Pegawai Fiktif dan Pejabat Jahat DKI yang Pinjam Nama Untuk Terima Gaji
detikNews

Jakarta - Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) menyebutkan banyaknya petugas Dinas Kebersihan fiktif. Hal ini ditemukan ketika Pemprov DKI hendak membayarkan upah mereka.

"Sekarang juga harus hati-hati, yang melaporkan juga sekarang dari petugas kebersihan gadungan. Karena jaman dulu kebersihan tuh ada 20 ribu lebih pegawa honorer katanya," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2015).

Namun Ahok tak percaya, ia pun meminta nama dan nomor telepon para pekerja kebersihan itu. Namun nama yang masuk hanya belasan ribu orang.

"Saya tungguin beberapa bulan, yang datang hanya belasan ribu. Itu pun pegawai kebersihan swasta. Artinya apa? Selama ini orang-orang itu fiktif," kata Ahok.

Kemudian Ahok memaksa upah para pekerja kebersihan itu dibayarkan melalui rekening koran dan ditemukan modus meminjam nama untuk pekerja kebersihan fiktif. Hal ini, menurut Ahok, sama dengan kasus pekerja kebersihan di Monas beberapa waktu lalu.

"Jadi ada pejabat kita yang jahat nih, main sama dia juga. Kamu mau nggak jadi wartawan, gue titipin nama jadi pegawai honorer? Terus terima gaji, ATM, bagi setengah? Ya mau-mau aja kan, kalau kamu orang yang jahat," ucap Ahok.

"‎Sama kayak kasus Monas. Kita sudah analisis yang Monas. Yang malas, dia ingin jadi mandor, yang rajin nggak sekolah. Eh dia ngotot, peraturan kan mandor harus SMA, buat saya pun kamu nggak sekolah nggak peduli saya," tambahnya.

Bagi Ahok, seorang mandor kebersihan di Monas tak harus lulusan SMA, yang penting untuknya adalah kinerja. Namun pegawai kebersihan yang lulusan SMA di Monas tetap keukeuh ingin jadi mandor tanpa harus bekerja keras.

"Yang penting kamu nggak maling dan kamu kerja. Saya maunya Anda kerja, sekolah itu cuma buat asah otak. Bukan, gue SMA nih, gue mandor dong, tapi lu malesnya minta ampun," ujar Ahok.

Lalu bagaimana dengan upah para pekerja Dinas Kebersihan yang mengaku belum digaji? "Petugas yang mana?" jawab Ahok.
(vid/mad)

Sumber : http://m.detik.com/news/read/2015/04/23/124436/2896029/10/pegawai-fiktif-dan-pejabat-jahat-dki-yang-pinjam-nama-untuk-terima-gaji