SIAGAINDONESIA.COM Pembuat Tabloid Obor Rakyat perlahan mulai terkuak. Titik terang siapa di balik peredaran tabloid ‘black campaign’ tersebut mulai menunjukkan batang hidungnya.

Terbongkarnya tabloid tersebut diungkap dosen ilmu komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Gun Gun Heryanto. Gun Gun mengungkap sedikit petunjuk mengenai pengelola tabloid yang tidak mencantumkan alamat dan dewan redaksinya tersebut.

Gun Gun menuding Darmawan Sepriyossa, penulis kolom tetap portal berita inilah..com telah menjebaknya.

Menurut pengakuan Gun Gun, pada 25 April lalu, Darmawan menghubungi dirinya dan meminta menulis kolom analisis tentang PDI Perjuangan dalam mengikuti pemilihan presiden. “Dia (Darmawan) bilang mau bikin tabloid baru,” kata Gun Gun.

Gun Gun tidak tahu nama tabloid baru tersebut. Yang jelas saat ditelepon, Darmawan hanya meminta Gun Gun menulis analisis. Tanpa curiga, Gun Gun mengirim naskah kolomnya.

Dia tidak tahu kalau naskah tersebut dimuat di Tabloid Obor Rakyat. Karuan hal itu membuatnya kaget. Apalagi tim hukum pasangan Jokowi-JK sudah melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu, 4 Juni 2014.

Gun Gun pun mengaku kecewa dan merasa tertipu oleh Darmawan. Ia tak menyangka, Darmawan yang punya rekam jejak sebagai bekas wartawan Republika dan TEMPO itu akan jatuh serendah itu.

Dan kini Darmawan menjadi kolomnis di portal berita inilah..com. Sekedar diketahui portal inilah..com didirikan Muchlis Hasyim, bekas wartawan Media Indonesia. Portal tersebut kini lebih dikenal sebagai media online terdepan dalam menulis berita positif pasangan Prabowo-Hatta dan sebaliknya berita negatif pasangan Jokowi-JK.

Sebuah perubahan yang aneh karena di periode pemerintahan SBY – Jusuf Kalla (2004-2009), Muchlis Hasyim adalah media officer Jusuf Kalla yang mendampingi sang wakil presiden hampir di setiap kesempatan di dalam dan luar negeri.

Usut punya usut, ternyata tidak hanya Gun Gun yang dihubungi Darmawan. Pengamat politik Timur Tengah lulusan Universitas Al-Azhar, Mesir, Hasibullah Satrawi, juga mengaku dikontak Darmawan untuk menulis kolom di Obor Rakyat. Namun ia tidak pernah tahu hasil akhirnya karena tidak dikirimi tabloidnya.

Di inilah..com, Darmawan memang pernah menulis artikel pada 4 Juni 2014. Dia menulis “Kaku dan Keringatan, Nixon Pun Kalah”. Tulisan Darmawan tersebut menanggapi kegugupan Jokowi saat menghadiri acara Deklarasi Pemilu Damai yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum di gedung Bidakara, Jakarta.

Darmawan sendiri disebut-sebut sebagai redaktur di portal berita tersebut. Hanya saja namanya tidak tercantum dalam susunan redaksi Obor Rakyat.

Di susunan redaksi Obor Rakyat nama yang tercantum Pemimpin Redaksi Obor adalah Setiyardi Budiono, staf redaksi Sigas dan Elka Saraswati. Perlu diketahui nama Sigas juga tercantum sebagai staf redaksi beberapa edisi majalah digital Inilah Review (majalah grup inilah..com). Sedangkan Elka beberapa kali menulis berita ekonomi untuk inilah..com dan Inilah Review.

Penata letak atau lay out Obor Rakyat adalah Dodo Darsodo. Ia yang terhubung dengan Darmawan via Google+. Namun, mulai pekan lalu, akun Dodo itu tidak bisa lagi diakses. Kantor redaksi Obor Rakyat yang tertulis di Jalan Pisangan Timur Raya IX, Jakarta Timur juga tidak ditemukan. Nomor teleponnya juga tidak bisa dihubungi.

Tampaknya, Pilpres 2014 ini benar-benar telah membuat banyak orang kalap mata. Bahkan seorang wartawan yang pernah belajar di media ternama pun sanggup menuliskan kabar bohong seperti itu. Bahkan, mereka juga menyebarkan permusuhan dan kebencian kepada rakyat. Seharusnya kampanye hitam seperti ini distop.

sumber : http://www.siagaindonesia.com/2014/0...ita-inilah-com


eh ternyata eh ternyata...