1. Pengemis
Anda tahu orang-orang ini bukan?, orang yang memprihatinkan banget. meminta-minta sepecer recehan untuk kelangsungan hidupnya. Tatkala beberapa anak juga terlibat demi membantu orang tua mereka. Kehidupan dulu dengan sekarang benar-benar terasa berbeda. Dulu kita diperbolehkan memberi mereka recehan untuk kehidupan mereka. Sekarang kita sudah tidak memperbolehkan untuk memberi mereka lagi uang recehan. Sampai-sampai masuk dalam perda seperti yang ada di thread berikut
http://kask.us/hoGOa(Loh kok dilarang sih memberi rezeki kita kepada mereka?) kenapa dilarang??? Karena telusur menelusur bahwa orang-orang pengemis jaman sekarang sudah mempunyai rumah yang bahkan bisa dibilang lebih mewah dari pada orang yang bekerja dengan keringat nya sendiri. Apakah anda bangga dengan pekerjaan seperti itu “pengemis” bagaimana kalau ditanya sama teman-teman “apa pekerjaan orang tua mu?” apakah kamu tidak malu jika menjawab pengemis sebagai pekerjaan?
Guru SMA saya selalu bilang “jika kamu sayang dengan para pengemis tolong jangan kasih mereka uang, dengan begitu mereka akan inisiatif untuk mencari rejeki yang lebih halal dan lebih baik.”
Bisa juga liat
sumur ini gan
2. Pelajar
Anda tahu anak-anak ini kan? Setiap hari mereka pergi ke sekolah untuk mencari ilmu pengetahuan untuk masa depannya kelak. Mereka selalu membawa buku tulis, dan alat tulis menulis. Mereka senang sekali dengan belajar. Tetapi tidak untuk sekarang, para pelajar sekarang sudah ber alih fungsi menjadi para preman sekolah. Mereka menantang pelajar dari sekolah tetangga untuk di ajak perseteruan sehingga terlahirlah tawuran di kalangan pelajar. Mereka tidak membawa lagi buku-buku dan alat tulis. Sekarang mereka membawa pisau, gear motor bahkan membawa golok untuk mereka tawuran. Tak jarang beberapa siswa menjadi korban dari tawuran ini. Dan tak sedikit mereka meninggal dunia. Mau dibawa kemana nasib negeri ini jika para pelajar atau penerus bangsa nya seperti ini.
3. Anggota Dewan, Pejabat dan setingkatnya
Anda tahu kan para pejabat-pejabat kita ini yang di beri kewenangan mengatur pemerintahan di negeri kita. Mereka dengan senang hati dan tersenyum bahwa mereka akan menepati janji-janji mereka itu. Tetapi apa yang terjadi sekarang? Sekarang anggota dewan (mungkin seperti itu yah penulisannya) sekarang menjadi ladang bagi para-para koruptor yang haus akan kerakusan uang dari rakyat yang menjadi rampasannya
. Mereka tidak lagi bersembunyi sembunyi lagi untuk menjadi seorang koruptor. Mereka malah dengan terang-terangan menjadi seorang koruptor dan bahkan senang dengan julukan seperti itu
. Karena beberapa foto yang biasa saya telusuri juga memperlihatkan bahwa mereka terlihat gembira dan tidak ada rasa menyesal sama sekali. Apakah kita harus bangga dengan predikat Negara terkorup. Saya ajah malu dengan julukan seperti itu. Itulah kenapa guru saya lebih senang jika nama “koruptor” diganti menjadi perampok atau pencuri. Karena pencuri, dan perampok mempunyai arti yang sama dengan korupsi.
4. Makanan
Makanan adalah hal pokok yang setiap hari kita butuhkan untuk memenuhi energi kita untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Kita tidak perlu khawatir dengan makanan-makanan seperti bakso, sate, dan makanan yang diperjual belikan kepada anak-anak pada waktu dulu. Makanan jaman modern sekarang harusnya menjadi lebih baik, tetapi faktanya berkebalikan. Bukannya menjadi hal yang baik, sekarang makanan mengandung bahan-bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan. Semuanya telah berubah seakan-akan kita harus berpikiran negatif kepada si penjual. Karena seperti yang di lansir di !nsert Investig*** yang biasa hadir di tengah kesibukkan anda.
Sekarang semua makanan telah di kontaminasi oleh pengawet pengawet yang sangat membahayakan. Mereka berdalih untuk meraup keuntungan lebih. Dan tak kadang penjual menjual makanannya dengan makanan yang tidak halal bagi umat islam. Bahkan saya pernah liat acara tv lokal tersebut ada yang memakai narkoba di jajanan anak2 agar jajanan tersebut laris. Apakah mereka tidak berpikir untuk mencari cara yang halal? Apakah mereka tidak merasakan penderitaan yang di alami oleh orang yang memakan barang tersebut. Apakah mereka tidak sadar jika makanan tersebut dimakan oleh anak2 mereka? Oleh sebab itulah kita mesti berhati-hati dengan makanan yang beredar. Lebih baik masak sendiri dari pada di masakin betul tidak?