Merdeka.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Badrodin Haiti membantah tudingan Presiden Gereja Injil di Indonesia (GIDI) yang mengatakan aparat keamanan lalai dalam menjalankan tugas menjaga keamanan di daerah Papua hingga menyebabkan tragedi Tolikara. Menurut Badrodin, hal itu seharusnya tidak terjadi jika Presiden GIDI mencegah jamaahnya untuk membubarkan salat Ied.

"Seharusnya Presiden GIDI yang harus mencegah jamaahnya untuk tidak membubarkan jamaah sholat Ied di halaman Koramil. Sangat tidak bijak kalau Presiden GIDI malah menyalahkan Polri," kata Badrodin saat dihubungi wartawan, Senin (20/7).

Badrodin menjelaskan, saat dirinya berkunjung ke Tolikara kemarin, sempat melakukan dialog dengan dengan Ketua dan Sekretaris GIDI Tolikara yang mengeluarkan edaran tersebut. Kepolisian memang menerima surat edaran itu dan langsung diteruskan kepada Bupati Tolikara. Sementara, saat itu Bupati tengah berada di Jakarta dan mengaku langsung menelepon panitia lokal untuk meminta penjelasan terkait surat edaran itu.

Kepolisian, lanjut Badrodin, tidak menerima penjelasan dari panitia setelah menghubungi Bupati. Bahkan Kapolres Tolikara, kata Badrodin, hanya menerima ucapan selamat Idul Fitri dari Presiden GIDI.

"Pdt Martin, yakni panitia lokal di sana menjelaskan setelah ditelepon Bupati, mengaku akan meralat dan menjelaskan secara lisan ke Bupati untuk diteruskan ke Kapolres, namun sampai kejadian Kapolres mengaku sama sekali tak ada pemberitahuan," ujar Badrodin.

Sebelumnya, Presiden Gereja Injil di Indonesia (GIDI), Pendeta Dorman menuding aparat keamanan lamban dalam mensosialisasikan surat edaran terhadap umat Muslim di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua untuk tidak menggunakan pengeras suara saat melaksanakan ibadah salat Ied pada Jumat 17 Juli lalu.

Edaran tersebut dikeluarkan oleh GIDI karena jarak antara pengeras suara dengan tempat berlangsungnya seminar yang diselenggarakan hanya berjarak sekitar 250 meter.

Sumur : http://www.merdeka.com/peristiwa/kapolri-salahkan-presiden-gidi-atas-insiden-tolikara.html

Note TS : terhadap kristen teroris harus tegas kalo mau papua dan indonesia aman