JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pria yang akrab disapa Ahok itu mengemban tugas baru setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (19/11/2014).

Ahok resmi menjadi Gubernur DKI pada sisa masa jabatan 2012-2017. Dia menggantikan posisi Jokowi yang sudah menjadi Presiden. Ahok mengucapkan sumpah jabatan sekitar pukul 14.00 WIB.

"Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur DKI Jakarta dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturan-peraturannya, dengan selurus-lurusnya, berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa. Semoga Tuhan menolong saya," demikian sumpah jabatan yang diucapkan Ahok.

Ahok merupakan gubernur pertama yang dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada masa pilkada langsung. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah.

Pasal 163 Perppu Pilkada mengatur bahwa gubernur dilantik oleh presiden di Ibu Kota negara. Adapun menurut Pasal 203, wakil kepala daerah berhak mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh kepala daerah. Basuki menjadi Gubernur DKI Jakarta, menggantikan posisi Jokowi, hingga 2017 mendatang.

Presiden Joko Widodo resmi melantik Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Prosesi pelantikan dimulai sejak pukul 13.00 WIB di Istana Negara. Upacara pelantikan dihadiri oleh beberapa menteri, bekas pejabat, dan keluarga Ahok. (Baca: Ahok Jadi Gubernur, Ini Saran Gus Ipul)

"Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur DKI Jakarta dengan sebaik-baiknya, seadil-adilnya, dan memegang teguh UUD 1945 dan menjalankan undang-undang dan seluruh peraturan dengan selurus-lurusnya," kata Basuki saat mengucapkan janji di Istana Negara, Rabu, 19 November 2014. (Baca: Ahok Dilantik, Polisi Bersiaga di Istana)

Basuki dilantik berdasarkan Keppres Nomor 130/P/2014 tentang pengesahan pemberhentian Wagub DKI Jakarta dan pengangkatan Gubernur DKI Jakarta. Setelah mengucapkan sumpah, Ahok beserta istrinya, Veronica Tan, diberi ucapan selamat oleh tamu undangan satu per satu. Yang pertama memberi selamat adalah Presiden Joko Widodo. Saat bersalaman, Jokowi sempat menepuk bahu Ahok dan keduanya pun sempat saling tertawa. (Baca juga: Ahok Dilantik, 40 Anggota Keluarga Ikut Serta)

Setelah Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla memberikan selamat. Diikuti oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Setelah Megawati, yang memberi selamat adalah Oesman Sapta Odang, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Marwan Ja'far, Andi Widjajanto, dan beberapa anggota kabinet kerja yang lain.

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta hari ini. Ibunda Ahok Buniarti Ningsih mengaku belum bangga anaknya dilantik menjadi gubernur. Kenapa?

"Saya nggak bangga, karena masih ada yang miskin, masih banyak yang banjir, masih banyak masalah lain. Kalau itu semua sudah selesai saya baru bangga,"ucap Buniarti saat menghadiri acara pelantikan Ahok di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (19/11/2014).

Buniarti yang biasa dipanggil 'Emak' oleh Ahok ini berpesan agar anaknya bisa menjaga amanah dalam menjalani tugas. Dia juga selalu berdoa agar anaknya selalu diberi keselamatan di manapun berada.

"Kalau dia jujur dan cinta negara ini, Tuhan pasti jaga," ucap Buniarti yang sehari-hari tinggal di rumah Ahok ini.

Pukul 14.00 WIB Presiden Jokowi melantik Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ahok kini sah menjadi Gubernur Jakarta.

"Saya berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebagai gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," ujar Ahok yang mengikuti ucapan Jokowi.

Metrotvnews.com, Jakarta: Siang ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik Basuki Tjahja Purnama (Ahok), sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pelantikan tersebut tidak membuat sikap Front Pembela Islam (FPI), yang menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta melunak.

"Sudah menjadi harga mati kalau kita menolak Ahok menjadi Gubernur. Saat ini kita persiapkan gubernur tandingan, lagi diproses GMJ (Gerakan Masyarakat Jakarta) yang tandingan," kata Ketua FPI Jakarta Habib Salim Alatas, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Rabu (19/11/2014).

Dia mengatakan, jika Ahok telah dilantik menjadi Gubernur oleh presiden, maka FPI memiliki hak tidak mengakui Ahok sebagai gubernur. "Biarkan saja dilantik, tapi tetap kita tidak akui," imbuhnya.

Sebelumnya Presiden Jokowi akan melantik Ahok di Istana Negara, siang ini. Momen ini menjadi istimewa, lantaran Pelaksana tugas Gubernur DKI itu merupakan kepala daerah kedua se-Indonesia yang langsung dilantik Presiden RI di Istana Negara.

Seluruh anggota DPRD DKI berjumlah 106 anggota diundang secara resmi ke Istana. Namun, 62 anggota dewan dari kubu koalisi merah putih (KMP) menolak hadir dalam acara pelantikan Ahok yang digelar pukul 14.00 WIB.