have you seen a people better than an angel lately?

Saat melintas di Ciputat, kota kecil dengan sejuta angkot. Mobil saya diserempet oleh sebuah angkot, alhasil goresan sepanjang 50 cm menorehkan lukisan di mobil hitam keluarga. Saya sangat murka, angkot pun saya gebrak, lalu kabur dan saya kejar. Hingga akhirnya saya teringat, saya harus menjemput anak saya yang masih TK. Kemurkaan saya sirna, saya lupakan angkot sialan itu.

Saya prihatin sangat, saat melihat berita seorang dara terbunuh oleh bekas pacarnya yang gilanya lagi dia dibantu pacar barunya. Dia dipukul, disetrum dan akhirnya meninggal akibat sumpalan kertas koran yang masuk ke dalam tenggorok dan menutup saluran pernafasannya. Sebabnya adalah karena sang dara, Ade Sara tidak mau lagi berhubungan dengan Hafid bekas pacarnya karena perselingkuhan hafid saat mereka pacaran dulu. Lalu ada Syiffa yang membantu Hafid pacar barunya. Alasan Syiffa supaya Hafid tidak kembali pacaran lagi dengan Ade. Menurut saya ini gila, tapi ya memang cinta itu gila. (1)

Saya terenyuh sangat, ketika berseluncur di dunia maya mendapatkan bahwa kedua orang tua Ade memaafkan kedua pelaku saat penguburan anaknya. Bahkan meminta Ade dalam pembaringan terakhirnya untuk memaafkan kedua pelaku juga.
Dan ternyata Ade merupakan anak tunggal mereka. (2)

Jika itu terjadi pada saya, saya akan melakukan apapun untuk menghancurkan hidup kedua pelaku dan keluarganya. Saya akan minta pada pak polisi dengan bayaran apapun untuk memukuli kedua pelaku hingga cacat. Atau mungkin suntikan HIV terbersit dalam benak saya.

Siapa saya berani berpikir begitu jika kedua orang tua yang punya hak untuk melakukan itupun malah mengampuni dan belakangan minta maaf kepada pelaku jika ada kesalahan pada Ade anaknya. (3)

Lalu saya sadari, dalam sepanjang hidup saya ini mungkin adalah orangtua pertama yang melakukan hal tersebut. Mereka memilih jiwa yang penurut kepada Tuhan dibanding daging yang lemah dan ikut kemauan dunia.

Konon, dalam bersitan puluhan tahun ingatan, saya pernah bertanya-tanya kenapa Tuhan memuliakan manusia diatas segala mahluk, bahkan malaikat. Saya berkesimpulan bahwa Malaikat itu penurut mereka seperti prajurit yang tidak bisa membantah Tuhan. Sedangkan manusia dapat memilih, dan saat manusia memilih, maka pilihannya berdasarkan kesadaran dan kerelaan hatinya. Jadi bayangkan betapa bahagiannya Tuhan jika dipilih karena kesadaran pilihan bukan keharusan seperti malaikat.

Dan saya yakin jika Tuhan disederhanakan seperti manusia, maka Dia akan menangis bangga karena masih ada orang yang memilih Dia dalam segala pilihan lain yang dapat memuaskan daging. Saya yakin mereka akan mendapat tempat teristimewa di sisiNya.

Sungguh saya masih harus banyak belajar tentang Tuhan. Merubah pilihan dari memuaskan daging menjadi memuaskan jiwa yang lebih dekat padaNya. Ajaran dari orangtua Ade semoga bisa mengikis sedikit kedagingan saya. Jika Tuhan menghendaki tentunya.

so, have you seen a people better than an angel lately?


pendapat saya atas berita dari:
1 http://news.detik.com/read/2014/03/07/120246/2518568/10/ini-kronologi-pembunuhan-sara-oleh-mantan-pacar-dan-kekasihnya
2 http://news.detik.com/read/2014/03/07/134050/2518682/10/ibu-sara-yang-tenang-ya-nak-ibu-pasti-maafin-hafitd-dan-sifa
3 http://www.tempo.co/read/news/2014/03/12/064561489/Orang-Tua-Ade-Sara-Akan-Minta-Maaf-ke-Pelaku

mohon maaf jika ada salah-salah kata, cuma share aja...