Buat ane tidak hanya geng motor musti diberantas, tapi keberadaan perangkat pendukungnya juga harus distop. Satu diantaranya adalah knalpot racing, rasanya ga ada geng motor yang pake knalpot adem.

Ane ga mau ngasal gan, ternyata ada Undang-Undang No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) yang mengancam sanksi bagi pengguna knalpot bising yakni pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250.000.

Ada juga Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 07/2009 tentang Ambang Batas Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru yang diteken Menneg LH Rachmat Witoelar pada 6 April 2009.

Sudah ada juga thread soal ini

Kalo agan-agan mengamati racing liar (trek-trekan) yang terjadi pasti tidak ada satupun yang menggunakan knalpot motor standard. Salah satu alasan orang mengganti knalpot motor standard dengan racing adalah tenaganya jadi tambah kuat.

Buat ane keberadaan knalpot racing bukan pada motor balap alias yang dipake umum, sudah WAJIB DILARANG (WAJIB itu artinya kalo dikerjakan dapet pahala, kalo ditinggal dosa. Artinya berdosalah aparat kalo ga berantas itu para biker/racer liar). Jangan lupa, tidak cukup hanya melarang dengan UU atau peraturan, tapi distop juga produksinya. Karena sepanjang produknya tersedia, maka polisi akan kehabisan waktu ngurusin soal knalpot doang.

Dari hasil pengamatan kecil-kecilan, knalpot racing pada sepeda motor dapat menyebabkan hal-hal berikut (silahkan ditambah):
1. Tenaga motor yang bertambah memicu kecenderungan aksi ngebut pengendaranya. Aksi ngebut di jalan raya, menimbulkan resiko kecelakan yang semakin tinggi, terutama bagi pengendara lain.
2. Pengendara sepeda motor dengan knalpot racing, perilakunya cenderung arogan (silahkan diamati).
3. Kalo tidak mau dikatakan arogan, mereka menjadi sangat tidak peduli. Bukti yang paling sederhana adalah mereka tidak peduli dengan suara bising/gaduh yang ditimbulkan. Apalagi dikendarai di dalam gang-gang di kampung. Kecenderungannya adalah mereka menggeber-geber gas sepeda motor mereka sesuka hati. Tidak peduli apakah orang lain terganggu. Apakah ada yang sakit, ada bayi, atau bahkan lewat di depan mesjid atau gereja.
Agan-agan ini hanya sekedar opini saya. Orang tentu boleh berbeda. Saya tidak benci dengan orangnya, juga dengan sepeda motornya, tapi saya sangat terganggu dengan suara bising yang ditimbulkannya dan perilaku arogan pengendaranya.

Di sebelah rumah ada anak tetangga yang sepeda motornya pake knalpot racing. Suaranya bising banget kalo dia keluar atau pulang, tapi aneh orang tuanya tidak pernah merasa terganggu. (Saya curiga jangan-jangan kalo di rumah tetangga tadi suara motor tadi jadi lembut, hiks… )

Belum sempet nanya, belum sempet negur, masih cari cara paling asik supaya jadi ga ribut. Tapi sempet terbersit dalam hati dan diniatkan: “Kalo anak itu tabrakan dan mati pake sepeda motor gila dan berisik itu, Insya Allah saya NGGAK akan ikut tahlil”. Jahat !!

Catatan:
- Konon ada knalpot racing yang ga berisik, saya belom tahu tuh. Kalo yang ane ceritain adalah knalpot racing atau knalpot bobokan yang bising, berisik dan suka nyemprot ke muka.

Sebetulnya sudah ada upaya-upaya yang dilakukan aparat, tapi mungkin masih kurang tuntas. Ini contohnya:

(sumber: ciricara.cm)

(sumber: jambi.tribunnews.com)