sopian1287Avatar border
TS
sopian1287
BERANI JUJUR MASUK...BIAR MEREKA TAU..
sori ni gan gak ada maksud apa apa ane cuma pengen tau aja seberapa besar rasa percaya agan terhadap....


1.PRESIDEN



klo ane gan percaya ama presiden sekarang 75% aja..tapi ane ngerti dengan negara sebesar indonesia gak mudah jadi presiden di sini..mungkin perdana mentri singapore sekalipun akan pusing klo di suruh minpin indonesia.

2.PEMERINTAH



klo pemerintah ane percaya hanya 60% Karna kebanyakan pemerintah lebih mementingkan kepentingan pribadi, yah walaupun gak senua nya gan.

3.BNN (Badan Narkotika Nasional)


Malang - Komplotan pelaku penyekapan mengaku sebagai anggota BNN dibongkar Satreskrim Polres Malang. Sebanyak enam pelaku diamankan, satu orang tewas ditembak karena melakukan perlawanan. Polisi mendalami keterlibatan anggota polri aktif dalam aksi kejahatan itu.

"Masih kita dalami, pihak-pihak yang disebut dan terlibat kita mintai keterangan," kata Kapolres Malang AKBP Aris Haryanto saat gelar perkara di mapolres Jalan Ahmad Yani, Kepanjen, Kamis (18/6/2015).

Dugaan terlibatnya anggota Polri aktif menyusul ditemukannya, Kartu Tanda Anggota (KTA) atas nama Yuda Prawira Utama yang diketahui sebagai anggota Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu.

"KTA-nya aktif sebagai anggota BNN, sudah kami mintai keterangan untuk didalami keterlibatannya," ungkap Aris.

Ditanya lebih jauh, Aris masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik. Pastinya, komplotan ini disinyalir sudah melakukan aksi bukan cuma sekali.

"Sementara diketahui sudah melakukan tiga kali dan semuanya mengaku sebagai anggota BNN," jelas Aris.

Dari pemeriksaan, KTA atas nama Yuda Prawira Utama dimiliki para pelaku dari Novembra alias Vhe alias Ipda Bagus juga otak dari pelaku penyekapan.

Vhe mengaku, dirinya memang kenal dekat dengan anggota BNN Kota Batu, sehingga dirinya bisa membawa KTA dan membuat id card BNN Kota Batu. "Saya kenal dan dibuatkan id card. KTA juga kami bawa," aku pria asal Kota Batu ini.

Meski demikian, Vhe menutup rapat-rapat saat ditanya keterlibatan Yuda Prawira dalam aksi kejahatan ini.

Sebelumnya, komplotan pelaku penyekapan dan pemerasan mengaku sebagai anggota BNN Malang - Komplotan pelaku penyekapan mengaku sebagai anggota BNN dibongkar Satreskrim Polres Malang. Sebanyak enam pelaku diamankan, satu orang tewas ditembak karena melakukan perlawanan. Polisi mendalami keterlibatan anggota polri aktif dalam aksi kejahatan itu.

"Masih kita dalami, pihak-pihak yang disebut dan terlibat kita mintai keterangan," kata Kapolres Malang AKBP Aris Haryanto saat gelar perkara di mapolres Jalan Ahmad Yani, Kepanjen, Kamis (18/6/2015).

Mereka adalah Irsyad Maulana Rukhyat, tewas ditembus timah panas petugas karena melawan saat akan ditangkap, kedua adalah Evi Dianitami, Endro Setiyono alias Edo alias AKP Hendro, Novembra alias Vhe alias Ipda Bagus, Dicky Putra Widianto, Candra Tri Widagdo alias Menyun.

Dari tangan para tersangka polisi menyita dua pucuk senjata Air Gun jenis revolver bersama belasan amunisi kaliber 38mm, satu tanda lencana BNN Kota Batu atas nama Yuda Prawira Utama, satu Id card BNN atas nama Novembra, dua unit Handytalky (HT), satu holster senjata, amplop BNI, satu buah borgol, dua unit mobil yang digunakan beraksi.
SUMBER(DETIK.COM)

Ama BNN ane cuma percaya cuma 40% aja...yah kan ini pendapat ane..

4.KPK (Komisi Pemberantasan Koropsi)



klo ama KPK ane tingkat kepercayaan ane 60% ..itu karena kinerja nya selama ini tapi tetap gak 100%.

5.TNI



ama TNI ane percaya 55%...klo agan boleh beda..

6.KEPOLISIAN


Jakarta - Seorang oknum bintara tinggi berinisial MTB dan anaknya RM, ditangkap satuan Tindak Kejar Badan Narkotika Nasional (BNN) di Tanjung Balai. Keduanya diduga terlibat sindikat peredaran narkoba internasional. Barang bukti yang diamankan dari tangan mereka tidak sedikit, 10 kilogram sabu.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan berharap oknum yang berdinas di satuan Polisi Perairan (Polair) tersebut ditindak tegas.

"Ah, itu pecat saja, nggak ada ampun," kata Anton di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (16/6/2015).

Anton mengatakan, Polri tidak akan segan menjatuhkan sanksi berat sampai dengan pemecatan bila didapati oknum polisi melakukan pidana narkotika. Apalagi bila diketahui oknum tersebut adalah pengedar atau sindikat.

BNN menangkap bapak dan anaknya tersebut Minggu (14/6) lalu sekitar pukul 06.30 WIB, di Jl. Umar Damanik No 67, Tanjung Balai Selatan, Sumatera Utara. Pengungkapan merupakan hasil pengembangan terkait pengungkapan kasus setengah juta butir inex yang dilakukan BNN.

Berdasarkan penyelidikan petugas BNN, diketahui ada sebuah boat yang akan berangkat ke Malaysia untuk membawa sabu. Nakhoda yang membawa boat tersebut berinisial SHD dan 2 anak buah kapal. Mereka berangkat dari Tanjung Balai ke Malaysia pada Selasa (9/6). Perjalanan menempuh waktu satu malam, artinya mereka akan tiba keesokan harinya di Malaysia.

Nakhoda dan dua ABK kapal cepat kembali berlabuh keesokan harinya. Namun, karena ada permasalahan di lautan, boat pembawa sabu tersebut baru tiba pada Sabtu (13/5/2015).

Tiba kembali di Tanjung Balai, nakhoda kapal berinisal SHD diminta untuk menyerahkan sabu ke oknum polisi berinisial MTB. Hasil penyelidikan akhirnya anggota BNN membekuk MTB dan anaknya RM. Sementara SHD melarikan diri dan masih dalam pengejaran. SUMBER(DETIK.COM)

gak tau kenapa klo ama polisi ane cuma percaya 15% padahal abang ane polisi tapi ane kurang percaya ama polisi..

7.MPR.RI



klo ama MPR ane gak percaya sama sekali terserah mau bilang apa yang jelas ini pendapat ane..ane merasa mereka semua hanya akting aja..

8.DPR



(Jakarta - DPR sedang berusaha meloloskan dana aspirasi Rp 20 miliar per orang setiap tahun. Keinginan DPR ini dianggap hanya merupakan kepentingan pribadi.

"Kecuali memang ada hasrat busuk terselubung dalam upaya mendapat fee dan sejumlah persentasi dari program pembangunan yang dibiayai dengan dana aspirasi itu," ujar Wakil Ketua Komite IV DPD-RI, Ghazali Abbad Adan lewat rilis yang dikirim ke detikcom, Minggu (21/6/2015).

"Tidak ada alasan bagi parlemen untuk dan atas nama program dan proyek pembangunan ikut mengelola anggaran pembangunan dengan judul dana aspirasi," tambahnya.

Menurut Ghazali Abbad Adan, apabila hal tersebut terjadi maka terjadi duplikasi kerja serta campur aduk tugas legislatif dan eksekutif. Dirinya mengingatkan bahwa tugas pokok dan fungsi parlemen adalah legislasi, budgeting, dan pengawasan.

"Karenanya saya menolak dana aspirasi itu dan dalam waktu yang bersamaan meminta pemerintah Jokowi-Kalla untuk juga tidak menyetujui dana aspirasi untuk lembaga legislatif dan dengan dana itu anggota legislatif ikut terlibat bagi-bagi uang atas nama ini dan itu," jelasnya.

"Seandainyapun dana aspirasi itu lolos, demi Allah saya tetap menolak dan tidak menerimanya," lanjutnya.)
SUMBER(DETIK.COM)

mungkin banyak orang yang pengen jadi anggota DPR tapi klo ane gak ada tertarik sama sekali..karna ane merasa mereka yang duduk di sana gak ada guna nya..tinggkat kepercayaan ane 0%..


INI KEPERCAYAAN ANE..KLO AGAN GIMANA...?


siapa tau di kaskus ini ada instansi yang ane tulis..jadi mereka tau apa yang harus di lakuin..kenapa sampai kurang nya rasa percaya kita terhadap mereka ...
Diubah oleh sopian1287 21-06-2015 04:25
0
3.6K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan