triomacan200Avatar border
TS
triomacan200
Inilah Nama WNI yang Dibunuh Bankir Inggris di Hong Kong
Sumarti Ningsih, Nama WNI yang Dibunuh Rurik Jutting di Hong Kong


Foto Rurik Jutting

Akhirnya identitas salah satu WNI yang menjadi korban pembunuhan seorang bankir Inggris, Rurik Jutting di Hong Kong terungkap yaitu Sumarti Ningsih walaupun Kepolisian Hong Kong belum merilis identitas kedua korban.

Seperti diketahui, Rurik yang pernah kuliah di Universitas Cambridge dilaporkan atas pembunuhan dua wanita yang merupakan pekerja seks komersial (PSK). Pria berumur 29 tahun itu ditangkap setelah polisi menemukan kedua jasad korban di apartemen mewahnya di Wan Chai, distrik di Hong Kong yang dikenal akan kehidupan malamnya.

Seperti yang diberitakan Daily Mail, Senin (3/11/2014), kedua korban diidentifikasi sebagai Jesse Lorena Ruri (30) dan Sumarti Ningsih (25). Pemberitaan mengenai kewarganegaraan kedua wanita tersebut masih simpang-siur. Ada yang menyebut keduanya WNI, namun ada yang menulis salah satunya adalah WNI, yakni Sumarti dan korban lainnya adalah warga Filipina, yakni Ruri.

Namun Eni Lestari, juru bicara Asian Migrants Coordinating Body (AMCB) mengatakan bahwa Jesse Lorena merupakan warga negara Indonesia berusia sekitar 30 tahun yang menggunakan nama samaran seperti yang ada di akun Facebook miliknya. Ia diketahui bekerja part time di salah satu bar di Hong Kong. Lihat foto Jesse Lorena di bawah.



Diberitakan bahwa polisi tiba di apartemen Jutting yang berada di lantai 31 pada Sabtu, 1 November. Polisi saat itu menemukan Ruri masih hidup meski dengan luka tikaman di leher dan bokongnya. Namun wanita malang itu meninggal tak lama kemudian.

Delapan jam kemudian, saat polisi melakukan pemeriksaan forensik di flat tersebut, polisi menemukan sebuah tas koper di balkon. Tampak dua kaki menjulur keluar. Mayat dengan kepala nyaris terpenggal tersebut diidentifikasi sebagai Sumarti. Kedua kaki dan tangannya terikat.

Polisi juga menemukan sekitar 2.000 foto dan video serta satu mayat perempuan di telepon seluler Jutting. Jutting dilaporkan menelepon polisi pada malam Halloween sekitar pukul 03.00. Polisi tiba di apartemennya di lantai 31 dan menemukan Jesse masih hidup dalam keadaan leher dan bokongnya tersayat pisau. Dia meninggal tak lama kemudian.

Delapan jam kemudian saat polisi memeriksa seluruh apartemen itu mereka menemukan sebuah koper berisi dua kaki manusia dan badan korban bernama Sumiarti Ningsih, 25 tahun. Menurut polisi Ddua tangan dan kakinya diikat dan kepalanya hampir putus. Mayat Sumiarti diperkirakan sudah berada dalam koper selama lima hari.

Polisi juga menemukan mainan seks dan kokain di apartemen Jutting itu bersama pisau sepanjang 25 sentimeter. Koran Hong Kong Ming Pao mengatakan polisi menemukan Jutting sedang meracau saat mereka tiba. Jutting datang ke Hong Kong dari London tahun lalu.

Oleh media setempat, seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (3/11/2014), Jutting diberitakan bekerja sebagai trader di bank terkemuka Amerika Serikat, Bank of America Merrill Lynch. Namun pria itu telah mengundurkan diri dari pekerjaannya beberapa hari sebelum pembunuhan tersebut terkuak.

Juru bicara Bank of America Merrill Lynch menyatakan kepada Reuters, bahwa seorang pegawai dengan nama yang sama dengan Jutting telah ditahan sebagai tersangka utama dua kasus pembunuhan. Namun pihak bank tidak bersedia memberikan keterangan lebih detail. Juga tidak disebutkan sejak kapan Jutting mundur dari pekerjaannya sebagai bankir investasi di bank ternama AS tersebut.

Sumber
======================================================

Masih simpang siur warga negara keduanya. Tetapi kemungkinan sih WNI. Tragis juga, jauh2 kerja ke luar negeri jadi PSK (Kalo benar sesuai berita media), dibunuh pula.
0
12.9K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan