- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ayah Evan Dimas Mualaf, Ayah Obama Murtad


TS
isis.boy
Ayah Evan Dimas Mualaf, Ayah Obama Murtad

Akhir-akhir ini kita sedang ramai membicarakan cerita mualafnya seorang ayah dari salah satu pesepakbola tanah air, Evan Dimas, yang bernama Condro Darmono. Tentu kisah tersebut sungguh menyejukkan bagi kita umat Islam. Mari kita dengar kisahnya.
"Ibu saya sempat bercerita sama saya, dulu ayah beragama kristen, tapi setelah dia menikah, dia memutuskan memeluk agama Islam, alhamdulilah," cerita Evan saat berbincang dengan Liputan6.com. "Tapi masih ada keluarga saya yang beragama kristen, yaitu nenek atau ibu dari ayah saya." ucap gelandang timnas tersebut.
Bagi Evan Dimas, sebagai seorang muslim adalah sebuah keharusan untuk menceritakan kisah tersebut. Bahkan para fans-nya setelah mendengar kisah tersebut semakin ramai untuk menyemangati karirnya.
Namun kisah sangat menyayat hati bagi seluruh umat Islam juga datang dari ayah salah satu tokoh dunia yaitu Barrack Obama, Persiden Amerika Serikat.

Adalah Baraka Obama. Lahir pada 18 Juni 1936 di pesisir Danau Victoria, Kenya yang merupakan wilayah dari Kekaisaran Inggris. Putra dari Hussein Obama dan Habiba Akumu Nyanjango (Akumu Obama) yang merupakan istri keduanya. Namun hubungan rumah tangga tersebut tidak baik sehingga Akumu meninggalkan suami dan anaknya. Baraka muda kemudian dibesarkan oleh istri ketiga ayahnya, Sarah Ogwel.
Walaupun dibesarkan sebagai seorang muslim. Baraka memutuskan untuk keluar dari agama Islam atas bujukan teman-temannya dan akhirnya menjadi seorang atheis. Mempercayai bahwa agamanya hanya sebuah takhyul/ Dia kemudian mengubah nama Islamnya dari "Baraka" menjadi "Barrack".
Seperti yang diungkapkan putranya Presiden Obama: "Ayahku hampir tidak pernah hadir dalam masa kecilku. Beliau telah bercerai dengan ibuku saat aku masih 2 tahun; dan walaupun ayahku dibesarkan sebagai seorang Muslim, saat dia bertemu ibuku dia menyatakan bahwa dirinya seorang atheist, memikirkan bahwa agamanya hanyalah takhyul.
Aku hanya mengingat ayahku 1 bulan dalam seumur hidupku, saat aku masih 10 tahun. And disaat itulah aku menyadari, seperti, disaat dia memberiku bola basket pertamaku dan setelah itu aku menjadi penggemar basket. Dan dia mengajakku ke konser jazz pertamaku dan setelah itulah aku menjadi tertarik pada jazz dan musik."
Tentu cerita tersebut sangat menusuk. Namun tidak berefek apa-apa bagi ummat Islam dan sudah difirmankan oleh Allah subhanahu wata’ala pada Surat Al-Isra ayat 15.
مَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَل فَإِنمَا يَضِل عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنا مُعَذبِينَ
"Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul."
Ayat di atas juga mengabarkan kepada kita bahwa mereka yang tersesat, apalagi murtad, maka dia menjadi rugi. Lebih beratnya lagi, orang yang murtad terancam dengan azab Allah yang mengerikan. Na’udzubillaahi min dzalik.
Semoga Allah mengokohkan aqidah Tauhid dalam dada kita semua, yang dengannya tak ada sedikitpun ruang bagi iming-iming dunia untuk membuat kita terlena dan meninggalkan Allah subhanahu wata’ala. Aammiin.


intersenal memberi reputasi
1
8.4K
64


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan