Salah satu objek wisata alam yang terpopuler di Sumatera Barat adalah dua danau besarnya yaitu Danau Maninjau dan Danau Singkarak. Kedua danau itu dianggap sebagai simbolis pariwisata datang ke Sumatera Barat, jika belum datang ke salah satu danau ini artinya masih kurang afdol dan harus kembali lagi ke Sumatera Barat. Namun sebenarnya ada lagi dua buah danau yang juga patut untuk Anda kunjungi di Sumatera Barat karena keunikan dan tentunya keindahan yang dimilikinya.

Kedua danau ini letaknya sangat dekat satu sama lain karena memang berada dalam satu kawasan hutan lindung sehingga memang sering dikaitkan menjadi satu. Danau ini dinamakan Danau di Atas dan Danau di Bawah. Sesuai dengan namanya memang letak kedua danau ini hanya bertetanggaan ketinggian namun sangat amat dekat, sehingga banyak yang menyebutnya sebagai Danau Kembar.

Danau kembar ini terletak di kawasan Solok yang masih merupakan daerah pegunungan sebab masih dalam kawasan area sekitar Gunung Talang. Untuk menuju kawasan danau ini Anda harus memacu kendaraan sejauh kira-kira 65 km dengan perjalanan selama 1,5 jam dari ibukota Padang. Sekitar jarak 20 km dari kota Padang, Anda akan memasuki kawasan hutan lindung Bung Hatta yang sejuk dan juga mengawali tantangan medan perjalanan. Medan tidak terlalu sulit dilewati hanya saja pemandangan sekitar yang menghadirkan sensasi sedikit menegangkan sebab berjalan di tepiah hutan lebat, kemudian ada juga jurang dan juga beberapa tikungan serta tanjakan sedikit tajam.

Bila Anda menggunakan kendaraan umum menuju Solok, maka biasanya tarif kendaraan sekitar 20 ribu rupiah. Rute yang akan Anda lewati jika berangkat dari kota Padang yaitu Sitinjau Laut lalu ke daerah Lubuk Selasih kemudian masuklah ke wilayah Solok yang awalnya disambut pemandangan elok hamparan kebun teh di kawasan perbukitan Bukit Barisan. Wilayah danau juga dikelilingi oleh Bukit Barisan yang memang terhampar di sepanjang wilayah Sumatera Barat.

Suasana seperti di Puncak Bogor pun bisa Anda nikmati di sini, namun dengan suasana yang lebih alami serta pemandangan yang jauh lebih menkajubkan. Kebun teh yang ada di kawasan ini merupakan Kebun Teh Kayu Aro milik PTP VI yang memiliki kualitas jempolan sebab hasilnya hanya untuk diekspor di beberapa Negara di Eropa, seperti Belanda dan tidak beredar di dalam negri.

Sekitar 40 menit menelusuri jalanan di tengah kebun teh, sampailah Anda di sebuah persimpangan yang biasanya merupakan titik turun bagi penumpang kendaraan umum dari Padang. Simpangan tersebut disebut simpang ampek yang merupakan perempatan kiri dan kanan yang menentukan tujuan danau Anda pertama kali.

Tak jauh setelah persimpangan belok kanan Anda akan sampai di kawasan pintu masuk danau dengan membayar tiket 2000 rupiah untuk dewasa dan 1500 rupiah untuk anak-anak. Cukup murah memang untuk mendapatkan pemandangan elok dan unik yang tidak ada di tempat lain di Indonesia. Pintu masuk ini lebih dekat dengan kawasan Danau di Atas. Bila Anda mengambil jalan belok kiri, maka Danau di Bawah lah yang akan Anda tuju.

Biasanya memang wisatawan memilih untuk mengunjungi danau di bawah terlebih dahulu yang jalanannya justru menanjak, kemudian menuju danau di atas yang jalurnya mudah rata dilalui. Walau bernama danau di atas dan danau di bawah, ternyata letak kedua danau ini justru kebalik namanya. Danau di bawah letaknya justru seperti di atas dari danau di atas. Namun nama tersebut ternyata memang memiliki makna. Setelah menyusuri jalanan menanjak beberapa menit, Anda akan menemukan keberadaan danau yang memang jauh ada di bawah dataran bukit yang kita pijak.

Karena itu memang tidak ada wisatawan yang bisa sampai di pinggiran danau, sehingga spot favorit wisatawan adalah berada di bukit atas sambil bersantai di gazebo yang disediakan. Hal yang bisa dilakukan di danau di bawah ini memang hanya menikmati panorama yang ada. Selain karena letaknya di bawah, danau ini juga dikenal memiliki kedalaman yang menyeramkan yaitu hingga 800 meter sehingga sangat berbahaya untuk sampai di atas permukaan danau.

Selanjutnya Anda harus melanjutkan perjalanan menuju Danau di Atas yang tidak jauh dari sana untuk menikmati wisata danau yang lebih bisa dijangkau kita. Danau di Atas memang terlihat seperti di bawah karena jalurnya lebih menurun, tapi memang ternyata karena pengunjung dapat menjangkau pinggiran danau maka danau ini disebut danau di bawah. Selain itu ternyata permukaan atas danau yang terlihat sejajar dengan permukaan air Danau di bawah.

Kedalaman danau di atas yang hanya 44 meter lah yang membuat fakta menarik ini terjadi. Untuk ukuran danau, 44 meter kedalaman termasuk dalam danau yang dangkal. Hal yang bisa Anda lakukan ketika melancong di Danau di Atas adalah mengelilingi danau dengan perahu yang memang merupakan favorit wisatawan. Dengan hanya selembar uang 5 ribu rupiah saja Anda bisa menaiki perahu yang dikelola warga sekitar danau.