cingelingAvatar border
TS
cingeling
LEBIH PILIH BERAS...Penjualan Mobil [5 bulan beruntun] dan Motor Anjlok
Penjualan Mobil Melorot Lima Bulan Beruntun


Pasar otomotif nasional semakin tergerus setelah mencatatkan penurunan penjualan untuk kelima kalinya pada tahun ini. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil terendah pada Mei 2015 yakni sebanyak 79.236 unit. Angka tersebut lebih rendah 2,89 persen dari penjualan bulan sebelumnya dan turun 18,2 persen jika dibandingkan penjualan Mei 2014.

Secara kumulatif, total mobil baru yang terjual di Indonesia selama Januari-Mei 2015 mencapai 443.181 unit atau anjlok 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu 531.496 unit.

Pasar mobil pabrikan grup Astra mengalami penurunan paling dalam, setelah hanya mencatatkan angka penjualan 39.412 unit pada bulan kelima atau secara kumulatif 223.016 unit selama Januari-Mei 2015.

Apabila dibandingkan penjualan April, penjualan grup Astra anjlok 15 persen, sedangkan jika dibandingkan penjualan Mei 2014 minus 14,3 persen. Secara kumulatif Januari-Mei 2015, angka penjualan Astra anjlok 19,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Jika dirinci per merek kendaraan, maka penjualan Toyota turun 22,6 persen dalam sebulan setelah hanya mencatatkan angka penjualan 23.270 unit pada Mei lalu. Apabila dibandingkan dnegan penjualan Mei 2014, penjualan Toyota anjlok 26 persen.

Sejauh ini Toyota masih memimpin pasar dengan total penjualan 139.173 unit di lima bulan pertama 2015. Angka tersebut negatif 24,5 persen dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu.

Kondisi Daihatsu masih lebih baik dari saudara kandungnya, Toyota. Daihatsu tercatat berhasil menjual 14.486 unit pada Mei lalu atau tumbuh 18,15 persen dibandingkan angka penjualan Mei 2014. Namun jika dibandingkan bulan sebelumnya, penjualan Daihatsu minus 2,4 persen.

Secara kumulatif Januari-Mei, penjualan mobil Daihatsu mencapai 74.658 unit atau turun 5,9 persen dibandingkan periode yang sama 2014.

Isuzu, dengan angka penjualan 1.656 unit pada Mei, mengalami pertumbuhan positif 13,5 persen secara bulanan, meski secara tahunan negatif 21,7 persen dibandingkan Mei 2014. Sepanjang Januari-Mei 2015, total penjualan Isuzu sebanyak 9.162 unit, turun 25,6 persen dibandingkan Januari-Mei 2014. Rekaman negatif juga dicatatkan Peugeout dan UD trucks.

Kondisi yang lebih baik terjadi untuk pasar otomotif non-Astra, dengan angka penjualan Mei sebanyak 39.824 unit atau meingkat 13,1 persen dibandingkan penjualan April 2015. Namun, jika dibandingkan dengan penjualan bulan yang sama tahun lalu, penjualan mobil non-Astra juga negatif 9 persen.

Secara kumulatif, total penjualan mobil non-Astra selama Januari-Mei 2015 sebanyak 220.165 unit atau minus 13,5 persen dibandingkan dengan penjualan periode yang sama tahun lalu.

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...ulan-beruntun/

Orang Lebih Pilih Beras, Penjualan Motor Anjlok


Penjualan sepeda motor di Indonesia sepanjang April lalu kembali menurun dibanding bulan sebelumnya, sebanyak 23.441 unit. Kesenjangan penjualan semakin lebar jika dibanding dengan April 2014, yakni melorot hingga 190.535 unit, dengan faktor penyebab yang masih sama yakni lemahnya daya beli.

Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Seluruh Indonesia (AISI) yang diterima detikOto, Selasa (12/5/2015) menunjukkan, penjualan sepanjang Maret tahun ini mencapai 562.185 unit. Sedangkan pada April, penjualan sebanyak 538.744 unit.

“Kalau melihat realitas, penurunan penjualan sepanjang April lalu lebih parah dibanding bulan Maret. Apalagi jika dibanding April 2014. Penyebab utamanya daya beli yang masih lemah, atau bahkan bertambah melemah,” papar Ketua Bidang Komersial AISI, Sigit Kumala saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Menurutnya, naiknya harga bahan kebutuhan pokok terutama beras telah memicu keengganan masyarakat untuk melirik dsepeda motor. Terlebih di daerah-daerah penghasil komoditas perkebunan, penurunan pembelian kendaraan roda dua itu sangat terasa.

Maklum, harga karet yang selama ini menjadi sumber pendapatan mereka harganya menurun. Bahkan sudah di bawah harga pasar. Begitu pun dengan sawit.

Sementara di sebagian wilayah lain, terutama Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, sepanjang April yang semestinya bulan panen, ternyata bergeser. Tanaman yang mereka harapkan belum bisa dipanen.

“Jadi dengan kondisi seperti itu, orang akan memilih memprioritaskan bahan kebutuhan pokok ketimbang motor,” kata dia.

http://oto.detik.com/read/2015/05/12...n-motor-anjlok

LIAT REALITA SEKARANG:
Rata-rata masyarakat sudah punya semua sepeda motor (kecuali mobil masih dibawah rata2) kalo pun mau beli pasti ia baru "KAYA MENDADAK", jadi orang2 lebih pilih pemenuhan kebutuhan sehari2 seperti sembako. Jadi untuk PRODUSEN sebaiknya juga memahami , jangan penjualan digeber terus, SALES tak berdaya, rupiah lagi lemah, dan KEMACETAN KOTA belum tertangani akibat kendaraan dan populasi manusia terus bertambah emoticon-I Love Indonesia (S)





Diubah oleh cingeling 17-06-2015 05:25
0
2.8K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan