TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendukung Mega yang tergabung di Promeg Jatim Bido Swasono mengungkapkan pasca keputusan pencapresan Jokowi kemarin oleh Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memutuskan untuk golput. Hal ini seperti yang dilansir sebuah stasiun TV nasional.

Deklarator PDI Perjuangan Pro Jokowi (Projo) Fahmi Habsyi dalam perbincangan dengan Tribunnews menjelaskan, sejak pencapresan Joko Widodo kemarin, maka dikotomi PDI Pro Mega dan PDI Pro Jokowi sudah tidak relevan lagi.

"Sejarah mencatat yang menang hanya satu Megawati Soekarnoputri, PDI Perjuangan dan Trisakti negeri ini ,dan kelak soal Jokowi jadi presiden cuma bonus," ujarnya, Sabtu (15/3/2014).

"Wajar saja ada Pro Jokowi, Pro Mega, atau apapun istilahnya sebagai sifat dan sikap politik di internal ketika belum diputuskan oleh Bunda Mega sebagai sebuah dialektika pencapresan. I like the dreams of the future better than the history of the past kata Thomas Jefferson, "ujarnya lagi.

Dikatakan, pasca keputusan Megawati, otomatis loyalitas yang ada hanya satu kader dan simpatisan PDI Perjuangan dalam rampak barisan komando Pro Mandat Bunda Mega (PMBM) yang merangkum tiga hal.

Sekaligus untuk memenangkan Pileg, Jokowi dalam Pilpres dan melawan kecurangan Pileg dan Pilpres untuk mencapai kemenangan besar dan Trisakti.

"Semua kader PDI Perjuangan solid menghadapi ancaman dan homework terbesarnya PDIP bukan lagi Pro Jokowi atau Pro Mega, tapi upaya kecurangan Pileg dan Pilpres dalam operasi siluman"yang machiavelis memakan demokrasi bangsa ini. Saya akan temui Mas Bido untuk mendiskusikannya karena bagaimanapun sikap politik dan militansi Bido juga harus dihargai," pungkasnya.

http://www.tribunnews.com/nasional/2...-mega-berakhir



komentar TS :