SUMBER

Sragen — Puluhan anggota Front Pembela Islam (FPI) Surakarta mendatangi Kantor Setda Sragen, Kamis (10/10). Kedatangan mereka terkait masalah rencana Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto yang akan membongkar Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum, milik Anto Miharjo atau Gus Anto di Dukuh Bedowo RT 2, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.

Ketua FPI Cabang Surakarta Choirul RS mengatakan, pihaknya setuju dengan rencana Sekda Sragen yang akan membongkar bangunan Pasujudan Santri Luwung dengan alasan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Tapi sebaliknya FPI juga tidak segan-segan untuk menghancurkan tempat ibadah umat agama lain yang sama-sama tidak memiliki izin.

Menurut Choirul kalau ajaran yang disampaikan oleh Pasujudan Santri Luwung dianggap sesat yang harus diluruskan adalah ajarannya, tidak bisa serta-merta Sekda memberi perintah untuk menghancurkan bagunan pondok. Dia tidak setuju kalau pembongkaran pondok tersebut hanya karena aliran yang mereka ajarkan adalah sesat.

“Kalau memang sesat harus dibuktikan, laporkan kepada MUI (Majelis Ulama Indonesia), nanti yang menggodok MUI sesatnya di mana. Kalau memang sesat harus diluruskan supaya tidak berlanjut kesesatannya. Tidak bisa langsung digempur dikeluarkan barangnya dan sebagainya,” kata Choirul ketika ditemui wartawan sebelum audiensi di Ruang Kridamanggala Setda Sragen.

Choirul menegaskan, kedatangan mereka ke Pemkab Sragen tidak ingin membela siapa pun. Tapi justru ingin memberikan dukungan kepada Pemkab Sragen yang akan menegakkan Perda No. 11 tahun 1998 tentang IMB. Tapi dengan catatan tidak hanya pondok milik Gus Anto yang dihancurkan, tapi juga bangunan tempat ibadah lain yang tidak berizin juga harus dihancurkan.

Puluhan anggota FPI Surakarta itu akhirnya ditemui oleh Sekda Sragen Tatag Prabawanto dan Kepala Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Sragen, Tugiyono.

Komen TS:
Tumben minta dicek dulu sebelum dicap sesat?
Trus fpi tuh lembaga sah ya,kok bisa ngancurin rumah ibadah agama lain kalo ga punya imb?
saran gw sih biarkan pemerintah bekerja,atau kalo mau ikut andil ya jangan ngancurin rumah ibadah agama lain yg ga ber-imb,masing2 ormas agama silakan ngancurin rumah agamanya sendiri yg ga ber-imb