TEMPO.CO, Jakarta - Hasil sigi Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mengungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla di DKI Jakarta. Menurut catatan LSI, Prabowo-Hatta memperoleh dukungan 35 persen, sedangkan Jokowi-JK 30,66 persen. (Baca: Survei: Prabowo-Hatta Unggul di Jakarta dan Banten)

Ketua Dewan Pimpinan Daerah DKI Jakarta Partai Gerindra Mohammad Taufik mengklaim salah satu penyebab tingginya popularitas Prabowo adalah Ahok effect.

"Gaya Pak Ahok yang blakblakan lebih disukai masyarakat Jakarta dibanding gaya blusukan," kata Taufik ketika dihubungi pada Jumat, 6 Juni 2014.

Taufik menuturkan masyarakat Jakarta melihat sosok Ahok-lah yang mendorong banyak reformasi birokrasi dan keterbukaan informasi. Dia membandingkan cara Joko Widodo blusukan yang dianggap hanya melihat-lihat masalah tanpa solusi.

Posisi Ahok yang saat ini menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI karena Jokowi cuti juga diklaim semakin menguntungkan Prabowo. Sebab, Taufik melanjutkan, ada kesan di masyarakat bahwa Ahok, yang merupakan kader Gerindra, benar-benar bekerja untuk masyarakat.

"Masyarakat jadi tahu siapa yang sesungguhnya bekerja, bukan gila jabatan," ujarnya. Dia optimistis Prabowo akan mengungguli Joko Widodo dalam pemilihan presiden nanti.

Bahkan, ujar Taufik, Gerindra tetap pada posisi tidak akan menarik Ahok menjadi tim inti kampanye. "Ini komitmen kami ke masyarakat Jakarta," katanya.

Selain di Jakarta, Prabowo-Hatta mendapat dukungan 33,53 persen di Banten. Adapun Jokowi-JK hanya 26,25 persen.

SUMBER

Ahok memberi bukti
Ahok mendagri 2014 - 2019
Ahok RI - 2 2019 - 2024
Ahok RI-1 2024 -2029