xenovalkryiumAvatar border
TS
xenovalkryium
***5 Film Horor Serem Sumber Inspirasi Penjahat Cyber***

Jangan disangka bahwa film horor yang Anda tonton hanya menakuti Anda. Para profesional sekuriti pun dibuat sangat berdebar ketika menonton film horor ini.

Dikutip dari CSO Online, inilah lima film horor yang jalan ceritanya dalam dunia nyata mengilhami para penjahat cyber untuk melakukan tindakan yang menakutkan para profesional sekuriti. Bagi kita, film horor semacam ini mungkin merupakan tontonan yang mendebarkan dan mengasyikkan.

Namun bagi para profesional TI, kejahatan cyber yang diilhami oleh aneka cerita film ini merupakan ancaman nyata yang harus mereka hadapi setiap hari. Nah inilah lima film tersebut

1. The Ring

Horor di dunia nyata: mobile exploits
Film The Ring berkisah tentang pengguna kaset video berformat VHS yang akan mati jika menonton sebuah film horor dalam format tersebut. Kisah ini menyatakan bahwa sesuatu yang terlihat biasa ternyata bisa menimbulkan hal yang fatal. Kiasannya adalah perangkat mobile yang terinfeksi oleh malware.

Seiring makin banyak pengguna yang mengandalkan perangkat mobile untuk melangsungkan aktivitas bisnis dan transaksi perbankan, para penjahat cyber juga akan berusaha keras mencari cara untuk mengeksploitasi perangkat tersebut. Mobile malware pun terus muncul tanpa henti. Hal ini diperparah dengan adanya situs web yang sepenuhnya berisi aplikasi jahat, yang banyak di antaranya dirancang untuk menyadap informasi rahasia perbankan seperti username dan password.

2. 28 Days Later

Horor di dunia nyata: serangan yang didukung pemerintah

Film ini berkisah tentang virus (yang dibuat oleh negara tertentu) yang tersebar ke seluruh dunia sehingga menyebabkan kekacauan dan kehancuran yang meluas. Kisah film ini mencerminkan kejadian nyata saat muncul aktivitas mata-mata yang didukung negara. Contohnya, belum lama ini muncul sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai Izz ad-Din al-Qassam Cyber Fighters. Kelompok ini melakukan serangkaian serangan DDoS terhadap berbagai institusi perbankan AS. Serangan mereka menyebabkan gangguan pada lembaga-lembaga yang dituju dan dikabarkan beroperasi di bawah komando Pemerintah Iran.

3. Se7en

Horor dunia nyata: aktivitas hacking
Dalam Se7en, seorang psikopat tidak hanya sekadar membunuh korbannya. Ia juga akan memanfaatkan perilaku biadabnya untuk menyoroti cara korbannya menjalani kehidupannya. Dengan cara yang sama, aktivitas hacking melakukan kejahatan untuk mengungkap perilaku jahat korbannya.

Aktivitas hacking juga terus berkembang dan mencantumkan identitas calon sasaran di forum-forum terbuka dan memaparkan hasil yang mereka dapat setelah melakukannya. Perusahaan besar dan para badan penegak hukum merupakan targetnya. Tujuannya, untuk merusak reputasi lembaga-lembaga tersebut dan mengganggu proses kerja mereka. Banyak peristiwa pembobolan data orang-orang yang tidak bersalah (misalnya informasi akun konsumen, username, passwords) yang dipamerkan kepada khalayak umum sebagai “bukti” kesuksesan mereka.

4. The Thing

Horor dunia nyata: advanced persistent threat
Siapa yang Anda percayai? Itulah persoalan yang dihadapi tim ilmuwan di benua Antarctica dalam film The Thing. Alien dengan teknologi tinggi bisa menyamar menjadi setiap anggota tim dengan sempurna. Saat mencoba membunuh alien ini, tim itu menyadari bahwa setiap penyamar merupakan organisme yang berbeda yang mampu meregenerasi.

Dalam dunia nyata, film ini tergambar dalam advanced persistent threats (APT). ATP menyerang lembaga politik, pemerintahan, atau perusahaan. Tidak seperti serangan umumnya yang bermaksud memasuki sebuah lembaga dan keluar dengan cepat secara setelah berhasil melakukan aksinya, APT biasanya berusaha untuk mempertahankan keberadaannya dalam sistem sasarannya secara diam-diam

5. Species

Horor dunia nyata: ancaman berbasis web
Seorang wanita cantik menarik hati seorang pria sebelum akhirnya si pria menyadari bahwa wanita itu merupakan alien yang menyamar. Dalam kejadian sehari-hari, strategi yang sama (dengan beberapa variasi) dipakai oleh para scammer dan para penjahat dunia maya untuk menipu para pengguna PC agar mengunduh aneka program jahat.

Serangan ini menghasilkan lonjakan malware yang berinduk atau terdistribusi via web, yang dipicu sebagian besar oleh exploit kits seperti Blackhole, RedKit, dan Phoenix. Kits ini makin banyak tersedia bagi pengguna yang ingin memasuki dunia malware. Begitu satu situs web berhasil dijangkiti, situs web ini akan menjadi sumber JavaScript berbahaya, yang lalu akan berfungsi sebagai media bagi penjahat dunia maya untuk menyebar malware.

http://www.tribunnews.com/iptek/2014...penjahat-cyber
0
2.3K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan