirmasi.

Spoiler for berita dan foto hitler saat di disurabaya:

Adolf Hitler, diktator Jerman pelaku genosida bangsa Yahudi disebut-sebut adalah dr Poch yang meninggal di Surabaya. Meski sudah lama mendengar, namun Asvi mengaku belum bisa menyimpulkan benar tidaknya kebenaran bahwa dr Poch adalah Hitler.

Menurut Asvi, bukti makam atau kuburan dr Poch belum cukup untuk membuktikan bahwa dia adalah ‘sang Fuhrer’. Begitu juga dengan pengakuan lisan kesaksian dari seseorang.

“Ini dikatakan orang Nazi. Apakah mendarat secara beramai-ramai atau orang per orang. Kita harus melacak lagi,” ujar peneliti senior LIPI ini.

Asvi beranggapan dugaan dr Poch itu adalah Hitler lebih tepatnya disebut ‘sejarah populer’. Dan itu belum bisa dipastikan kebenarannya.

“Kenapa Hitler memilih Indonesia? Itu cerita yang terpisah dari konteks sejarah Indonesia. Tidak ada kaitannya dengan sejarah Indonesia,” tegasnya.

Dr Poch diketahui meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.

Namun, fakta di mana ‘sang Fuhrer’ menghabiskan akhir hayatnya belum bisa dipastikan sampai saat ini. Ada yang yakin Hitler tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945.

Ada juga versi lain, bahwa pemimpin Nazi ini meninggal di Argentina, Brazil, atau sebuah tempat di Amerika Selatan.

Yang menarik, kesaksian seorang pasien dr Poch yang menjelaskan bahwa dr Poch memang sangat mirip Hitler. Dalam versi kisah ini, sebelum ke Surabaya, Hitler diduga menyaru sebagai Poch, seorang dokter yang pernah bertugas di Sumbawa Besar.

Mantan pasien bernama Ahmad Zuhri Muhtar itu menjelaskan, memang ada dokter bernama Poch yang bekerja di Rumah Sakit Umum Sumbawa. Poch juga berpraktek di Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) yang saat ini menjadi Puskesmas Seketeng. “Kebetulan Puskesmas itu ada di dekat rumah,” kata Ahmad .


Ahmad mengaku saat duduk di kelas 1 atau 2 Sekolah Dasar, dia menjadi pasien dokter Poch. “Saya sering diperiksa. Waktu itu perasaan saya takut. Gayanya kayak gitu bukan gaya dokter. Itu ingatan saya waktu masih kecil,” kata dia.

Dokter Poch yang dia kenal nampak garang. “Kalau dikatakan galak, nggak juga. Bahasa Indonesianya pas-pasan, dan ada gaya-gaya menggertak,” kata dia.

hitlerAhmad menceritakan ciri-ciri dr Poch yang dia kenal. “Kepala botak, kumis tebal merah jagung. Dia juga memakai kaca mata,” kata dia.

Poch juga agak pincang. “Mobilnya Jeep kap terbuka, seperti buatan Jerman. Kalau menyetir dengan satu tangan, gaya geng-geng begitu,” tambah Ahmad.

Pria kelahiran 1955 itu menceritakan Poch datang menumpang kapal asing ‘Hope’. Kapal itu membawa obat-obatan dan menyediakan pengobatan gratis.

“Saya ingat, para penumpang dan kru-kru kapal dibawa turun melihat karapan kerbau di dekat rumah saya. dr Poch juga ada di komunitas itu,” tambah dia.

Terkait informasi yang menyatakan Poch adalah Hitler, Ahmad mengaku tak tahu pasti. Meski, dia mengakui ada kemiripan Poch dengan foto Hilter yang dia lihat di sejumlah media dan buku.

Kata Ahmad, harus ada kajian yang lebih ilmiah. Bagaimanapun, Hitler adalah sosok besar dalam sejarah yang layak diungkap kehidupannya.

“Saat ini soal Hitler seakan terabaikan. Padahal kalau mau menguak kisah ini sudah ada pintu masuknya, dokter Poch di Sumbawa besar dan makamnya di Ngagel,” kata Ahmad.

Spekulasi bahwa Hitler meninggal di usia tua di Surabaya, Indonesia diawali artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo — dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama ‘Hope’ di Sumbawa Besar.

Kata Sosrohusodo, Poch, dokter tua Jerman yang dia temui di Sumbawa adalah Hitler.

Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal — dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.

Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul.

Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya — yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.

Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan.

Poch diketahui meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel.

Namun, fakta di mana ‘sang Fuhrer’ menghabiskan akhir hayatnya belum bisa dipastikan sampai saat ini. Ada yang yakin Hitler tewas bunuh diri di sebuah bunker di Berlin pada 30 April 1945.

Ada juga versi lain, bahwa pemimpin NAZI ini meninggal di Argentina, Brazil, atau sebuah tempat di Amerika Selatan.
0
10.8K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan