s4nit0reAvatar border
TS
s4nit0re
PERTALITE: Akal2an Menuju Pasar Bebas BBM. SPBU Asing Siap Menyerbu!
Pemerintah: Selamat Datang Pertalite, Goodbye Premium
Noor Aspasia Hasibuan, CNN Indonesia Jumat, 24/07/2015 15:41 WIB


Pemerintah: Selamat Datang Pertalite, Goodbye Premium Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (ketiga kanan) melepas kepulangan Kepala Negara dan Delegasi Asia Afrika usai puncak Peringatan ke-60 tahun Konferensi Asia Afrika, di Balai Pakuan, Bandung Jumat (24/4). (AACC2015/Yudhi Mahatma)

Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah optimistis dirilisnya bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Pertalite bakal menggusur Premium. Kadar oktan yang lebih tinggi, Ron 90, diyakini akan membuat masyarakat meninggalkan Premium yang merupakan BBM Ron 88.

"Iya pasti akan menggantikan Premium. Masyarakat yang sduah terbiasa membeli Pertalite, maka tak akan membeli Premium. Kan tak mungkin beli dua-duanya," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantornya, Jumat (24/7).

JK mengatakan kehadiran Pertalite akan memberikan alternatif pilihan BBM bagi masyarakat, yang selama ini terlalu bergantung pada Premium.

Senada dengan Wapres, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil meyakini kehadiran Pertalite di SPBU-SPBU milik Pertamina secara perlahan akan menggusur keberadaan Premium. Kendati demikian, pergeseran pola konsumsi ini belum bisa menjamin beban impor BBM nasional berkurang.

"Ron 88 ini akan dihapus karena tak baik bagi lingkungan, bagi mobil. Namun karena refinary belum siap, maka (Ron 88) masih dipertahankan," kata Sofyan.

Kendati Pertalite diyakini mampu menggusur keberadaan Premium, Sofyan memastikan keberadaan Pertamax masih akan tetap aman. Menurutnya, Pertamax memiliki kualitas yang lebih baik karena ramah baik bagi lingkungan dan kendaraan.

"Waktu lebaran permintaan pertamax meningkat, kalau pakai pertamax lebih ringan motornya, lebih hemat," kata Sofyan.

Sebagai informasi, Pertamina secara resmi meluncurkan Pertalite pagi ini di 103 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Selama masa uji pasar, Pertalite dibanderol dengan harga promosi Rp 8.400 per liter.
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...odbye-premium/


Harusnya Harga BBM Turun, Malah Pertalite Diluncurkan
FRIDAY, 24/7/2015 | 9:30

Halloapakabar.com, Jakarta – Harapan masyarakat agar Pemerintah menurunkan harga BBM seiring turunnya harga minyak dunia, ternyata tinggal harapan. Malahan, mulai hari ini Pertamina justru meluncurkan jenis BBM baru, pertalite.

Harga minyak mentah per Kamis (23 Juli 2015) kemarin, anjlok ke bawah level US$ 50 per barel. Logikanya, kalau mekanisme harga BBM tergantung harga pasar dunia (bebas), otomatis harga BBM dalam negeri juga ikut turun. Namun, bukannya menurunkan harga BBM, Pemerintah malah meluncurkan varian baru pertalite, mulai hari ini.

Harga pertalite yang dipatok Pertamina, berada di kisaran harga pertamax dan premium, yaitu Rp 8.400 per liter. Harga Pertamax Rp 9.300-9.400 per liter, sedangkan premium Rp 7.300-7.400 per liter.
http://halloapakabar.com/harusnya-ha...te-diluncurkan


Pertamina Bebas Tentukan Harga Pertalite
Sabtu, 18 April 2015 11:43

JAKARTA - Pemerintah memastikan tidak akan ikut campur dalam penetapan harga bahan bakar minyak (BBM) pengganti premium, pertalite. Pasalnya, selain tidak disubsidi oleh pemerintah, bensin baru yang dikembangkan PT Pertamina ini tidak masuk dalam kategori BBM penugasan pemerintah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menyatakan, pemerintah akan memberlakukan pertalite seperti halnya pertamax atau bahan bakar nonsubsidi lain, seperti yang dijual di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell atau Total.

"Karena mengikuti harga keekonomian, pemerintah tidak menentukan harga. Pemerintah menentukan harga yang RON 88 atau premium, karena sesuai perintah Mahkamah Konstitusi harganya tidak boleh dilepas ke pasar,” ujar mantan Menteri BUMN ini, Jumat (17/4).

Manajemen PT Pertamina (Persero) sendiri menyatakan, produk baru bahan bakar minyak (BBM) pertalite akan dibandrol di kisaran Rp 7.300 sampai Rp 8.600 per liter. Nantinya, penetapan harga pertalite bakal mengikuti mekanisme pasar seperti halnya penjualan produk pertamax.

"Ini karena produk pertalite memang bukan BBM subsidi dan akan berfluktuatif. Kalau soal harga, pertalite akan berada di antara premium dan pertamax," ujar Wakil Presiden Pemasaran Bahan Bakar Pertamina M Iskandar.

Iskandar mengungkapkan, peluncuran produk pertalite tak lepas dari rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Migas yang menginginkan agar Pertamina tak lagi menjual produk premium. Akan tetapi, Pertamina masih enggan memasang target kapan produk bensin tak lagi dijual dari perseroan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

"Karena pada dasarnya kami ingin melihat respons masyarakat akan seperti apa dengan produk ini. Produk pertalite sendiri memang dijual untuk secara pelan-pelan menghilangkan impor bensin RON 88 karena rekomendasi Pak Faisal dan kawan-kawan di Tim Reformasi Tata Kelola Migas," ujar Iskandar.

Manajemen Pertamina akan menjadikan Jakarta Pusat sebagai lokasi uji coba penjualan bahan bakar minyak (BBM) baru pengganti produk premium, pertalite. Rencananya, ujicoba penjualan Pertalite ini akan dimulai pada Mei 2015 mendatang.

Vice President Fuel Retail Pertamina Muhammad Iskandar menyampaikan, saat ini pihaknya tengah mencari SPBU yang pas untuk jadi pilot project penjualan pertalite. "Mudah-mudahan tempatnya pas dan pertalite diterima oleh konsumen sampai bisa menggantikan premium pelan-pelan," jelasnya.

Dalam roadmap-nya, lanjut Iskandar, ke depannya pertalite akan dijual di SPBU kota-kota besar, seperti Bandung, Semarang hingga Surabaya. Jika berjalan mulus, penjualan produk BBM yang memiliki kadar RON sebesar 90-91 ini juga akan dijual di kota-kota besar di Pulau Sumatra.

"Rencananya sih juga akan dijual sampai ke Palembang dan Medan, tapi kita mau lihat responnya dulu dari yang di SPBU Jakarta Pusat," paparnya.

Ia mengungkapkan, sejatinya penjualan pertalite dilakukan dalam rangka mengantikan premium seperti yang direkomendasikan Tim Reformasi Tata Kelola Migas atau yang dikenal Tim Antimafia Migas. Meski begitu, jajaran perseroan masih enggan memasang target kapan upaya subtitusi tersebut secara keseluruhan dilakasanakan.

"Ini saja belum jalan, mau pasang target. Nanti dulu. Kalau soal harga, kisarannya ada di Rp 7.300 per liter sampai Rp 8.600 per liter seperti harga premium dan pertamax," tambahnya.
http://radarpena.com/read/2015/04/18...arga-Pertalite


Pertalite Akan Sering Berubah Harga seperti Pertamax
Minggu, 19 April 2015 - 18:31 wib

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) pada bulan Mei 2015, akan meluncurkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yakni Pertalite yang memiliki kadar oktan sekira 90. BBM ini termasuk kategori barang nonsubsidi, sehingga mengikuti harga keekonomian.

Dengan demikian, penetapan harganya akan menjadi seperti Pertamax cs yang mengalami perubahan setiap dua minggu sekali atau satu bulan. Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, harga untuk Pertalite belum ditentukan sekarang ini.

"Waktunya belum tahu," kata Wianda kepada Okezone di Jakarta.

Wianda menjelaskan, Pertalite ini merupakan BBM yang tidak mendapatkan subsidi, sehingga Pertamina akan mengatur secara bebas harganya, seperti pertamax.

Namun diperkirakan, harga Pertalite akan lebih rendah dibandingkan Pertamax dan lebih tinggi dari Premium. "Yang pasti ini enggak ada subsidi, jadi pasti ini harga pasar, bebas. Tapi lebih rendah (harga) dari RON 92. Jadi beli ya," sambungnya.

BBM ini memang dipersiapkan untuk menghapus RON 88 alias Premium secara bertahap hingga tahun 2017.

Sebelumnya, Direktur Marketing and Trading Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan, pemilihan nama Pertalite berasal dari merek yang sebelumnya sudah dikenal masyarakat, seperti pertamax dan pertamax plus.

"Yang jelas kelompok perta: max, max plus, max racing. Lalu cari nama yang pas dan bisa mudah diingat serta menjual," tambahnya.

Bahkan, dirinya mengungkapkan jikalau Pertamina memberikan nama di luar dari pertalite dipastikan kurang menjual.
http://economy.okezone.com/read/2015...perti-pertamax


Quote:


-------------------------------

Cuman ganti juragan pro-neolibs ... dari juragan SBY ke juragan baru, Jokowi.

emoticon-Ngakak:
0
3K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan