kebersamaan bersama keluarga merupakan hal yang paling indah bagi kita. Namun dalam pendakian di gunung kita serasa bertemu keluarga ataupun seperti saudara lama yang baru bertemu saat itu. saat kita digunung ketika kita berkenalan dengan yang lain terasa lebih cepat akrab dan dekat. bahkan kita atau mereka dengan sukarela memberikan makanan yang ada untuk dibagikan kepada kita tanpa pikir panjang. atau ketika kita bertemu dengan pendaki lain yang sudah ingin turun pasti kita saling menyapa, sungguh berbeda ketika kita berada di tengah kota metropolitan.
selain itu saat kita mendaki bersama teman-teman yang lain pasti diantara kita akan ada motivator ulung yang dengan sabar menemani kita yang sedang kecapean hebat, bahkan banyak yang merasa lebih dekat ketika mereka digunung, sehingga pendakian gunung sering digunakan sebagai sarana curhat, bahkan ajang cari codoh dengan penuh modus.
asli gan, digunung anda bisa melakukan berbagai modus yang ampuh dalam menggaet kebetan agan.
selain ntu ada juga sensasi saat kita makan bersama di gunung dengan masak bersama-sama, kalau inget biasanya kita malah ketawa sendiri mengingat momen itu. entah karena nasi gosong, makan mie instan dll.

terkadang kita sebagai manusia jarang bersyukur atas apa yang didapat dari Tuhan YME. ketika digunung kita diajarkan untuk mensyukuri nikmat yang diberikan untuk kita. ketika kita naik gunung dan sampai puncak, secara sadar atau tidak kita menyukuri kesempatan yang diberikan untuk bisa sampai puncak. sedangkan setelah turun,secara sadar atau tidak kita menyukuri keselamatan kita dalam perjalanan pendakian gunung.
wujud syukur itu dapat berbentuk apapun sesuai dengan keinginan dan kebiasaan kita. kalau ane sebagai muslim (bukannya ane sok menceramahi ato sok alim) ane selalu sempatin buat sholat 5 waktu,secapek apapun itu. hal itu sebagai kewajiban ane dan wujud syukur ane telah diberikan nikmat sehat untuk bisa mendaki gunung.

Mendaki gunung itu dibutuhkan kesabaran, karena kesabaran dapat menghemat energi kita. kok bisa? jika kita tidak sabar, kita akan cepat putus asa dan energi kita habis untuk ngedumel sendiri. hal ini mungkin sering muncul, karena memang selama berjam-jam bahkan berhari-hari kita berjalan terus-menerus. apalagi mendannya terus nanjak, berbatu dan licin. bikin hati emosional, . namun ketika saat digunung mau tak mau kita harus menahan emosi itu dengan kesabaran. supaya perjalanan kita ceria dan kita tidak capek sendiri karena emosional.
kalau kita mau ambil pelajaran dari situ, pasti saat kita kembali kedunia bawah gunung kesabaran kita akan terlatih. kesabaran menghadapi tugas yang banyak, ataupun horrible bosses. kalau sudah emosi ane mending tidur, biar temen2 ane berlatih sabar menunggu ane bangun