iman9999Avatar border
TS
iman9999
Suka Kerokan ? Ini Manfaatnya
Kerokan adalah sebuah terapi pengobatan alternatif untuk gejala masuk angin yang sering diterapkan atau dilakukan oleh orang Indonesia. Metode ini biasanya dilakukan dengan menggaruk dan menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti uang logam sehingga terbentuk guratan merah pada kulit. Otot-otot yang tegang terasa kendur dan adanya sensasi relaksasi pada kulit.



Manfaat Kerokan Saat Masuk Angin

Banyak mitos tentang manfaat dari kerokan ini sehingga pilihan untuk melakukan terapi ini masih sering kita jumpai. Meski dunia medis sudah canggih, namun kebiasaan kerokan ternyata masih bisa dinikmati dari berbagai golongan dan strata sosial.

Budaya kerokan ternyata sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Bahkan raja-raja dan petinggi kerajaan Nusantara banyak yang melakukan terapi ini untuk kesehatan. Terapi ini digemari, karena rasanya yang manjur dan murah tentunya untuk sebuah penyembuhan penyakit. Setelah dilakukan terapi kerokan ini, badan sering terasa lebih baik. Hal ini disebabkan oleh suatu zat endorphin yang keluar dari proses kerokan tersebut. Tidak hanya penduduk Indonesia yang sering melakukan teknik terapi ini, di luar negeri pun mengenal kerokan namun berbeda dalam bentuk dan tekniknya. Vietnam mengenal cao gio, dan Kamboja teknik penyembuhanya disebut goh kyol. Tiongkok mengenal gua sha. Karena menggunakan batu giok, maka terkenal dengan Jade Stone Therapy.

Seorang Guru Besar dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Prof. DR. dr. Didik Gunawan Tamtomo, PAK., MM, MKes., tertarik meneliti mengenai manfaat kerokan. Penelitian itu dilakukan sepanjang tahun 2003-2005. Hasilnya, dari 390 responden berusia 40 tahun ke atas yang mengembalikan kuesioner, hampir 90 persen mengaku kerokan saat ‘masuk angin’.

Pada tahap kedua, Didik menjadikan dirinya sebagai obyek penelitian. Ia mengerok bagian tangannya lalu dibiopsi. Hasil pemeriksaan di laboratorium patologi anatomi UNS menunjukkan; tidak ada kulit yang rusak ataupun pembuluh darah yang pecah, tetapi pembuluh darah hanya melebar. Hal ini membuktikan kerokan tidak merusak pori-pori kulit dan tidak menyebabkan pembuluh darah kecil dan halus pecah. Melebarnya pembuluh darah membuat aliran darah lancar dan pasokan oksigen dalam darah bertambah. Penelitian tahap akhir adalah penelitian biomolekuler, yakni pemeriksaan darah dari orang yang kerokan dan orang yang tidak kerokan. Semua responden adalah perempuan karena mereka dinilai lebih suka kerokan daripada laki-laki. Para responden dibagi dalam dua kelompok dan menjalani pemeriksaan darah. Kelompok pertama kemudian dikerok, sedangkan kelompok kedua tidak. Seluruh responden selanjutnya diperiksa lagi darahnya. Ada tiga hal yang diamati, yakni:


Terdapat perubahan kadar endorphin. Kadar endorfin orang-orang yang dikerok naik signifikan. Peningkatan endorfin membuat mereka nyaman, rasa sakit hilang, lebih segar, dan bersemangat.
Terdapat perubahan komplemen C3, C1, dan interleukin yang menggambarkan adanya reaksi peradangan tidak signifikan.
Kadar prostaglandin turun. Penurunan kadar prostaglandin membuat nyeri otot berkurang.



Pada intinya, kerokan dapat bermanfaat untuk mendapatkan rasa nyaman dan menghilangkan nyeri otot. Namun, seperti halnya obat, tidak baik jika berlebihan.

Dikutip dari :kesekolah.com
Diubah oleh iman9999 05-08-2014 09:26
0
2.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan