Suatu hari, sepulang kulakan di pasar ibu saya tercenung karena mendapat kembalian utuh. Bukannya senang, ibu malah membungkus uang itu dan akan menyerahkannya ke empunya besok saat kulakan lagi. Saya penasaran dan bertanya, "kenapa dikembalikan, Bu? Bukankah itu rezeki ibu. Pemiliknya juga tidak tahu kalau uangnya ibu pakai."
"Pemiliknya memang tidak tahu, tapi tuhan mahatahu. Lagi pula, ibu pernah menggunakan uang kembalian yang bukan hak ibu, beberapa saat kemudian uang ibu hilang sejumlah uang yang ibu ambil," kata ibu yang mengaku khilaf.
Saya hanya mengangguk setuju dengan pelajaran dengan yang disampaikan ibu. Kemudian saya berpikir, bagaimana para koruptor yang memakan uang yang bukan haknya yang nilainya miliaran sampai triliunan rupiah itu, ya? Saya bersyukur punya ibu yang jujur.
Saya pribadi membaca cerita nyata ini sangat trenyuh sekali, ,,
kalo berkenan, saya sangat senang sekali kalo agan2 mau nyumbang dan