Din4Avatar border
TS
Din4
Mahasiswa Atmaja Pendaki Merapi Dilaporkan Terjatuh ke Jurang Kawah

Foto korban saat selfie di Puncak Garuda


Foto terakhir korban saat menjelang terpeleset ke kawah merah



Yogyakarta, - Erri Yunanto (21) mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta - Teknik Industri 2012 terjatuh di kawah Gunung Merapi. Dia terjatuh ke dalam kawah dengan kedalaman sekitar 100-200 meter.

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan detikcom hari ini Sabtu (16/5/2015) di antaranya dari SAR DIY, Erri Yunanto bersama lima rekannya melakukan pendakian. Saat berada di puncak Merapi, sekitar pukul 11.00 WIB, korban terpeleset hingga jatuh ke dalam kawah.

Lima orang rekannya kemudian langsung turun dan melaporkan peristiwa itu di Pos Pendakian Merapi di Selo, Boyolali sekitar pukul 14.00 WIB. Warga bersama tim SAR Boyolali langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

"Teman-teman SAR DIY bersiap menuju lokasi untuk membantu teman-teman SAR dari Boyolali dan Klaten yang sudah berada di lokasi. Belum ada informasi tambahan dari tim yang sudah di lokasi mengenai kondisi korban," ungkap Humas SAR DIY, Teguh Supriyadi.

Sementara itu Ketua Harian SAR DIY, Feri Ardianto menambahkan tim SAR DIY akan mengirimkan bantuan tim vertical rescue dengan perlengkapan standar rescue atau semacam alat bantu pernafasan untuk evalusi gas beracun atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA).

Update:

Upaya evakuasi terhadap Erri Yunanto (21) mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta yang terjatuh di kawah Gunung Merapi gagal karena kabut tebal. Evakuasi dilanjutkan besok pagi.

"Evakuasi dilanjut besok pagi," jelas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Sabtu (16/5/2015) malam.

Dijelaskan Sutopo, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Boyolali dan tim SAR tak mampu berbuat banyak karena kabut tebal di lokasi. Besok tim evakuasi akan diperkuat 18 orang dari BPBD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan juga SAR DIY.

Komandan Tim Reaksi Cepat BPBD DIY Pristiawan mengatakan, timnya tengah bergerak ke posko di Merapi. Mereka semua nantinya akan berkoordinasi untuk menyelamatkan nyawa korban.

"Kita disarankan melakukan operasi (penyelamatan) pada saat matahari bersinar," jelas Pristiawan saat dihubungi detikcom lewat telepon malam ini. Mereka membawa tim vertical rescue dengan perlengkapan standar rescue atau semacam alat bantu pernafasan untuk evalusi gas beracun atau Self Contained Breathing Apparatus (SCBA).

Pristiawan mengaku belum tahu seperti apa kondisi terakhir Erri. Jelasnya, Eri terjatuh ke dalam kawah Merapi sedalam 100-200 meter.

Erri diketahui merupakan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jurusan Teknik Industri Angkatan 2012 yang beralamat di Perum Griya Arga Permai, Yogyakarta

UPDATE LAGI

BOYOLALI - Eri Yunanto (21), pendaki Gunung Merapi yang mengalami musibah terpeleset ke kawah di Puncak Garuda pada Sabtu (16/5/2015) siang sampai kini nasibnya belum diketahui. Terakhir kali, mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta tersebut sempat berfoto di dekat kawah sebelum mengalami musibah.

Kapolsek Selo AKP Yadiyo mengatakan, korban yang beralamatkan di Kampung Biru, Kelurahan Trihanggo, Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta bersama lima orang rekannya naik dari jalur pendakian New Selo di Kecamatan Selo, Boyolali Jumat (15/5/2015) malam.

Setelah mendaftarkan diri di Base Camp Pos Barameru, sekitar pukul 23.00 WIB mereka mulai melakukan pendakian. Rekan korban yang kala itu bersama mendaki di antaranya adalah Diki (21), mahasiswa Atmajaya warga Maguwoharjo, Sleman, Haryadi Listya Martha (21), mahasiswa Universitas YKPN yang tercatat sebagai warga Nyamplung Kudul, Balerejo, Gamping, Sleman.

"Awal berangkat rombongan Jumat sore sekitar pukul 15.00 WIB. Kemudian sempat berhenti di Muntilan untuk makan. Setelah itu melanjutkan perjalanan dan sampai ke Base Camp Barameru sekitar pukul 22.30 WIB," ungkap Yadiyo, kepada KORAN SINDO, Minggu (17/5/2015).

Ketika pendakian sampai di pos II, rombongan terpecah menjadi dua. Tiga orang rekan korban memutuskan kembali turun ke bawah, yakni Bayu Setyawan (21), mahasiswa UNY Yogyakarta, warga Kuncen Wirobrajan Yogyakarta; Okky Kurniawan (18), pelajar asal Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta; dan Sukamto (23), warga Yogyakarta. Sedangkan korban bersama Diki dan Hariyadi melanjutkan pendakian.

Mereka bertiga sampai di Pasar Bubrah Sabtu (16/5/2015) sekitar 03.30 WIB. Setelah mendirikan tenda dan beristirahat, sekitar pukul 08.30 WIB, korban bersama Diki melanjutkan pendakian ke puncak. "Sedangkan Haryadi tetap menunggu di tenda," urainya.

Setelah sampai di puncak pukul 09.30 WIB, keduanya melakukan sesi foto-foto. Korban juga meminta Diki untuk memotret dirinya yang berada di atas Puncak Garuda. Namun, celaka menghampiri ketika korban memutuskan untuk turun sekitar pukul 11.00 WIB.

Saat turun, tanpa diduga korban terpeleset dan jatuh ke kawah Merapi. Diki yang mengetahui hal itu langsung panik. Ia lalu meminta bantuan pendaki lain untuk melapor ke Base Camp Barameru. Dia selanjutnya turun ke Pasar Bubrah untuk memberitahu rekannya yang berada di tenda.

Keduanya lalu turun hingga sampai ke pos II sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka baru bisa menghubungi Base Camp Barameru sekitar pukul 16.00 WIB setelah mendapatkan sinyal handphone dan menceritakan kejadian itu. "Dari Base Camp Barameru lalu meneruskan peristiwa itu ke Polsek Selo," pungkasnya.

UPDATE BERITA LAGI:
Dicky teman dekat survivor Eri Yunanto (21) sempat mengambil foto rekannya itu, sesaat sebelum mahasiswa Atmajaya itu terpeleset dan jatuh ke kawah Merapi, Sabtu (16/5/2015) kemarin.

"Saya sempat mengambil fotonya dua kali, setelah itu ia hendak turun, dalam sepersekian detik ia terpeleset dan terjatuh berguling," katanya, Minggu (17/5/2015).

Sebelum menaiki batu Puncak Garuda, ada pendaki lain yang telah berhasil naik kemudian menuruni batuan tersebut. Sebelum akhirnya tiba giliran Eri yang menjajal nyalinya.

"Ia sudah sempat diingatkan oleh pendaki lainnya, kalau ingin naik jangan ragu-ragu, kalau ragu tidak usah saja. Ia memang berhasil naik, namun kemudian ketika hendak turun dirinya merasa ragu, hingga akhirnya saya diminta untuk menghadang tepat didepannya, untuk menjaganya," tuturnya.

Ia pun menambahkan, telah mewanti-wanti teman kampusnya itu.

"Motivasi terbesar Eri memang untuk berfoto di tempat tersebut, dari rumah sudah ia niatkan untuk dapat mengambil foto disitu (batu Puncak Garuda). Kalau saya malah takut untuk menaiki puncak tersebut," ceritanya.

Namun tidak disangka, Eri terperosok jatuh ke sisi kanan puncak menuju kawah. Menurut Dicky, terpelesetnya Eri, berlangsung sangat cepat.

Dirinya hanya dapat menyaksikan temannya itu jatuh ke sebelah kanan, terguling menuju kawah. Dirinya menambahkan, temannya itu baru kali pertama menaiki Gunung Merapi.

Operasi evakuasi survivor Eri Yunanto (21), memakai alat khusus berupa alat bantu pernapasan (Breathing Aparatus) dan pesawat mini tanpa awak (drone).

Pengendali Misi Pencarian (SMC) Suwiknya mengatakan, dua alat tersebut berfungsi untuk mempermudah evakuasi. Hal itu berkait medan dan kondisi jatuhnya survivor di kawah Merapi.

"Drone kami gunakan untuk memetakan tempat dugaan jatuhnya pendaki. Dari situ akan dievaluasi jalur yang bisa ditempuh oleh penyelamat. Kami menerjunkan dua drone, dalam misi ini," ujarnya, Minggu (17/5/2015).

Sementara itu, breathing aparatus berfungsi untuk mengurangi risiko terhirupnya gas beracun yang ada di kawah Merapi.

Ia mengatakan, waktu efektif untuk melakukan pencarian adalah pukul 10.00 sampai pukul 13.00 WIB.

"Kami juga harus melihat arah angin, sebab bila angin cenderung diam, hal itu justru berbahaya untuk penyelamat, karena konsentrasi gas beracun tinggi. Kalau ada angin berembus, maka udara akan bersirkulasi," tutur Suwiknya yang juga Kepala Resort Selo SPTN wilayah II Boyolali.

UPDATE 17 MEI 16.30 WIB



Tim Search and Rescue (SAR) Dareah Istimewa Yogyakarta telah berhasil mengetahui posisi Eri Yunanto (21), pendaki yang jatuh ke kawah Gunung Merapi. Keberadaan mahasiswa tersebut diketahui dari hasil jepretan kamera yang dioperasikan menggunakan helikopter mini tanpa awak, drone.
SAR menggunakan drone untuk mempermudah melacak posisi Eri, kepunyaan tim Universitas Gadjah Mada (UGM).
Komandan SAR DIY, Brotoseno mengabarkan informasi terkini, drone sudah dapat memantau obyek di dasar kawah Merapi yang diduga kuat Eri. Dalam kejadian ini, Eri disebut sebagai survivor.
"Survivor telah diketahui posisinya. Dia tegak lurus di bawah jalur puncak," ujarnya, Minggu (17/5/2015) siang.
Komandan SAR menambahkan, tim tengah membuat jalur rintisan dan jalur savety line. Ia belum bisa memastikan kondisi Eri, masih sehat atau meninggal.
"Kondisi survivor belum bisa dipastikan. Hal ini karena rescuer belum bisa sampai di titik koordinat survivor," katanya.

18 Mei 2015 18.00 Wib
Eri Yunanto, pendaki asal Yogyakarta yang tercebur di jurang kawah Merapi, akhirnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal. Tim SAR yang turun ke dalam kawah berhasil menjangkau korban. Hingga malam, tim masih berupaya mengangkat jenazah Eri dari dasar kawah.

Kapolsek Selo AKP Yadiyo, membenarkan tim SAR yang turun telah berhasil menjangkau korban.

"Iya, korban sudah bisa dijangkau. Saat ini sedang dilakukan evakuasi naik," kata Yadiyo dihubungi Senin, (18/5/2015) petang.

Eri ditemukan di kawah merapi di kedalaman sekitar 200 meter. Lima anggota SAR yang turun untuk mengevakuasi korban. Pihaknya belum bisa memperkirakan jam berapa korban bisa sampai atas kemudian dibawa turun melalui jalur Selo, Boyolali, karena jalur yang sulit dengan kemiringan dinding kawah sangat terjal.

Komandan tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, juga membenarkan informasi tersebuut.

"Korban sudah ditemukan. Ini proses evakuasi. Ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Fajar.


UPDATE 18 Mei 2015 21:00 WIB

Jenazah Eri Yunanto (21) yang terjatuh di kawah Gunung Merapi telah ditemukan tim SAR. Tubuh mahasiswa Universitas Atma Jaya itu sempat diangkat oleh tim dan akan dilanjutkan besok pagi.

"Sudah sempat diangkat tadi tapi terlalu malam jadi akan dilanjutkan besok pagi pukul 06.00 WIB," kata SAR Mission Coordination Kurniawan Fajar Prasetyo ketika dihubungi, Senin (18/5/2015).

Tim SAR sendiri masih berada di lokasi dan akan bermalam sebelum melanjutkan tugasnya kembali besok pagi. Jenazah Eri telah diangkat sekitar 40 meter dari lokasi penemuan yang berkedalaman 300 meter.

"Sempat diangkat sekitar 40 meter dari bawah. Besok akan dilanjutkan lagi," imbuh Kurniawan.

Jenazah Eri sendiri berhasil ditemukan oleh tim SAR di dalam kawah, hari ini. Eri dilaporkan terjatuh pada Sabtu (16/5) usai berfoto di Puncak Garuda. Setelah dilakukan pencarian selama 2 hari, enam personel diturunkan ke dalam kawah lengkap dengan peralatan termasuk masker khusus untuk melindungi dari gas sulfur.

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Operasi Basarnas Kantor SAR Semarang Tri Joko Priyono mengatakan apabila jenazah sudah dievakuasi, maka penanganan akan diserahkan ke kepolisian yaitu membawa ke rumah sakit untuk divisum. Setelah itu jenazah akan dibawa ke rumah duka di Dusun Biru Tengah, Desa Trihanggo, Gamping, Sleman.

"Prosedurnya ke kepolisian, dibawa ke rumah sakit untuk visum, baru ke rumah duka. Rencananya seperti itu," tutur Joko.

UPDATE 19 MEI 2015
12.55 Proses evakuasi korban saat ini sudah sampai di Pasarbubar

13.00 via CCTV Pasarbubar #Merapi Tim evakuasi di Pasarbubar bersiap utk turun. Alhamdulillah proses evakuasi lancar








emoticon-Turut Berduka

Spoiler for GALERY KAWAH MERAPI:


Spoiler for GALERY FOTO KORBAN:


Spoiler for SUMUR:
Diubah oleh Din4 20-05-2015 07:24
tien212700
nimitz_class
nimitz_class dan tien212700 memberi reputasi
2
52.1K
486
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan