Jonan Temui Risma, KAI Biayai Penuh Proyek Trem di Surabaya


Surabaya -Rencana pembiayaan penuh proyek AMC (Angkutan Massal Cepat) APBN dipastikan batal. Karena PT Kereta Api Indonesia (KAI) siap membiayai penuh proyek yang direncanakan Pemkot Surabaya sejak 2010.

Pernyataan ini diungkapkan langsung oleh Direktur Utama KAI, Ignasius Jonan, usai bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balai Kota, Surabaya, Kamis (11/9/2014).

Menurut Jonan, pembiayaan penuh yang dilakukan KAI hanya untuk proyek trem. Sedangkan proyek monorel, yang juga satu paket dalam proyek AMC Pemkot Surabaya, baru masih akan dibicarakan lebih lanjut.

"Jadi 100 persen kami yang biayai. Kami bangun sendiri, tidak pakai APBN," katanya pada wartawan.

Jonan mengungkapkan, proyek trem yang akan dibangunnya memiliki panjang 17 Km. Sayang, Jonan enggan membeberkan detil besar biaya, serta kapan proyek ini dibangun dan selesai. "Masih kita hitung, Pemkot Surabaya hanya sediakan lahan, kami yang investasi, kami yang bangun kami yang operasikan," tegas Jonan.

Bahkan Jonan memastikan, dalam waktu dekat penandatangan kesepakatan bersama akan segera dilakukan. " Detail engineering design (DED) habis ini, kami yang bikin dan setelah ini kami MoU," pungkas dia.

Sementara itu, Risma, panggilan Tri Rismaharini mengungkapkan, dengan kesanggupan KAI membangun dan membiayai seluruh proyek trem, membuat nilai proyek akan jauh lebih rendah dibandingkan prediksi yang menghabiskan Rp 2,2 triliun.Next

"Kalau hitungan saya kemarin Rp 2,2 triliun dengan infrastruktur lain, termasuk pengadaan depo dan sebagainya. Kalau dengan KAI mereka bisa pakai punya dia seperti Joyoboyo," ujar Risma.

Wali Kota yang diusung PDIP ini memperkirakan, proyek trem akan menghabiskan biaya antara Rp 400 miliar hingga Rp 600 miliar. Bahkan, Risma mengaku pengerjaan proyek bisa selesai dalam waktu 1 tahun.

"Hitungan Pak Jonan sampai Rp 400 miliar, karena dia pernah bikin di Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara dengan panjang 34 Km. Yang besar pembebasan tanahnya sampai Rp 1 triliun. Rp 400 miliar hingga Rp 600 miliar untuk trem. Kalau monorel kita bicarakan lagi nanti," ungkap pemilik gelar S1 arsitektur ini.

Dalam pertemuan tertutup bagi wartawan ini, Risma juga mengungkapkan beberapa kesepakatan dengan KAI, salah satunya teknologi kereta trem yang akan digunakan.

"Pak Jonan bilang untuk fisiknya 1,5 tahun dan keretanya impor, teknologinya kita sepakati pakai baterai dan kecepatan kereta bisa melaju hingga 30 km/jam," imbuhnya.

Bagaimana dengan kesepakatan Kemenhub yang siap mendanai proyek AMC Surabaya dengan APBN? Risma berjanji akan segera menemui dan berkoordinasi dengan kementerian.

"Ya nanti coba lagi mungkin dananya bisa untuk yang monorel dan lainnya," tandas Risma.

EMBERRR

jika 2 putra putri terbaik bangsa memberi solusi utk transportasi rakyat.
semoga sukses