Jakarta, Aktual.co — Pengacara mantan Sesmenpora, Wafid Muharam, yakni M Arif Sulaiman mempertanyakan hilangnya peran istri Kepala Rumah Tangga Cikeas, Sylvia Sholehah alias Bu Pur dalam berkas dakwaan milik terdakwa mantan pejabat Kemenpora, Deddy Kusdinar.

"Banyak hal yang harus di gali apabila proses penegakan kasus Hambalang ingin selesai. Baik itu dari saksi-saksi yang herusnya muncul dalam BAP tersangka Dedi Kusnidar. Seperti Bu Pur yang sudah santer disebut-sebut oleh beberapa pihak di kasus Hamblang tetapi dalam dakwaan Pak Dedi tidak di sebut peran beliau," ujar dia ketika berbincang dengan Aktual.co, Jumat (8/11).

Selain itu, Arif mempertanyakan tindakan jaksa yang tidak menyebutkan peran Sekjen Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.

Padahal menurut dia, jelas-jelas Yulianis, Direktur Keuangan Grup Permai pernah menyebut peran anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini.

"Dan keterangan dari saksi-saksi seperti Yulianis yang menyampaikan bahwa Ibas menerima uang. Itu juga tidak di usut kembali," kata dia.

Menurut Arief, dakwaan yang digunakan jaksa untuk menjerat Dedi Kusdinar tidak berimbang.

"Dakwaan tersebut bagi saya hanya sebatas keterangan sepihak. Nantinya pasti akan terungkap ketika persidangan menghadirkan saksi yang namaanya tercatat di dakwaan. Bisa mengklarifikasi bahwa ada peran-peran lain dalam kasus Hambalang," ujarnya.

Seperti diketahui Bu Pur yang sudah pernah satu kali diperiksa oleh KPK sebagai saksi tidak muncul peranya dalam dakwaan. Padahal sesuai dengan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Bu Pur memiliki peran besar dalam lolosnya anggaran proyek Hambalang saat disetujui oleh Kementrian Keuangan.

http://m.aktual.co/hukum/142305wafid-kenapa-bu-pur-dan-ibas-lenyap-di-dakwaan-hambalang

--------------

Woy KPK, ingat sloganmu: berani jujur hebat! Kenyataannya sekarang berani ngga, jujur ngga, hebat juga ngga