yantiqueAvatar border
TS
yantique
[PIC] Ketua MPR-RI: Jokowi itu Pemimpin Jatuh dari Langit (Jokowi pun disebut 'Nabi')
JOKOWI Jatuh dari Langit, Pemimpin Indonesia Masa Kini
Rabu, 07/05/2014 16:14 WIB


Doa Pendukung Jokowi

kabar24..com, JAKARTA - Jokowi merupakan capres masa kini yang tepat memimpin sebuah negara bernama Indonesia.

"Indonesia saat ini membutuhkan sosok teladan seperti Jokowi yang jujur, melayani dan merakyat," ujar Ketua MPR Sidarto Danusubroto saat menghadiri deklarasi dukungan Komunitas Blusukan Jokowi, alumni UGM di restoran Sari Kuring, Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Sidarto memberi contoh sosok Jokowi semasa memimpin Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta disebut sebagai pemimpin sederhana. Mengenakan baju dan sepatu murah tidak seperti pemimpin lainnya yang mengedepankan penampilan.

Untuk itu, di negara Indonesia yang menghwatirkan ini, katanya, Jokowi merupakan satu di antara banyak calon presiden dambaan rakyat yang pas memimpin bangsa.

Dia mengharapkan jika benar terpilih menjadi presiden, sosok sederhana tersebut agar terus dipertahankan oleh Jokowi guna memberikan edukasi kepada rakyat.

Bahkan dia meminta, ke depan, saat Jokowi terpilih, para menteri dan elit pemerintahan tidak menghamburkan uang negara dengan fasilitas dinas yang serba mahal.

Sidarto menginginkan fasilitas dinas seperti alat transportasi menggunakan mobil sederhana seperti mobil Kijang sebagaimana Jokowi kerap menggunakannya.

"Jokowi ini saya pikir merupakan sosok pemimpin yang jarang hadir di muka bumi dan tiba-tiba jatuh dari langit," ujar Sidarto.
[url]http://www.kabar24..com/nasional/read/20140507/98/218048/jokowi-jatuh-dari-langit-pemimpin-indonesia-masa-kini[/url]

Astaga, Jokowi Disebut 'Nabi'
Senin, 16 Desember 2013, 00:10 WIB





REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencitraan yang dibuat maupun yang alami mengenai sosok Joko Widodo telah membuatnya sebagai sosok yang disebut di berbagai media sosial sebagai 'nabi'. Mulai dari akun twitter yang mempunyai follower yang cukup banyak sampai media online.

Pencarian google.com, Sabtu (16/12) mengenai kalimat 'nabi jokowi' menghasilkan 1.930.000 hasil pencarian.

Susah untuk menilai 'kenabian' yang dimaksud dari sosok Joko Widodo yang sekarang menjabat sebagai Gubernur Jakarta itu. Selain itu, Antara (15/12) melaporkan masyarakat Indonesia juga dinilai mulai tidak rasional terhadap sosok Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi itu.

Ketidakrasionalan itu terlihat dari elektabilitas tertinggi dalam survei nasional Cyrus Network dengan 28,2 persen dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.

"Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi," kata Direktur Riset Cyrus Network, Eko David Dafianto, saat memaparkan hasil surveinya di Jakarta, Ahad.

Eko mengatakan pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, kata dia, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas.

"Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan melalui tangannya," ujarnya.

Eko menjelaskan dari survei yang dilakukannya sebanyak empat kali, sebanyak 66,9 persen responden membicarakan Jokowi. Kemudian, yang membicarakan Jokowi bernada positif sebesar 62,7 persen.

"Sembilan dari 10 orang yang mengenal Jokowi, membicarakannya dengan nada positif. Apapun yang dilekatkan pada Jokowi, akan jadi baik dan bagus. Jokowi sudah jadi mitos, publik tidak rasional lagi dan kehilangan objektivitas dalam memberikan penilaian. Apapun yang menjadi pendapat Jokowi menjadi benar. Siapapun yang mengkritik Jokowi, akan menjadi musuh bersama (public enemy)," tambahnya.

Di tempat yang sama, Pakar Psikologi Politik UI Hamdi Muluk mengkhawatirkan nama Gubernur DKI Joko Widodo yang merajai hasil survei karena tidak ada pesaing yang dapat menandingi mantan wali Kota Solo itu.

"Saya khawatir dengan fenomena ratu adil. Sepertinya Jokowi jadi manusia setengah dewa. Ini capres setengah dewa tidak sehat jangan terjebak dengan mitos ratu adil," katanya.

Hamdi menuturkan Indonesia memiliki sejarah pemimpin yang dianggap ratu adil seperti Soekarno dan Soeharto. "Itu tidak sehat," kata Hamdi.

Ia mengatakan banyak pemberitaan Jokowi sudah tidak relevan dengan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, seperti halnya soal pemberitaan sepatu milik Jokowi.

"Masa sepatu robek saja diberitakan, hal remeh temeh yang tidak ada kaitannya," katanya.

Apalagi, ujar Hamdi, banyak yang mengkritik Jokowi malah di-bully di media sosial. "Kalau mengkritik Jokowi seperti mengkritik dewa, sudah tidak sehat," imbuhnya.

Ia menegaskan fenomena Jokowi ini memperlihatkan kegagalan partai mengusung calon yang dapat menandingi kader PDIP itu. "Itu kegagalan partai karena yang lain nama-nama lama," kata Hamdi.

Ia pun khawatir kompetisi pada pemilu 2014 akan terhambar karena tidak ada pesaing yang dapat menandingi Jokowi, sehingga orang malas berpikir karena akan memilih Jokowi.

Hamdi mengatakan dengan nilai tersebut, Jokowi juga tidak akan mengeluarkan seluruh kemampuannya dalam Pemilu 2014. Tidak ada pesaing Jokowi dalam bursa pemimpin nasional, membuktikan partai politik gagal total dalam hal kaderisasi.

Padahal, kata Hamdi, persaingan calon presiden menuju pemilu 2014 menarik bila terdapat pilihan alternatif lain selain nama-nama yang beredar di masyarakat.

"Kalau bagus, keluarkan 10 atau 20 orang seperti Jokowi. Ibarat atlet badminton, All England namanya Jokowi, ini menyedihkan, masa yang lain kelasnya tarkam," ujarnya.
http://www.republika.co.id/berita/na...i-disebut-nabi



Pemuja Megawati terkadang bertindak irrasional, semisal meminum air cucian kakinya.
Akankah Jokowi mengalami hal serupa?


Pemilih Jokowi "Dianggap Tidak Waras"
Selasa, 17 Desember 2013 | 10.50

Jatenpos.com, Rasa kekaguman dan harapan yang bergitu besarnya kepada sesosok Jokowi, membuat beberapa kalangan intelektual menilai ada yang tidak beres dengan pemikiran mereka. Kekaguman yang berlebihan tersebut dikhawatirkan membawa efek yang kurang baik bagi calon pemimpin kedepan.

Lembaga survey bernama Cyrus telah mengadakan survey pada tanggal 21 Agustus 2013, 13 September 2013, 1 Oktober 2013 dan 18 November 2013. Hasil yang diperoleh dari survey model acak (multistage random sampling) tersebut di 204 desa diseluruh Indonesia berupa 66 persen responden memilih Jokowi.

Sedangkan untuk tokoh politik yang lain, didapat hasil 10,4 persen untuk bakrie, Megawati 4,2 persen, Wiranto 11,8 persen, Jusuf Kalla 3 persen dan Prabowo 11,7 persen. Dari hasil tersebut, maka Jokowi memperoleh 28,2 persen selisih lebih tinggi dari tokoh-tokoh politik lainnya.

Dari hasil survey tersebut, Eko David Dafianto selaku Direktur Riset Cyrus Network menilai, "Masyarakat terperangkap di antara realitas dan mitos tentang seorang pemimpin seperti Jokowi. Pemimpin yang baik dan berprestasi termasuk mantan Walikota Solo itu tetap membutuhkan kritik. Bahkan, Jokowi juga harus membuka ruang untuk kritik secara luas" (15/12). Oleh karena itu, masyarakat dinilai mulai tidak rasional.

Eko menambahkan, "Publik harus disadarkan bahwa Jokowi itu tetap manusia biasa, bukan ratu adil atau tokoh serba bisa yang akan menyelesaikan seluruh persoalan melalui tangannya. Sembilan dari 10 orang yang mengenal Jokowi, membicarakannya dengan nada positif. Apapun yang dilekatkan pada Jokowi, akan jadi baik dan bagus. Jokowi sudah jadi mitos, publik tidak rasional lagi dan kehilangan objektivitas dalam memberikan penilaian. Apapun yang menjadi pendapat Jokowi menjadi benar. Siapapun yang mengkritik Jokowi, akan menjadi musuh bersama (public enemy)".

Pada kesempatan yang sama, Hamdi Muluk ikut memberi komentar, "Saya khawatir dengan fenomena ratu adil. Sepertinya Jokowi jadi manusia setengah dewa. Ini capres setengah dewa tidak sehat jangan terjebak dengan mitos ratu adil. Indonesia memiliki sejarah pemimpin yang dianggap ratu adil seperti Soekarno dan Soeharto. Itu tidak sehat!.

Selain itu, hamdi juga berkesimpulan bahwa hal ini menunjukkan gagalnya partai-partai lain dalam menandingi kader PDIP. "Itu kegagalan partai karena yang lain nama-nama lama", tandasnya. Efek inilah yang nantinya membuat pemilu 2014 menjadi tidak berselera karena tanpa pesaing berarti dan membuat orang menjadi ogah-ogahan selain memilih Jokowi
http://www.jatenpos.com/2013/12/pemi...dak-waras.html

Jokowi Sudah Direstui Nyi Roro Kidul Jadi Presiden RI


Jokowi Mendapat Pesan Ibunda Ratu Kidul
Rabu, 19 September 2012 22:51 WIB





JOKOWI MENDAPAT PESAN IBUNDA RATU KIDUL - Calon Gubernur DKI Jakarta Haji Joko Widodo, dihari tenang Pilkda DKI Jakarta jalan jalan bersama rombongan di Pasar Seni Jaya Ancol, Rabu (19/9/2012). Jokowi sapaan Walikota Solo itu bersama rombongan berkunjung disalah satu stan Blok C No. 15 kebetulan si pelukis bernama Sulistiyo Gunawan (42) baru menyelesaikan lukisan 'Nyi Roro Kidul' berjudul 'Pesan Ibunda Ratu'.

Tanpa berkomentar Jokowi hanya memandang lukisan "Nyi Roro Kidul" itu lalu foto bersama pelukisnya dan berpamitan melanjutkan perjalanan. "Berkah banget mas..."kata sipelukis itu...stan saya dikunjungi Pak Jokowi calon Gubernur DKI tambahnya. Nanti fotonya saya dikasih ya mas, yang sama Pak Jokowi dan semoga mereka menang menjadi Gubernur DKI Jakarta, "pelukis itu mendoakan. "Gunawan lalu bercerita pesan dari lukisan yang diberi judul 'Pesan Ibunda Ratu' ukuran 125 x 161 cm, Acrylic dan Kanvas itu.

Dunia dalam hidup saya adalah keseimbangan lahir dan batin. Dalam perjalanan spiritual yang saya jalani, mencoba memvisualisasikan kejadian yang saya alami. Pesan Ibunda Ratu" agar manusia selalu eling kepada sang Khalik. Dalam bimbingannya saya mendapat petunjuk untuk melukiskan dalam bentuk simbolis-simbolis, diantaranya: Terdapat dua naga menyimbulkan baik dan buruk suatu prilaku. Ikat pinggang menjelaskan tentang batas antara sifat-sifat manusia dan hewan. Kura kura menerangkan tentang kebijakan, yang menyimbolkan kura-kura tersebut lemah lembut namun keras dan kuat.

Tangan kanan pada Bunda Ratu menyimbolkan tentang, agar manusia eling kepada sang Khalik. Mahkota menjelaskan tentang tampat pertemuan antara manusia dengan sang Khalik. (TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)
http://www.tribunnews.com/images/edi...l#.U2orMkBzBdg

---------------------------------

Masyarakat kita kayaknya banyak yang sedang sakit, gan!


emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh yantique 07-05-2014 12:50
nona212
nona212 memberi reputasi
1
7.6K
71
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan