Beberapa hari ini kita melihat di media televisi, surat kabar ataupun internet, penuh dengan kabar mengamuknya penumpang AirLines Swasta berlogo singa, yang menelantarkan penumpang tanpa alasan yang pasti. ini bukanlah hal baru, sudah menjadi rahasia umum perusahaan penerbangan swasta ini tentang keterlambatannya.

hampir 4 tahun saya bekerja di perusahaan penerbangan yang katanya terbesar di indonesia ini, hingga saya memutuskan untuk mengundurkan diri. dari beberapa tahun saya bekerja, saya melihat perusahaan ini sudah terlalu sering mengalami hal seperti ini, tanpa pernah bisa mencari solusi untuk mengatasi hal yang selalu terjadi hampir di setiap bulannya. penumpang terlantar berjam-jam tanpa alasan yang jelas kapan akan diberangkat kan. dan yang terburuknya para staff selalu kabur meninggalkan penumpang yang terlantar, tanpa perduli nasib mereka. satu hal yang harus perusahaan ini tau, mengapa para staff lari dari tanggung jawab? karena dari beberapa daerah yang pernah saya tempati, para atasan atau pimpinan selalu kabur tanpa mencari solusi, dan memasang para staff menjadi tameng mereka untuk menyelesaikan masalah. Bagaimana staff dapat menyelesaikan masalah, kalau pemimpinnya saja kabur, takut untuk menghadapi amukan penumpang.

Saya sering mengobrol dengan para atasan divisi terkait, tentang mengapa mereka kabur saat penumpang mengamuk ketika terjadi keterlambatan dan memasang tameng para staff yang tergolong masih baru. jawaban simple yang saya dapat hanya "Biarkan mereka belajar menghadapi masalah, agar terbentuk mental dan karakter kepemimpinan".

Saya bertanya lagi, bagaimana membentuk karakter pemimpin jika pemimpin yang ada saja hanya bisa kabur dan berlindung dari emosi para penumpang, dan jawaban yang mengejutkan pun terdengar "Gimana kita gak lari, Station Manager nya juga kabur kok, dipusat juga begitu".

Dari sini saya menyimpulkan, kalau permasalahan yang ada datang dari para staff nya sendiri, dan PR bagi Petinggi perusahaan tersebut agar lebih teliti dalam merekrut ataupun memberikan jabatan kepada para staff nya. agar dapat lebih memaksimalkan dalam pelayanan penumpang, pelayanan penumpang bukan hanya dengan memanjakan kenyamanan didalam pesawat, dengan tempat duduk kulit, luas, ataupun pesawat baru, tapi mereka para penumpang juga perlu kenyamaan pelayanan dari para petugas darat.

Dan bagi para penumpang, menerbangkan ratusan nyawa manusia bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang harus dipertimbangkan. tidak perlu melakukan hal kekerasan kepada para staff nya, mereka juga tidak ingin ini semua terjadi, saya yang pernah melihat dengan langsung, terkadang malu, takut bertemu orang ketika masalah ini terjadi. inilah alasan mereka kabur, karena mereka takut dianiaya ketika para penumpang mulai berlaku anarki. dan ini dapat menjadi pembelajaran bagi para penumpang, bahwa penerbangan dengan harga murah, bukan berarti tanpa masalah, tak perlu saling mencaci dan menghina, kalau sudah tau pelayanan buruk, kenapa masih juga digunakan. ada banyak penerbangan di negara kita tercinta ini, dan kita bebas memilih. untuk pemerintah juga kementrian terkait, agar lebih diteliti dalam memberikan izin penerbangan pada sebuah perusahaan, banyaknya rute dan jam terbang yang berdekatan, ini juga menjadi momok dalam hal ini. banyaknya penumpang dan rute pada jam yang bersamaan, membuat penumpang terlantar ketika salah satu pesawat mengalami sebuah masalah, sehingga penumpang yang seharusnya berangkat dengan pesawat yang baik, akan ditunda karena pesawat mereka dialihkan rute untuk mengangkut penumpang yang pesawat nya mengalami kerusakan, dan ini akan terus berlanjut hingga pesawat yang bermasalah dapat kembali berfungsi.

semoga ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua, baik itu Penumpang, Airline terkait, bahkan pemerintah agar dapat memperbaiki, dan memajukan penerbangan indonesia yang baik dan aman.

Sumber : Pemikiran sendiri, dan gambar diambil dari om Google