Beberapa waktu lalu ada beberapa teman yang ngajak ane ikut MLM lagi gan. Mereka bersikukuh nanya kenapa ane masih ga mau ikut MLM.

Ane ga tega menjawabnya gan. Maklum, sobat karib ane. Kalo ane jawab, bisa rusak persahabatan.

Jadinya ane tuang aja disini. Ini
tulisan ane sendiri gan. Sumpah. meskipun ane ulangi lagi.
Ane tulis ini semoga Sobat ane lihat trit ini. Ini jawaban ane kenapa ane ga akan pernah mau ikut MLM gan:

1. Tidak ada ikatan tanggung jawab perusahaan
MLM memberikan iming2 bahwa ikut dia = menjadi pengusaha tanpa ikatan waktu. Tapi sebenarnya itu kamuflase saja, supaya orang mau bekerja tanpa ikatan kontrak. dengan demikian, jikalau downline nya gagal, ga perlu pake pesangon.

2. Tidak ada ikatan tanggung jawab perusahaan = menyuruh bekerja tanpa gaji
MLM menawarkan point tertentu saat seseorang berhasil menawarkan produknya dalam jumlah tertentu. dalam proses kerja itu, dia tidak diberi fasilitas, bensin, ruang kerja,dsb. Jikalau downline belum mencapai target, maka tidak akan dapat poin. jika dapat poin, tidak sebanding dengan usaha dan biaya yang dia keluarkan. Padahal, sedikit saja orang menjual produk (meskidia tidak mencapai poin) perusahaan tetap untung. adanya downline itu saja perusahaan untung karena bila menjual produk (bahkan kartu member, buku2, CD, kaset2 yang tidak penting)

3. Sistemnya menjual motivasi psikologis.
Pada perusahaan pada umumnya, motivasi adalah dengan gaji atau bonus riil. Hal ini wajar. karena memang bisnis senantiasa adalah berorientasi materi. Sedangkan MLM yang dijual adalah poin2. Meskipun mungkin poin tersebut bisa ditukar. Tapi itu diberikan terakhir. Akibatnya, downline dalam perjalanan bisa turun motivasinya, banyak pengeluaran, tidak banyak hasil. apa yang dilakukan MLM? Mengadakan banyak seminar motivasi supaya downline tetap bisa bergerak tanpa gaji.

4. Usaha tidak sebanding dengan gaji
Usaha yang dilakukan downline berupa memasarkan produk dan jika dihitung dengan usaha, sungguh tidak sebanding. Saya tidak tahu, apakah ada yang sukses. Yang katanya sampai bisa dapat kapal pesiar segala. tapi dari logika sistem yang menjual motivasi psikologis doank, ane pikir itu mustahil. Saya kira yang bisa sampe beli kapal pesiar itu hanya perusahaan yang jual produk saja

5. Motivasi utama orang membeli
bukan pada produk. Tapi pada iming2 poin Bisa dibayangkan gan. Kalau ente beli Snack karena ada gambar tempelnya, pasti agan akan puas pada gambar tempelnya. Pada Snacknya? Ane yakin kalau orang ngejual snack menekankan pada hadiahnya, maka dia ga PD pada snacknya. Dengan kata lain, snacknya sebenarnya ga layak jual.

6. Pasar akan habis = yang dirugikan yang terakhir
MLM mempunyai sistem penjual=konsumen. Bayangkan ente di sebuah kelas, ente target kelas itu menjadi downline. Dimana downline itu juga akan mentarget temannya yang juga di kelas tersebut. maka orang terakhir pasti
akan kehabisan target yang bisa jadi downline. Memang bisa saja keluar kelas. Namun, umumnya manusia mempunyai komunitas yang terbatas. Teman2nya teman ente biasanya ya teman2 ente sendiri.

7. Secara alamiah akan menipu
Karena kena target, maka siapapun akan diajak untuk gabung MLM.padahal, tidak semua orang gan, pas dengan sistem usaha ini. Yang jelas,orang yang punya kemampuan komunikasi persiasif yang bagus yang pas. Tapi, karena ada sistem Downline adalah juga pembeli/member, maka orang yang gabung MLM akan nyasar ke semua orang. Tentu saja orang yang cenderung lugu, kurang punya bakat komunikasi akan ditipui dengan ilusi motivasi: "Kamu pasti bisa, ini lho orang buta saja bisa", "Ini Ibu rumah tangga lho bisa", "Ini orang bisu saja sukses (ini benar2 nipu)", dsb.

Lalu kenapa ada MLM? ITU ADALAH STRATEGI PERUSAHAAN MEMASARKAN PRODUKNYA DENGAN MURAH DAN TANPA MENGGAJI.

Menjual kepada orang dan menyuruh orang tersebut jualan tanpa ikatan profesional. Bagi ane, ini strategi licik gan...