- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kok Bisa ya Hasil Quick Count Beda-Beda? Ini Penyebabnya Gan!
TS
littleCrab
Kok Bisa ya Hasil Quick Count Beda-Beda? Ini Penyebabnya Gan!
Selamat Datang Buat Agan-Agan/Sista-Sista yang Ganteng-Ganteng/Cakep-Cakep
Spoiler for First:
Dijamin 99% no repos! Soalnya ane yang ketik ndiri gan
Agan-Agan/Sista Tambah Ganteng/Cakep deh Kalo ngasi Cendol
Spoiler for 2Cend:
Makasi gan/sis atas cendol/abunya
. I appreciate it! 
-------------------------
Berhubung masih dalam suasana pesta demokrasi yang lagi anget-angetnya, maka ane juga ga mau kalah bikin thread yang bernuansa pemilu seperti agan-agan/sista-sista yang lain ah!
Kalau kemarin kita di-'anget-angetin' oleh hawa panas sebelum pencoblosan, kini setelah pencoblosan, hawa anget itu beralih ke media-media TV ato internet yang saing bersaing untuk selalu up-to-date memberi informasi kepada publik tentang perhitungan cepat (atau bahasa kerennya 'Quick Count') mengenai hasil perolehan suara masing-masing calon pasangan presiden-wakil presiden.
Saking angetnya, sampe-sampe melupakan hasi pertandingan Brazil x Jerman kemarin
Masalahnya, coba deh agan pantengin berbagai stasiun TV yang ada di tanah air. Lihat hasil quick count yang di tampilkan di layar kaca (mau LCD atau LED, terserah
) agan, apakah hasilnya sama semua?Tentu saja tidak kan? Kalo perbedaan itu tipis, misalnya 0-2% masih kita anggap wajar. Lah ini.... Bisa kita liat sendiri, perbedaannya cukup signifikan! Di stasiun TV X (katakanlah), A : B = >52% : 48%. Di stasiun TV Y, A : B => 47% : 53%.
Kok bisa begitu? Mengapa TV stasiun tertentu hanya menampilkan beberapa lembaga survei tertentu yang hasilnya berbeda dengan lembaga survei lainnya yang di tampilkan di stasiun TV lainnya? Ada apa sebenarnya? Jadi mana yang bisa dipercaya?!
Tapi, bukan itu yang ane bakal bahas di sini gan/sista. Tenang...
Yang mau ane bahas di sini ialah, salah satu penyebab kenapa lembaga survei yang berbeda memberikan hasil quick count yang berbeda pula.
Selanjutnya, cekidot...
Quote:
Untuk lebih jelasnya, perhatikan diagram berikut:
Diagram di atas kita misalkan adalah peta daerah pengumpulan data yang akan dikumpulkan oleh setiap lembaga survei.
Jangan pusing dulu gan
Perhatikan, di situ ada kotak-kotak di dalamnya masing-masing ada Da, Db, Dc,...dst
Itu kita baca sebagai Daerah a (Da), Daerah b (Db), ....dst
Sedangkan ada huruf A dan B di bawahnya itu kita anggap pasangan capres-cawapres. Dan di bawahnya ada angka perolehan suaranya masing-masing.
Jadi misalkan nih, di Daerah a (Da), pasangan A mendapat 52 suara dan pasangan B mendapat 44 suara. Begitu seterusnya.
Udah paham cara bacanya? Oke lanjut!
Selanjutnya ada beberapa lembaga survei yang melakukan pengumpulan data untuk quick count. Katakanlah Sa (Survei a), Sb (Survei b), Sc (Survei c), dan Sd (Survei d).
Ceritanya begini nih.. Masing-masing lembaga survei melakukan penelitian dari daerah ke daerah untuk mengumpulkan data hasi pungutan suara. Setiap lembaga survei memulai penelitiannya dari setiap sisi yang berbeda. Sesuai diagram di atas, survei a memulai dari kiri, survei b dari atas, survei c dari kanan, dan survei d dari bawah.
Nah, hingga menit ini, mereka masing-masing telah mengumpulkan data kira-kira 70%nya.
Dan hasilnya:
Kuning: Peta perolehan data oleh survei a
Merah: Peta perolehan data oleh survei b
Biru: Peta perolehan data oleh survei c
Hijau: Peta perolehan data oleh survei d
Selanjutnya dilakukanlah perhitungan:
Dan inilah hasil persentasenya:
A: Pasangan Capres-cawapres A
B: Pasangan Capres-cawapres B
Sa: survei a
Sb: survei b
Sc: survei c
Sd: survei d
Kaget??!
Nah, begitu lah kira-kira apa yang terjadi kenapa masing-masing lembaga survei memberikan hasil quick count mereka yang berbeda-beda. Ditambah oleh setiap TV yang berbeda-beda maka hasilnya akan lebih beragam. Mereka berlomba-lomba ingin up-to-date memberikan informasi pada publik. Jadinya, ya lembaga survei belum rampung menghitungnya pun sudah dimintai data-datanya.
Nah, jadi bagaimana jika penghitungan cepat itu sudah dilakukan secara menyeluruh di semua data, namun masih ada perbedaan yang signifikan antar lembaga survei?
Yah, apa boleh baut, kita tunggu saja nanti hasilnya dari KPU.
(Hasil keseluruhan dari diagram di atas)
Faktor pembeda yang signifikan ini bisa disebabkan oleh human error, atau pun human cheating. Oleh sebab itu, lembaga survei diminta untuk jujur dalam memberikan hasil quick countnya. Lantaran hasil tersebut ditampilkan di masyarakat dan akan mempengaruhi psikologi masyarakat dewasa ini, bila nanti hasil tersebut berbeda dengan hasil akhir secara signifikan.
Oleh sebabnya, bila terjadi hal demikian lembaga survei yang bila didapati melakukan kecurangan akan dikenai sanksi yang berat, dan tidak akan bisa dipercayai lagi nantinya dan tentu saja jadi tidak kredibel.
-------------------------------------------------------
Diagram di atas kita misalkan adalah peta daerah pengumpulan data yang akan dikumpulkan oleh setiap lembaga survei.
Jangan pusing dulu gan
Perhatikan, di situ ada kotak-kotak di dalamnya masing-masing ada Da, Db, Dc,...dst
Itu kita baca sebagai Daerah a (Da), Daerah b (Db), ....dst
Sedangkan ada huruf A dan B di bawahnya itu kita anggap pasangan capres-cawapres. Dan di bawahnya ada angka perolehan suaranya masing-masing.
Jadi misalkan nih, di Daerah a (Da), pasangan A mendapat 52 suara dan pasangan B mendapat 44 suara. Begitu seterusnya.
Udah paham cara bacanya? Oke lanjut!
Selanjutnya ada beberapa lembaga survei yang melakukan pengumpulan data untuk quick count. Katakanlah Sa (Survei a), Sb (Survei b), Sc (Survei c), dan Sd (Survei d).
Ceritanya begini nih.. Masing-masing lembaga survei melakukan penelitian dari daerah ke daerah untuk mengumpulkan data hasi pungutan suara. Setiap lembaga survei memulai penelitiannya dari setiap sisi yang berbeda. Sesuai diagram di atas, survei a memulai dari kiri, survei b dari atas, survei c dari kanan, dan survei d dari bawah.
Nah, hingga menit ini, mereka masing-masing telah mengumpulkan data kira-kira 70%nya.
Dan hasilnya:
Spoiler for Survei a:
Kuning: Peta perolehan data oleh survei a
Merah: Peta perolehan data oleh survei b
Biru: Peta perolehan data oleh survei c
Hijau: Peta perolehan data oleh survei d
Selanjutnya dilakukanlah perhitungan:
Spoiler for Tung Itung!:
Dan inilah hasil persentasenya:
Spoiler for %:
A: Pasangan Capres-cawapres A
B: Pasangan Capres-cawapres B
Sa: survei a
Sb: survei b
Sc: survei c
Sd: survei d
Kaget??!
Nah, begitu lah kira-kira apa yang terjadi kenapa masing-masing lembaga survei memberikan hasil quick count mereka yang berbeda-beda. Ditambah oleh setiap TV yang berbeda-beda maka hasilnya akan lebih beragam. Mereka berlomba-lomba ingin up-to-date memberikan informasi pada publik. Jadinya, ya lembaga survei belum rampung menghitungnya pun sudah dimintai data-datanya.
Nah, jadi bagaimana jika penghitungan cepat itu sudah dilakukan secara menyeluruh di semua data, namun masih ada perbedaan yang signifikan antar lembaga survei?
Yah, apa boleh baut, kita tunggu saja nanti hasilnya dari KPU.
Spoiler for kpu:
(Hasil keseluruhan dari diagram di atas)
Faktor pembeda yang signifikan ini bisa disebabkan oleh human error, atau pun human cheating. Oleh sebab itu, lembaga survei diminta untuk jujur dalam memberikan hasil quick countnya. Lantaran hasil tersebut ditampilkan di masyarakat dan akan mempengaruhi psikologi masyarakat dewasa ini, bila nanti hasil tersebut berbeda dengan hasil akhir secara signifikan.
Oleh sebabnya, bila terjadi hal demikian lembaga survei yang bila didapati melakukan kecurangan akan dikenai sanksi yang berat, dan tidak akan bisa dipercayai lagi nantinya dan tentu saja jadi tidak kredibel.
-------------------------------------------------------
Nah, dijelasin langsung nih oleh praktikan survei nya
Quote:
Original Posted By alloudy►kebetulan ane kmren jg jd relawan survey gan...terlepas dr ada tidaknya kecurangan dipusat ato tepat tidaknya metode yg digunakan, mnurut ane tetep aja quickcount bknlah hasil mutlak. karena dr sekian bnyak tps yg ada di tiap kota hnya di ambil sampel beberapa aja g sampe 10% tps yg ada di tiap kota. contoh di kota ane aj cm diambil 7 tps acak dr ratusan tps yg ada. jadi ya silahkan agan2 bayangin sendiri kan knp bnyak yg tidak sama, yaitu karena sampel yg diambil pun beda. tetap hasil mutlak nnti dr KPU krena bkal dihitung semua tiap surat dari semua TPS yg ada di indonesia. Jadi harusnya memang blm tepat rasanya klo kedua kubu sidah mengklaim mreka menang :cpd
jadi mohon buat kaskuser yg cerdas janganlah ikut ikutan terbawa suasana, bagaimanapun juga NKRI tidak boleh terpecah belah
pejwan klo berkenan gan
jadi mohon buat kaskuser yg cerdas janganlah ikut ikutan terbawa suasana, bagaimanapun juga NKRI tidak boleh terpecah belah
pejwan klo berkenan gan
(makasi gan udah berkenan berbagi pengalaman agan
)Jujur, prosedur penghitungan cepat ini ane ga tau caranya gimana. Apakah lembaga survei tsb meminta setiap TPS di setiap kota untuk meng-sms hasil perhitungan suara tersebut, atau bagaimana, entahlah... Yang jelas, margin of error itu akan selalu ada! Tidak ada yang 100% di dunia ini. Karena yang 100% hanyalah Tuhan!
Demikian thread ane gan/sista! Semoga Agan-Agan/Sista-Sista bisa paham dengan penjelasan ane di atas.
Semoga thread ini ada hikmahnya ya
Siapapun yang terpilih nantinya menjadi presiden dan wakil presiden, harus kita terima dengan lapang dada. Berbeda pendapat itu biasa, kalah menang itu biasa. Mari wujudkan pesta demokrasi yang adil, rukun, dan aman. Buang jauh-jauh tabiat buruk seperti yang telah lalu. Mari kita buktikan bahwa kita telah dewasa, bukan hanya secara harfiah, tapi juga secara kepribadian dan jati diri.
Mari kita jaga kesatuan NKRI! Hidup Indonesia!
Quote:
Quote:
Simak juga thread dari agan ekiazzxyang informatif mengenai cara kerja teknologi Quick Count di sini: http://kask.us/hJeIY
Quote:
Kasih 
Kasih Quote:
Diubah oleh littleCrab 10-07-2014 18:40
0
33.2K
198
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan