MOJOKERTO - Sebuah pondok bayi di Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diprotes warga sekitar. Mereka resah dan memprotes pondok tersebut karena keberadaan belasan bayi yang tidak jelas asal muasalnya.

Pondok tersebut bernama Pondok Bayi Incerah. Warga merasa resah karena keberadaan belasan bayi mengganggu warga.

Pasalnya, tangis bayi tiap malam cumiakan telinga warga, belum lagi semakin hari jumlah bayi semakin bertambah. Belasan bayi tersebut tidak jelas asal-muasalnya, karena pihak pemilik pondok tidak dapat menunjukkan kepada perangkat desa dan warga.

Suwarno, perangkat desa, mengatakan, keberadaan Pondok Incerah juga ilegal karena tidak mengantongi izin dari dinas terkait. Warga curiga keberadaan bayi tersebut diperjualbelikan.



Polisi dan warga sekitar pun mengecek keberadaan bayi-bayi tersebut. Saat di dalam, terlihat belasan bayi yang rata-rata berumur di bawah lima tahun// mereka dirawat oleh para pengasuh.

Lokasi pondok yang masih berantakan dan dalam proses pembangunan membuat bayi-bayi tersebut dirawat dengan tempat apa adanya, tanpa ada tempat tidur memadai dan hanya beralaskan karpet.

Sari Agustiani, pengelola Pondok Incerah, mengaku, jika pondok bayi tersebut belum ada izin dari dinas terkait. Perpindahan dari Sidoarjo ke Mojokerto karena pondok yang berada di Sidoarjo kebanjiran dan tidak layak untuk dihuni.

Bayi-bayi yang ada di pondok berasal dari orangtua yang berbagai macam latar belakang, namun pihak pondok juga membuat kesepakatan dengan pihak orangtua jika anaknya besar dan mampu merawat harus diambil kembali.

Sementara itu Kabag Humas Polres Mojokerto, AKP Lilik Akhiril Ekawati, mengatakan, polisi telah melakukan mediasi dengan pihak-pihak yang memprotes keberadaan pondok tersebut, hingga hasilnya pihak pondok bayi diminta untuk mengurus izin dan menjelaskan asal-muasal bayi tersebut.








Bagi yg berhati mulai bagi ijooo-ijooo
TIDAK TERIMA