Sidoarjo - Polres Sidoarjo diminta mengabaikan laporan balik yang dilayangkan tersangka penabrak massal di SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo, Anggara Putra Trisula (21). Polisi sebaiknya lebih fokus menangani kasus pertama yang menimbulkan banyak korban.

"Ya nggak bisa. Masalah utama harus diselesaikan dulu. Kan ada sebab-musababnya kenapa siswa itu datang bergerombol. Karena dia membela satpam dan tidak ingin dikacaukan oleh orang luar sekolah," kata Dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, I Wayan Titib Sulaksana saat dihubungi detikcom, Kamis (7/11/2013).

Titib justru mempertanyakan jika kasus utama (penabrakan massal yang mengakibatkan luka-luka hingga patah tulang) diabaikan dan penyidik Polres Sidoarjo malah menanggapi laporan balik tersangka Anggara Putra Trisula (21).

"Ada apa kok kasus utamanya diabaikan. Ini perlu saya pertanyakan. Jangan ada diskriminasi memperlakukan pelanggar pidana. Jangan melihat bapaknya pensiunan perwira tinggi. Semua warga negara dihadapan hukum itu sama," terangnya.

Ia menambahkan, polisi harus konsentrasi kasus yang pertama. Serta lebih objektif dan transparan. "Tolong konsentrasikan satu titik dulu kasus yang pertama. Kerugian yang dialami anak dan guru maupun satpam korban kengawuran Anggara itu lebih parah dibandingkan dengan kerugian yang dialami fisik dan mobilnya," ujarnya.

Jika laporan balik tersangka ditindaklanjuti, katanya tidak menutup kemungkinan masalah tersebut akan melebar jauh dan akan mendapatkan perlawanan.

"Makanya, langkah antisipasinya, jangan sampai kasus pertama tidak tertangani dengan baik dan menjadi kegelisahan wali murid lainnya. Bisa-bisa masalah ini akan merembet kemana-mana," katanya.

Ia menambahkan, selain penanganan kasus yang pertama diutamakan, pengobatan terhadap korban juga harus ditanggung semua oleh penabrak, agar tidak menimbulkan masalah yang lebih berat lagi.

"Untuk meredamnya, fokus saja pada kasus yang pertama. Yang kedua abaikan saja, karena kasus kedua akibat dari kasus yang pertama. Pemicunya karena dia mentang-mentang," tandasnya.


Sumber : http://news.detik..com/read/2013/11/07/234459/2406955/10/fokus-kasus-penabrakan-massal-polisi-diminta-abaikan-laporan-anggara?991101mainnews